FOTO: Melihat Perkebunan dan Pengolahan Kopi Van Dillem Era Kolonial Belanda di Trenggalek
Kopi Van Dillem yang berlokasi di Agrowisata Dilem Wilis, Trenggalek ini merupakan peninggalan kolonial Belanda yang sudah ada sejak tahun 1928.
Kopi Van Dillem yang terkenal itu berasal dari hasil panen biji kopi di Agrowisata Dillem Wilis di Desa Dompyong, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, atau tepatnya di lereng Gunung Wilis.
FOTO: Melihat Perkebunan dan Pengolahan Kopi Van Dillem Era Kolonial Belanda di Trenggalek
Pecinta kopi rasanya wajib mengunjungi tempat ngopi bersejarah yang satu ini.
Tempatnya menawarkan sensasi mengopi sambil menikmati panorama keindahan alam pegunungan hingga bangunan bernuansa kolonial Belanda yang memiliki sejarah.
- Sejarah Perkebunan Tlogo di Semarang, Perkebunan Kopi Peninggalan Belanda yang Punya Panorama Alam Indah
- Foto-Foto Kota Bogor Zaman Belanda, Asri dan Adem
- FOTO: Andika Perkasa Berikan Kuliah Kebangsaan di UI, Tegaskan Kemerdekaan Indonesia Hasil Perjuangan
- FOTO: Penuhi DPRD Kota Bogor, Ratusan Tukang Becak Bersatu Deklarasi Mendukung Ganjar Pranowo Capres 2024
Tempat pengolahan biji kopi robusta itu berada di kawasan Agrowisata Dilem Wilis, Trenggalek, Jawa Timur.
Tempat itu telah menarik wisatawan untuk berkunjung terutama bagi para pecinta kopi.
Tempat pengolahan kopi dari zaman Belanda itu dikelilingi perkebunan di kawasan lereng gunung Wilis di Desa Dompyong, Bendungan Kab. Trenggalek.
Areal perkebunan dan pabrik pengolahan kopi peninggalan kolonial Belanda sejak tahun 1928 itu saat ini dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Trenggalek.
Kondisi bangunan dan mesin pengolahan kopi yang digunakan pada zaman dulu juga masih kokoh dan berfungsi sebagian hingga saat ini.
Kawasan Agrowisata Dilem Wilis memiliki luas 200 hektar dengan produksi kopi robusta tiap tahun sebanyak 250 kg.
Sejak zaman dulu mesin pengolahan kopi di pabrik itu sudah menggunakan teknologi ramah lingkungan.
Dulu mesin penggiling kopi di pabrik itu masih menggunakan kincir bertenaga air.
Namun kini, seiring perjalanan waktu penggunaan kincir air sudah tidak bisa lagi digunakan. Dan kini pengoperasian mesin penggilingan tersebut harus menggunakan tenaga roda hidrolik.
Kondisi bangunannya yang masih bernuansa kolonial juga menjadi daya tarik bagi wisatawan.
Pengelola tempat ini juga mengajak wisatawan keliling melihat proses pengolahan kopi dan juga menjelaskan asal-usul dan jenis-jenis mesin yang dipakai Belanda untuk memproduksi kopi dengan suka rela.