Setiap hari Ngadenin (63) harus berjalan melalui selokan yang sempit, akses keluar masuk rumahnya di kawasan Jatiwaringin.
FOTO: Keprihatinan Ngadenin, Pria 63 Tahun Tinggal Dikepung Tembok Setinggi Belasan Meter di Jatiwaringin
Seorang pria di kawasan Jatiwaringin, Bekasi terpaksa harus hidup dengan kondisi dan posisi rumahnya yang memprihatinkan.
Bagaimana tidak, akses menuju ke rumahnya pun bisa dikatakan tak layak untuk dilalui. Ngadenin mengaku setiap hari harus melalui jalur selokan yang sempit untuk keluar masuk rumahnya di Jatiwaringin, Bekasi.
Setiap hari pria berusia 63 tahun itu harus berjalan hati-hati melalui selokan yang basah, lembab dan tidak rata. Akses ini merupakan satu-satu jalan menuju rumahnya di kawasan Jatiwaringin, Bekasi.
Dua rumah milik Ngadenin dan tetangganya terkepung tembok bangunan setinggi belasan meter yang diduga bakal difungsikan menjadi hotel di Jalan Raya Jatiwaringin, RW. 04, Pondok Gede, Kota Bekasi.
Kondisi rumah Ngadenin yang berlokasi di kawasan Jatiwaringin.
Ngadenin diketahui sudah tinggal selama 24 tahun di daerah tersebut. Ia mengatakan awalnya rumahnya memiliki akses jalan.
Namun kini akses jalan keluar maupun masuk warga menuju rumah tersebut sudah tertutup total dan jalan satu-satunya saat ini adalah melalui selokan air yang sempit dan basah tersebut.
Pria berusia 63 tahun itu berharap dalam persoalan ini mendapatkan ganti rugi yang sesuai dengan dibelikan rumah baru di kawasan tersebut.
Ataupun rumahnya dapat dibeli dengan harapan harga jual yang sesuai dengan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) di kawasan tersebut.
Terlihat kondisi rumah Ngadenin yang dikepung oleh bangunan tinggi yang didominasi oleh hotel di kawasan Jatiwaringin, Bekasi.
Tembok-tembok tinggi itu terlihat mengelilingi rumah mungil Ngadenin.
Beberapa bingkai di dalam rumahnya juga memperlihatkan foto-foto anggota keluarga dari Pak Ngadenin yang menghiasi dinding rumah di kawasan Jatiwaringin, Bekasi, Jawa Barat, Senin (17/7/2023).
Kondisi rumah Idris rapuh. Atapnya terbuat dari daun rumbia yang hampir hancur, dinding anyaman bambunya juga berlubang dan penuh rongga. Ia butuh bantuan.