Ferdy Sambo Bantah Keterangan Bharada E soal Perempuan Cantik: Tidak Benar, Ngarang
Ferdy Sambo menyebut jika keterangan Bharada E soal perempuan tersebut tidak benar adanya.
Terdakwa Ferdy Sambo akhirnya angkat bicara soal keterangan Richard Eliezer alias Bharada E yang menyebut adanya sosok perempuan cantik menangis keluar dari rumah pribadi di Jalan Bangka, Jakarta Selatan.
Mantan Kadiv Propam Polri itu menyebut jika keterangan Bharada E soal perempuan tersebut tidak benar adanya.
-
Apa sanksi yang diterima Ferdy Sambo? Ferdy Sambo diganjar sanksi Pemecetan Tidak Dengan Hormat IPTDH).
-
Siapa yang memimpin Sidang Kode Etik Polri untuk Ferdy Sambo? Demikian hasil Sidang Kode Etik Polri yang dipimpin jenderal di bawah ini: As SDM Polri Irjen Wahyu Widada.
-
Siapa Fredy Pratama? "Enggak (Tidak pindah-pindah) saya yakinkan dia masih Thailand. Tapi di dalam hutan," kata Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa, Rabu (13/3).
-
Bagaimana proses Sidang Kode Etik Polri untuk Ferdy Sambo? Demikian hasil Sidang Kode Etik Polri yang dipimpin jenderal di bawah ini: As SDM Polri Irjen Wahyu Widada.
-
Apa yang dilakukan Fredy Pratama? Nur Utami berubah sejak menikah dengan pria berinisial S, yang dikenal sebagai kaki tangan gembong narkoba Fredy Pratama.
-
Dimana Fredy Pratama bersembunyi? Bareskrim Polri mengungkap lokasi dari gembong narkoba Fredy Pratama yang ternyata bersembunyi di pedalaman hutan kawasan negara Thailand.
"Tidak benar keterangan dia itu, ngarang," kata Ferdy Sambo di sela-sela jeda sidang di PN Jakarta Selatan, Selasa (6/12).
Karena, Sambo tetap kukuh dengan insiden pelecehan seksual yang dialami Istrinya, Putri Candrawathi oleh mantan ajudannya, Brigadir J. Sehingga dia menepis apabila muncul isu soal selingkuh dalam hubungan keluarganya
"Jelasnya, istri saya kan diperkosa sama Yosua. Tidak ada motif lain. Apalagi itu berselingkuh. (tidak benar perempuan) Enggak ada. Tanyakan ke dia," tegasnya.
Isu Perempuan Cantik
Sebelumnya, ada perempuan cantik keluar sambil menangis dari rumah Bangka, Jakarta Selatan milik Ferdy Sambo. Bukan Putri Candrawathi, si Nyonya Sambo, melainkan si cantik berseragam cokelat.
Fakta perempuan di rumah Bangka Ferdy Sambo diungkap Bharada E alias Richard Eliezer dalam sidang konfrontasi dengan Bripka Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf.
Sosok perempuan itu menjadi misteri. Pengacara keluarga Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat mendesak perempuan cantik itu diungkap.
©2022 Merdeka.com
Sebab, bisa jadi sosok itu yang menjadi motif Ferdy Sambo kalap, naik pitam hingga merencanakan pembunuhan Brigadir J.
"Karena pasca digepin istrinya si Putri Candrawathi kan dia nangis. Dan ada seorang laki-laki namanya Elben dipanggil koh Elben, nah ini siapa ini? Apa hubungannya Koh Elben?" kata Kuasa hukum keluarga Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat, Martin Lukas Simanjuntak di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Kamis (1/12).
Martin menilai keharmonisan yang kerap dipamerka Ferdy Sambo-Putri hanya pura-pura belaka, jika dikaitkan dengan peristiwa rumah Bangka dibeberkan Bharada E.
