FOTO: Aksi Kamisan Terakhir di Pemerintahan Jokowi, Aktivis Bacakan Surat Penuh Kekecewaan
Aktivis Aksi Kamisan ke-836 menyoroti tidak terealisasinya janji-janji keadilan bagi korban pelanggaran HAM selama 10 tahun berkuasa.
Aktivis Jaringan Solidaritas Korban untuk Keadilan menggelar Aksi Kamisan di seberang Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (17/10/2024). Sejak diadakan pertama kali pada 18 Januari 2027, ini menjadi Aksi Kamisan ke-836 sekaligus yang terakhir pada pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Dalam momen tersebut, para aktivis membacakan surat khusus untuk Jokowi yang akan berakhir masa jabatannya pada 20 Oktober mendatang.
- FOTO: Aksi Ribuan Aktivis Perempuan Unjuk Rasa Peringati Hari Perempuan Internasional
- FOTO: Aksi Kamisan ke-807 Diwarnai Protes Kenaikan Pangkat Istimewa Prabowo Subianto
- FOTO: Momen Aksi Kamisan ke-806, Aktivis Tagih Janji Jokowi Tuntaskan Pelanggaran HAM Berat
- FOTO: Unjuk Rasa Aktivis HAM Berdiam Diri dan Menutup Mata Memperingati 17 Tahun Aksi Kamisan di Istana Negara
Surat tersebut berisi kekecewaan dari para aktivis, pegiat, keluarga dan korban pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) atas tidak terealisasinya janji-janji keadilan bagi korban pelanggaran HAM selama 10 tahun berkuasa.
Dalam 10 tahun kepemimpinan, Presiden Joko Widodo dianggap gagal menepati janji dalam Nawacita terkait penegakan hukum dan HAM. Selain itu, impunitas terus menguat dan keluarga maupun korban pelanggaran HAM berat masa lalu masih belum mendapat keadilan.
Simak foto-foto Aksi Kamisan terakhir pada pemerintahan Jokowi!
Aktivis sekaligus keluarga korban pelanggaran HAM masa lalu, Maria Catarina Sumarsih Aksi Kamisan ke-836 di seberang Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (17/10/2024).
Para aktivis, pegiat HAM, serta peserta Aksi Kamisan ke-836 ini tampak mengenakan atribut serba hitam, mulai dari pakaian hingga payung.
Mereka juga membentangkan spanduk dan mengangkat poster berisi curhatan dan tuntutannya atas pelanggaran HAM di Indonesia.
Aksi Kamisan ke-836 ini turut diikuti masyarakat adat asal Papua, khusunya dari Suku Malind dan Suku Yei.
Di seberang Istana Merdeka, perwakilan Suku Marlind dan Suku Yei ini memprotes proyek lumbung pangan atau food estate di Tanah Papua karena dianggap telah merampas tanah mereka.
Mereka memandang apa yang telah dilakukan pemerintah dalam proyek food estate di Tanah Papua adalah pelanggaran HAM.
Aktivis Jaringan Solidaritas Korban untuk Keadilan menggelar Aksi Kamisan ke-836 di seberang Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (17/10/2024).