Ferdy Sambo Sodorkan Kotak Peluru ke Bharada E: Kau Tambah Amunisimu
Kemudian, Bharada E mengeluarkan senjata api berjenis Glock-17 dan menaruhnya di lutut. Setelah itu ditambah lah amunisi senjata tersebut dengan mengisi magazine Glock-17. Kejadian itu berlangsung saat berada di lantai 3, rumah pribadi Jalan Saguling.
Terdakwa Richard Eliezer alias Bharada E mengaku telah disiapkan sekotak peluru sekaligus skenario pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J oleh Ferdy Sambo ketika di rumah pribadi Jalan Saguling.
Keterangan itu disampaikan Bharada E saat hadir sebagai saksi mahkota dalam sidang perkara pembunuhan berencana Brigadir J, atas terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Kamis (13/12).
-
Apa sanksi yang diterima Ferdy Sambo? Ferdy Sambo diganjar sanksi Pemecetan Tidak Dengan Hormat IPTDH).
-
Siapa yang memimpin Sidang Kode Etik Polri untuk Ferdy Sambo? Demikian hasil Sidang Kode Etik Polri yang dipimpin jenderal di bawah ini: As SDM Polri Irjen Wahyu Widada.
-
Siapa Fredy Pratama? "Enggak (Tidak pindah-pindah) saya yakinkan dia masih Thailand. Tapi di dalam hutan," kata Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa, Rabu (13/3).
-
Bagaimana proses Sidang Kode Etik Polri untuk Ferdy Sambo? Demikian hasil Sidang Kode Etik Polri yang dipimpin jenderal di bawah ini: As SDM Polri Irjen Wahyu Widada.
-
Apa yang dilakukan Fredy Pratama? Nur Utami berubah sejak menikah dengan pria berinisial S, yang dikenal sebagai kaki tangan gembong narkoba Fredy Pratama.
-
Siapa yang ikut berlibur bersama Femmy Permatasari? Femmy Permatasari menikmati liburan di Jepang bersama kedua anak perempuannya. Ia terlihat awet muda dan seperti sebaya dengan kedua anaknya.
"'Senpimu mana?' 'Siap ada Bapak'. Dia langsung ambil, entah dari samping atau saku, langsung ambil. Dia bilang 'kau tambah amunisimu' kasih satu kotak peluru ke saya Yang Mulia," kata Bharada E saat ditanya Hakim Ketua Wahyu Iman Santoso.
Kemudian, Bharada E mengeluarkan senjata api berjenis Glock-17 dan menaruhnya di lutut. Setelah itu ditambah lah amunisi senjata tersebut dengan mengisi magazin Glock-17. Kejadian itu berlangsung saat berada di lantai 3, rumah pribadi Jalan Saguling.
Bharada E mengatakan awalnya magazin Glock-17 itu berjumlah tujuh butir peluru. Namun ia tidak mengingat berapa peluru yang dimasukkan olehnya ke magazine tersebut.
"Saya tidak memastikan berapa yang saya tambahkan Yang Mulia," kata Richard.
"Berapa kapasitas dari senjata kamu?" tanya hakim.
"Glock-17 itu tujuh belas Yang Mulia," jawab Richard.
"Apakah sampai full?" tanya lagi hakim.
"Tidak Yang Mulia," jawab Richard.
Usai peluru terisi, Bharada E kemudian menaruh kembali pistol ke pinggang dan mengembalikan kotak peluru ke Ferdy Sambo.
Setelah itu barulah Ferdy Sambo menjelaskan soal skenario pembunuhan berencana Brigadir J.
Sambo, kata Bharada E, mengatakan jika lokasi eksekusi akan berlangsung di di rumah dinasnya di Kompleks Polri Duren Tiga Nomor 46, Jakarta Selatan. Dimana penjelasan itu disampaikan usai pengakuan adanya pelecehan yang dialami Putri oleh Brigadir J.
"'Memang kurang ajar anak itu! Sudah menghina Saya! Dia sudah menghina harkat martabat saya Tidak ada gunanya pangkat ini'," kata Richard sambil menirukan perkataan atasannya yang sambo memegang tanda pangkat di kerahnya.
Sambil mencondongkan badan dan berkata Brigadir J harus mati. Saat itu Ferdy Sambo, kata Bharada E, menyampaikan perintah ke agar dia membunuh Brigadir J.
"Jadi gini Chad, lokasinya di 46 (rumah dinas). Nanti di 46 itu Ibu dilecehkan oleh Yosua, terus Ibu teriak kamu respons, terus Yosua ketahuan. Yosua tembak kamu, kau tembak balik Yosua, Yosua yang meninggal," kata Bharada E seraya tirukan menirukan perintah Sambo.
Sebab, kata Bharada E, kalau Mantan Kadiv Propam Polri itu yang menembak sendiri. Maka dikhawatirkan tidak akan ada yang membelanya saat kejadian itu berlangsung. Pada saat itu juga, Bharada E mengaku bahwa Putri mendengar jelas apa yang disampaikan Sambo.
"Sudah kamu enggak usah takut karena posisinya itu pertama kamu bela Ibu. Yang kedua kamu beladiri karena dia nembak duluan," kata Richard seraya ulangi omongan Sambo kala itu.
Bharada E melihat bahwa Putri Candrawathi saat itu sempat berbicara dengan Ferdy Sambo. Meski tidak terdengar jelas, Bharada E mengatakan Putri menyinggung soal CCTV dan sarung tangan kepada Sambo.
(mdk/rhm)