Farmasi UMP Produksi Hand Sinitizer, akan Dibagikan ke Warga Gratis
Dekan Fakultas Farmasi UMP, Didik Setiawan PhD mengatakan pembuatan produk ini disesuaikan dengan standar WHO.
Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) di Kabupaten Banyumas memproduksi hand sanitizer secara massal untuk mencegah infeksi atau penyebaran virus Covid 19. Hal itu untuk membantu masyarakat yang kesulitan mendapatkan cairan pencuci tangan tersebut.
Produksi hand sanitizer ini diniatkan jadi wujud solidaritas sosial untuk dibagi secara cuma-cuma alias gratis ke warga atau nantinya disediakan di ruang-ruang publik sebagai langkah menghentikan penyebaran virus corona baru. Produk ini telah disebar di 200 titik di tiga kampus dalam kemasan dalam botol dan dispenser berisi 500 ml cairan.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
Dekan Fakultas Farmasi UMP, Didik Setiawan PhD mengatakan pembuatan produk ini disesuaikan dengan standar WHO.
"Untuk bahan baku yang utama itu cukup alkohol sebanyak 70 persen sebagai antiseptiknya, hanya saja alkohol itu kering, sehingga kita perlu tambahkan bahan yang esensial untuk menjaga kelembaban, membuatnya lebih wangi, dan bisa mengurangi risiko iritasi," kata Didik melalui sambungan telpon.
Pihak farmasi UMP saat ini tengah melakukan pengemasan hand sanitizer dalam ukuran 25 ml, 40 ml, 60 ml. Nantinya hand sanitizer ini akan dibagikan ke warga. Tujuannya setidaknya akademisi dengan pengetahuannya bisa bersolidaritas terhadap pentingnya menjaga kesehatan warga di tengah merebaknya ancaman covid-19.
"Tidak bisa dipungkiri kebutuhan untuk membersihkan tangan itu penting. Selain itu juga untuk sterilisasi lokasi-lokasi yang sering dipegang oleh tangan, misalnya handle pintu, keyboard computer, dan lain sebagainya," kata Didik.
Sebelumnya, Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) UMP mengkampanyekan upaya pencegahan virus corona dengan cek kesehatan, mengkampanyekan cara cuci tangan yang benar dan membagikan masker secara gratis.
Baca juga:
Luhut Yakin Indonesia Menang Hadapi Bencana Virus Corona
Minimalisir Kontak Fisik, GoFood Beri Opsi Fitur Teks Pesan Cepat
Jokowi Minta Tokoh Agama Dilibatkan Cegah Penyebaran Corona
Wabah Covid-19, Muslim AS Jaga Jarak Salat Berjemaah di Masjid
Masyarakat Diminta Tak Panik, Tingkatkan Solidaritas Hadapi Bencana Corona
Jokowi Siapkan Wisma Atlet & Hotel BUMN Tampung Pasien Covid-19