Farid Okbah Pernah Bertemu Jokowi, Pengacara Sebut BIN Kecolongan Kalau Benar Teroris
Ismar menjelaskan, saat bertemu dengan presiden, kliennya sempat memberikan sebuah masukan hingga nasihat yang dianggapnya luar biasa.
Farid Ahmad Okbah (FAO) terduga teroris yang ditangkap Densus 88 di Bekasi ternyata pernah bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan hadir dalam acara Baintelkam Polri. Diketahui, Farid Okbah ditangkap bersama dengan Ahmad An-Najah dan Anung Al-Hamat pada Selasa (16/11) pagi di lokasi yang berbeda-beda.
"Seharusnya beliau dipanggil baik-baik dan ketika dia datang ke presiden kan hadir, datang ke Baintelkam Mabes Polri juga hadir sebagai pembicara. Tidak ada beliau mendapatkan penghargaan," kata kuasa hukum tiga terduga teroris, Ismar Syafruddin kepada wartawan, Kamis (18/11).
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Di mana kejadian teror suara ketuk pintu ini terjadi? Belum lama ini, sebuah kejadian yang tak biasa terjadi di Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten.
-
Apa yang dirayakan di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban Terorisme? Tujuan diadakannya peringatan ini untuk menghormati serta mendukung para korban terorisme serta melindungi hak asasi manusia.
-
Kapan Telinga Kanan Berdenging terasa mengganggu? Seseorang yang mengalami telinga berdenging terkadang akan merasakan beberapa jam sekali dan seringkali membuat tak nyaman.
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.
-
Kenapa Tari Sining terancam punah? Sayangnya, seiring berjalan zaman yang semakin modern, Tari Sining sudah semakin menghilang dan memudar keberadaannya.
"Nah ini kenapa tidak dipanggil secara baik-baik. Supaya apa? Oke kalau misalkan beliau ingin tersangkakan, silakan kalau pihak kepolisian menganggap memiliki bukti-bukti fakta silahkan kita hargai itu. Tetapi yang santun," sambungnya.
Ismar menjelaskan, saat bertemu dengan presiden, kliennya sempat memberikan sebuah masukan hingga nasihat yang dianggapnya luar biasa. Tak hanya itu saja, dalam pertemuan tersebut juga Farid disebutnya menyampaikan lima hal. Namun, ia tak memberikan lima hal yang dimaksudkannya itu.
"Saya lihat jelas (Farid) disangkakan melakukan teroris apa. Menggetarkan, menakutkan, melakukan. Coba itu menakutkan banget pasalnya. Tetapi beliau diterima oleh presiden, beliau memberikan masukan, nasehat yang luar biasa kepada presiden. Ada 5 hal yang beliau sampaikan di sana dan saat itu sangat menghargai begitu," jelasnya.
Selain itu, terkait dengan pertemuan antara kliennya dengan presiden, Ia menganggap Badan Intelejen Negara (BIN) telah kecolongan.
"Kalau hal ini beliau terbukti sebagai salah seorang pelaku teroris, coba di mana muka teman-teman BIN. Berarti kecolongan membiarkan seorang teroris masuk istana loh, sangat berbahaya ini, sangat kontradiktif Ini," ujarnya.
Dengan adanya penangkapan terhadap kliennya itu, ia meminta agar Korps Bhayangkara bisa menerapkan restorative justice.
"Keluarga ini betul-betul sangat terpukul dengan keadaan ini dan kita tahu beliau itu public figure. Ustadz Farid Okbah itu public figure dan anda bisa lihat di medsos bagaimana reaksi masyarakat terhadap beliau, itu seluruh Indonesia bahkan sampai ke luar negeri," ungkapnya.
"Kita menginginkan dari kepolisian itu ada restorative justice, itu kan katanya sudah ada Presisi Kepolisian," tutupnya.
Baca juga:
Farid Okbah dan Ahmad Zain Ditangkap Densus 88, Keluarga Datangi Bareskrim Polri
VIDEO: Diciduk Densus 88, Siapa Sebenarnya Ustaz Farid Okbah?
Polri Dalami Peran Dewan Syuro Kelompok Jamaah Islamiyah
Polri Persilakan Keluarga Farid Okbah Dkk ke Mabes
Keluarga Farid Okbah dkk Akan Sambangi Kapolri dan Komnas HAM