FOTO: Intip Proses Pembuatan Susu dari Bahan Dasar Ikan di Indramayu
Saat ini, susu ikan menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat.
Proses pembuatan diawali dengan melakukan pengukuran bahan baku dasar sebelum memasuki proses produksi ekstrak protein ikan atau Hidrolisat Protein Ikan (HPI) di PT Berikan Bahari Indonesia di Kandanghaur, Indramayu, Jawa Barat, Rabu (18/9/2024). Foto: Liputan6.com / Herman Zakharia
FOTO: Intip Proses Pembuatan Susu dari Bahan Dasar Ikan di Indramayu
Pengolahan HPI dimulai dengan mengumpulkan ikan-ikan segar dari nelayan lokal. Foto: Liputan6.com / Herman Zakharia
-
Bagaimana cara ikan meningkatkan kualitas ASI? Penelitian juga menunjukkan bahwa kandungan vitamin D dalam ikan tenggiri membantu bayi menyerap kalsium lebih efisien melalui ASI.
-
Bagaimana proses pembuatan susu ikan? HPI adalah hasil ekstraksi protein ikan yang dikembangkan oleh tim bioteknologi Litbang KKP sejak tahun 2017, dan produk ini dibuat dari ikan dengan nilai ekonomi rendah seperti petek, selar, tamban, dan belok.
-
Apa itu susu ikan? "Sejauh yang saya tahu di dunia belum ada istilah susu ikan," kata Epi dalam pesan singkat kepada Health Liputan6.com pada Senin, 9 September 2024.
-
Bagaimana proses pembuatan susu ikan dari ikan petek? Proses pembuatan susu ikan dimulai dari penggilingan ikan hingga menjadi bubur, yang kemudian diproses dengan metode hidrolisat untuk memisahkan protein ikan dari tulang-tulangnya. Hasil akhirnya adalah bubuk protein ikan berkualitas tinggi yang kemudian diolah menjadi berbagai produk turunan, salah satunya adalah susu ikan.
-
Bagaimana ikan kembung membantu dalam meningkatkan produksi ASI? Konsumsi ikan kembung oleh ibu menyusui dapat membantu meningkatkan produksi ASI. Manfaat ini bisa diperoleh karena kandungan omega-3 dan vitamin D yang tinggi.
Berbagai jenis ikan bisa diolah menjadi HPI, terutama yang memiliki nilai jual rendah seperti ikan petek ini. Foto: Liputan6.com / Herman Zakharia
Setelah melalui proses pembersihan, ikan-ikan kemudian masuk ke tahap penggilingan dengan menggunakan mesin. Setelah melalui proses ini tekstur ikan akan menyerupai seperti bubur. Foto: Liputan6.com / Herman Zakharia
Selanjutnya bubur ikan dimasukkan ke dalam mesin hidrolisat.
Hal ini dilakukan untuk memisahkan protein ikan dengan tulangnya. Foto: Liputan6.com / Herman Zakharia
Lama proses hidrolisat protein ikan ini akan memakan waktu lebih kurang dua sampai tiga jam dan secara otomatis tulangnya akan terpisah untuk dijadikan produk lain seperti tepung tulang ikan. Foto: Liputan6.com / Herman Zakharia
Setelah melalui proses hidrolisat, bubur ikan kini berubah bentuk menjadi cairan berisi protein ikan. Foto: Liputan6.com / Herman Zakharia
Untuk membuatnya menjadi tepung, cairan ini dipanaskan dan diproses dalam alat bernama feed tank spray dryer. Foto: Liputan6.com / Herman Zakharia
Setelah kering dan berubah bentuk menjadi serbuk atau tepung, cairan protein ikan akan dikeluarkan lewat mesin bernama Vacuum Cyclone. Foto: Liputan6.com / Herman Zakharia
Secara keseluruhan, proses pengolahan Hidrolisat Protein Ikan (HPI) dari awal sampai menjadi tepung memakan waktu lebih kurang 12 jam. Foto: Liputan6.com / Herman Zakharia
Setelah protein ikan berubah menjadi tepung, maka bahan ini dapat diolah menjadi berbagai macam makanan. Mulai dari susu ikan atau surikan hingga jajanan anak-anak seperti sempol dan cilok. Foto: Liputan6.com / Herman Zakharia