"Kalau tidak fakta, berarti diduga itu ada hubungannya dengan motif kembali mengenai perempuan. Siapa perempuan itu? Yang gosipnya kan ada si cantik yang berseragam cokelat, nah apakah dia Eliezer tidak tahu, bisa saja dia kan?" ujarnya.
Sejurus dengan pengakuan Bharada E, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) mengaku telah mengetahuinya.
"Bukan (PC atau ART). Dia tidak kenal nama tapi paras perempuan itu cantik," kata Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi.
Sosok perempuan itu juga diungkap Bharada E saat mengajukan justice collaborator (JC).
Saat itu, Bharada E bercerita secara mengalir ketika ia bercerita soal tugas dan kewajibannya sebagai ajudan Ferdy Sambo.
"Enggak ada (maksud menceritakan soal perempuan). Cerita itu mengalir begitu saja terkait dengan tugas dan pengalaman dia selama bersama FS dan PC," kata Partogi.
Ramai diperbincangkan, kubu Ferdy Sambo bereaksi. Melalui kuasa hukumnya, Arman Haris menyebut Bharada E hanya mengarang bebas.
"Saya tegaskan keterangan itu tidak benar dan hanya karangan RE (Richard Eliezer) saja dan nanti akan kami buktikan di persidangan klien kami," kata Penasihat Hukum keluarga Ferdy Sambo, Arman Hanis, saat dikonfirmasi, Jumat (2/11).
Keterangan Bharada E
Sosok perempuan menangis di rumah Bangka Ferdy Sambo terungkap berawal dari pertanyaan Hakim Wahyu Iman Santoso soal hubungan keluarga Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
Hakim Wahyu menanyakan apakah sempat ada pertengkaran antara mereka berdua sebelum keberangkatan di Magelang, Jawa Tengah pada Juli 2022 lalu.
"Pada waktu sebelum kejadian di Magelang, apakah ada peristiwa- peristiwa lain yang misalnya semacam kaya pertengkaran saudara PC dan FS, atau PC dengan Yosua?" tanya Wahyu ke Bharada E saat sidang.
©2022 Merdeka.com
"Siap yang mulia, jadi pada waktu bulan juli, itu saya sempat naik piket bersama almarhum Yosua padahal almarhum ini ajudan ibu. Tapi karena bang Matius ini sedang jaga, jadi yang naik piket saya sama almarhum," kata Bharada E mengawali cerita.
Lanjut, Bharada E membeberkan ketika piket tiba-tiba melihat Putri turun tangga dari rumah pribadi di Jalan Saguling disusul Brigadir J dengan membawa senjata dari lantai dua.
"Sambil kita bertiga saya, Almarhum (Brigadir J), dan Matius. Abis itu (Brigadir J bilang) 'Dek Richard kamu di mobil sendiri di belakang’. Jadi kami jalan ke arah Kemang, tapi belum di kediaman yang mulia (rumah Bangka)," kata Bharada E.
"Jadi pada saat di kediaman Bangka. Ibu turun, saya lihat ibu seperti marah yang mulia itu ada. Lalu masuk semua turun, Bang Yos bilang Chad parkir mobil di belakang," ujarnya.
Tak lama sekitar 30 menit setelah rombongan Putri tiba di Rumah Bangka, lalu Ferdy Sambo dengan raut muka seperti marah, tiba bersama dengan ajudan Sadam.
"Pak FS kayak marah-marah juga langsung masuk ke dalam rumah. Almarhum bilang Chad nanti ada Pak Eben datang, rekannya bapak, pas datang saya tidak melihat. Karena pada saat itu saya sedang di belakang, saya tidak tahu Pak Eben datang dengan siapa," katanya.
Ketika Sambo dan Putri terlihat marah di dalam rumah, saat itulah Bharada E yang ada di luar area rumah tanpa mengetahui apa yang terjadi di dalam melihat sosok perempuan itu keluar rumah sambil menangis.
Perempuan itu meminta agar sopirnya dipanggil. Tidak lama kemudian, datangnya satu unit Pajero Hitam yang lantas membawa pergi sosok perempuan tersebut.