Festival Anak Saleh di Banyuwangi, Sajikan Beragam Lomba untuk Ratusan Pelajar
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menggelar Festival Anak Saleh, salah satu event yang diperuntukkan bagi kalangan pelajar untuk mengasah potensi dan silaturahmi dengan mengikuti lomba bidang keagamaan.
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menggelar Festival Anak Saleh, salah satu event yang diperuntukkan bagi kalangan pelajar untuk mengasah potensi dan silaturahmi dengan mengikuti lomba bidang keagamaan.
Ratusan pelajar mulai SD sampai SMA mengikuti beragam lomba seperti pidato agama Islam (Pildacil), Musabaqoh Hifdzil Qur’an (MHQ), Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ), kaligrafi, hingga nasyid yang berlangsung di Kecamatan Purwoharjo.
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Apa penghargaan yang diraih Banyuwangi? Diserahkan Presiden RI Joko Widodo kepada Bupati Ipuk Fiestiandani di Istana Negara, Kamis (31/8/2023), Banyuwangi berhasil mempertahankan predikat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Terbaik 2022 se-Jawa dan Bali.
Festival Anak Saleh, diawali dengan pelepasan 450 peserta lomba dari RTH Karetan, lokasi pembukaan acara, menuju tempat masing-masing lomba. Ratusan peserta tersebut melakukan kirap dengan tertip sambil mengumandangkan Salawat Nabi. Mereka terlihat antusias dan siap bertanding mempersembahkan kemampuan terbaiknya.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, Festival Anak Saleh baru yang pertama kali digelar, merupakan upaya pemerintah daerah memberikan ruang kepada anak-anak Banyuwangi untuk mengeksplorasi potensinya di bidang keagamaan.
"Ajang ini ruang bagi anak-anak untuk mengasah potensi mereka di bidang keagamaan. Dengan disediakan panggung semacam ini, mereka akan semakin terlatih dan percaya diri. Saya ingin anak-anak Banyuwangi tidak hanya cerdas di bidang umum, namun juga harus unggul di bidang spiritual," kata Anas, Selasa sore, (29/10).
Anas menambahkan, ajang ini bukan hanya sekedar festival, melainkan juga alat konsolidasi untuk merajut persaudaraan.
"Ini bisa menjadi wadah bersosialisasi dan memperkuat silaturahim antar sekolah, murid, dan guru. Karena anak-anak dan para guru dari berbagai sekolah bisa saling bertemu dan bersilaturahmi di ajang ini," katanya.
©2019 Merdeka.com
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi Sulihtiyono menambahkan, festival ini akan digelar hingga hari ini, Rabu (30/10).
Ajang ini, lanjutnya, dimeriahkan oleh 450 peserta yang mengikuti berbagai perlombaan bidang keagamaan yang dikompetisikan di dalamnya.
"Para peserta ini dibagi dalam 5 kafilah sesuai bidang lombanya. Yakni kafilah MHQ putra-putri sebanyak 50 orang, Pildacil putra-putri 50 orang, MTQ putra-putri 50 orang, Kaligrafi putra-putri 100 orang, dan Nasyid putra-putri 200 orang," jelas Sulihtiyono.
Masing-masing bidang lomba tersebut, imbuh Sulih, dilaksanakan di lokasi yang berbeda-beda. Untuk lomba pildacil bertempat di balai Desa Karetan, lomba MHQ di SDN I Karetan, lomba MTQ di SMP Al Atiq karetan, sementara lomba kaligrafi dan nasyid dilaksanakan di RTH Karetan.
"Lomba pildacil dan MHQ ini dibuka untuk pelajar tingkat SD/MI, kaligrafi dan MTQ untuk pelajar tingkat SLTP/MTs, sedangkan nasyid untuk pelajar SLTA," katanya.
Salah satu peserta, Dhillan Gatfan mengaku senang dengan ajang ini. Menurutnya, festival ini bisa memberinya lebih banyak kesempatan dan ruang untuk mengasah kemampuan qiro’ah nya.
"Senang ada ajang ini. Saya bisa bertemu banyak teman yang punya kemampuan sama. Jadinya lebih termotivasi untuk terus belajar dan mengasah kemampuan. Intinya jangan berpuas diri," ujar Dhillan yang pernah menjadi juara 1 MTQ tingkat kabupaten tersebut.
(mdk/hhw)