Film Engeline bisa menggiring opini publik soal pelaku pembunuhan
Kemungkinan ini terjadi bila penayangan film dilakukan saat kasus ini masih bergulir di persidangan.
Komnas Perlindungan Anak (PA) Arist Merdeka Sirait kecewa terhadap pihak-pihak yang mengambil keuntungan dengan kasus Engeline. Hal ini dimaksudkan tentang pembuatan film layar lebar berdasarkan kisah kehidupan Engeline.
"Secara pribadi saya sangat tidak setuju, saya rasa semua pihak juga tidak setuju. Ini proses persidangan masih berjalan, tidak pas untuk dilakukannya proses pembuatan film," ungkap Arist Merdeka saat menunggu dimulainya persidangan kasus Engeline di Pengadilan Negeri Denpasar, Bali, Selasa (12/1).
Dikatakannya, bahwa hingga saat ini proses persidangan belum menyebutkan soal siapa pelaku sesungguhnya dari pembunuhan keji terhadap Engeline ini. Katanya, kalau proses pembuatan film dijalankan justru ditakutkan ada upaya pengalihan opini yang berkembang selama ini.
"Jangan sampai nantinya justru ada opini terhadap siapa pelaku. Sementara sidang masih berlangsung," tuturnya.
Dia berharap agar kedua PH ini untuk tidak saling berebut mengambil keuntungan terhadap kasus Engeline. Apapun dalilnya, menurutnya itu tidak pas dibuatkan film untuk saat ini.
Untuk diketahui, ada dua rumah produksi film yang akan melukiskan atau menggambarkan dalam bentuk klip tentang kisah Engeline. Dua rumah produksi ini, Citra Visual Cinema dan Sonia Gandhi Sinema.
Sementara itu terkait sidang lanjutan kasus Engeline dengan tersangka Agustay Hamda May kali ini, selain Arist Merdeka juga akan dihadirkan Margriet C Megawe.
Nampak di luar persidangan, tim penasehat hukum Agustay duduk santai bersama Arist Merdeka dan Dr Seto Mulyadi.
"Ini akan menjadi sangat menarik, terlebih dengan dimintanya keterangan Margriet sebagai saksi," Ungkap Hotman PArist Hutapea di kantin Pengadilan Negeri Denpasar, Bali, Selasa (12/1).
Dia berharap kehadiran Arist Merdeka juga dapat membuka situasi sebenarnya yang dialami saat berkunjung ke rumah Margriet usai Engeline hilang.