FOTO: Cerita Agen BRILink Jadi Jembatan Transaksi Perbankan Bagi Masyarakat di Muara Gembong Bekasi
Kehadiran agen BRILink sangat membantu masyarakat yang berada jauh dari lokasi bank atau ATM untuk melakukan transaksi keuangan.
Kehadiran agen BRILink sangat membantu masyarakat yang berada jauh dari lokasi bank atau ATM untuk melakukan transaksi keuangan.
FOTO: Cerita Agen BRILink Jadi Jembatan Transaksi Perbankan Bagi Masyarakat di Muara Gembong Bekasi
Di tengah era serba digital seperti sekarang ini, ternyata masih banyak daerah di Indonesia yang masih belum terjangkau perkembangan teknologi.
- Jadi 'Jembatan' Transaksi Perbankan bagi Masyarakat, Intip Cerita Fahrudin Si AgenBRILink Muara Gembong
- Buntut Pasutri di Banten Bobol Bank Pelat Merah Rp5,1 M, Pegawai Hingga Nasabah Diperiksa
- Daftar Barang Mewah Dibeli Panji Gumilang dari Pinjaman Bank Rp73 Miliar, Dibayar Pakai Iuran Santri Al-Zaytun
- FOTO: Bank BJB Dukung Literasi Pasar Modal bagi Pegawai Negeri Sipil saat Buka Perdagangan di BEI
Kondisi geografis hingga lokasi yang jauh dari pusat kota membuat masyarakatnya mengalami keterbatasan dalam menjangkau literasi digital. Misalnya, transaksi keuangan yang lebih sulit karena jauhnya lokasi bank atau ATM.
Kondisi ini juga yang terjadi pada masyarakat di Kecamatan Muara Gembong, Bekasi. Wilayah ini terletak di pesisir utara Kabupaten Bekasi, dengan masyarakat yang banyak bergerak di bidang pertanian, hasil laut dan pertambakan. Sementara, layanan perbankan yang belum merata menjadi kendala dalam kebutuhan transaksi sehari-hari bagi masyarakat di wilayah tersebut.
Di sinilah, Fahrudin Saleh (28) mengambil peluang menjadi AgenBRILink yang memudahkan transaksi keuangan dan layanan perbankan bagi masyarakat sekitar.
Pria yang juga berprofesi sebagai guru SD ini melihat kebutuhan transaksi keuangan yang cepat untuk mendukung kegiatan masyarakat."Di sini masyarakatnya banyak yang nelayan, kalau mereka dapat hasil lautnya dan mereka jual ke pengepul, pengepul itu perlu dana cepat. Nggak mungkin dia ke bank antre. Maka dari itu masyarakat lebih cenderung ke agen keuangan dalam hal ini AgenBRILink," jelasnya.
Dari situ, ia berusaha memanfaatkan peluang dengan menjadi AgenBRILink dengan nama AgenBRIlink Ghani. Usahanya sudah berjalan sejak November 2020 dan banyak membantu masyarakat sekitar. Jika awalnya mereka menganggap transaksi keuangan hanya bisa di bank atau ATM, ternyata bisa juga di agen BRILink yang lebih dekat dan mudah.
Dampak positif dari kehadiran AgenBRILink ini juga dirasakan oleh masyarakat sekitar. Misalnya saja Munawar yang berprofesi sebagai pengepul hasil laut.
“Kalau jadi supplier begini, saya butuh uang tunai untuk bayar nelayan. Dengan adanya Agen BRILink ini saya bisa ambil uang. Kalau di bank itu kan kita antre atau lama, ini kan cepat karena dekat juga,” ungkapnya.
Selain menghadirkan dampak untuk masyarakat sekitar, menjadi AgenBRILink juga memberikan dampak positif bagi Fahrudin.
“Ketika saya membuka jasa layanan keuangan BRILink, tentunya yang saya sangat rasakan dan berdampak pada diri saya sendiri yang pertama adalah secara ekonomi. Tapi, dalam hal ini ada yang membuat saya merasa senang ketika saya bisa menyerap tenaga kerja. Kemudian saya jadi banyak tahu. Yang tadinya nggak tahu jadi tahu. Jadi nambah pengetahuan tentang perbankan,” cerita Fahrudin.
Ia juga menjelaskan bahwa BRI juga membantunya memberikan pelatihan yang diperlukan lewat kunjungan kerja petugas yang datang setiap bulan.
“Masyarakat tidak perlu lagi ke bank untuk bertransaksi, namun dapat ke AgenBRILink yang lokasi lebih dekat. Hal ini akan sangat membantu masyarakat untuk melakukan transaksi dengan cepat, mudah dan aman” ungkapnya.
Sebagai informasi, hingga sembilan bulan pertama tahun 2023 jumlah agen telah mencapai 698ribu yang tersebar di 59.205 desa atau meng-cover lebih dari 80% dari total desa di Indonesia. Angka tersebut tumbuh sekitar 16,9% secara tahunan (year-on-year).