PERISTIWA
FOTO: Semangat Wanita Mangrove Tetap Bertahan di Rumahnya yang Dikelilingi Laut
Dengan perahu rakit yang ia buat dari drum, Ibu Pasijah mengarungi perairan hutan mangrove untuk menanam bibit pohon tersebut.
Sabtu, 04 Mei 2024 21:21:00
FOTO: Semangat Wanita Mangrove Tetap Bertahan di Rumahnya yang Dikelilingi Laut (©merdeka.com)
Ibu Pasijah kini satu-satunya warga Dusun Rejosari Senik yang masih bertahan bersama anak dan suaminya setelah sebelumnya dusun ini dihuni 225 KK yang pindah karena dusun mereka terendam air laut.
Ibu Pasijah (54 tahun) menanam mangrove di kawasan yang dulunya areal pertanian kini menjadi lautan akibat abrasi perubahan iklim di Rejosari Senik, Demak, jawa tengah, Sabtu (04/05/2024). Ibu Pasijah kini satu-satunya warga Dusun Rejosari Senik yang masih bertahan bersama anak dan suaminya setelah sebelumnya dusun ini dihuni 225 KK yang pindah karena dusun mereka terendam air laut. Kecintaannya terhadap hutan mangrove yang dihuni ribuan burung-burung laut mendorongnya untuk eksis hidup pada rumah di yang kini dikelilingi air lau dan setiap bulannya rata-rata ia menanam seribu hingga dua ribu batang mangrove © 2024 maverick
FOTO: Semangat Wanita Mangrove Tetap Bertahan di Rumahnya yang Dikelilingi Laut
Ibu Pasijah (54 tahun) menanam mangrove di kawasan yang dulunya areal pertanian kini menjadi lautan akibat abrasi perubahan iklim di Rejosari Senik, Demak, jawa tengah, Sabtu (04/05/2024). Ibu Pasijah kini satu-satunya warga Dusun Rejosari Senik yang masih bertahan bersama anak dan suaminya setelah sebelumnya dusun ini dihuni 225 KK yang pindah karena dusun mereka terendam air laut. Kecintaannya terhadap hutan mangrove yang dihuni ribuan burung-burung laut mendorongnya untuk eksis hidup pada rumah di yang kini dikelilingi air lau dan setiap bulannya rata-rata ia menanam seribu hingga dua ribu batang mangrove © 2024 maverick
Pasijah, seorang ibu 54 tahun masih melakukan aktivitasnya menanam mangrove di kawasan yang dulunya areal pertanian kini menjadi lautan akibat abrasi perubahan iklim di Rejosari Senik, Demak, jawa tengah, Sabtu (04/05/2024). Foto: merdeka.com / Arie Basuki
Rekomendasi Berita untuk kamu
Ibu Pasijah (54 tahun) menanam mangrove di kawasan yang dulunya areal pertanian kini menjadi lautan akibat abrasi perubahan iklim di Rejosari Senik, Demak, jawa tengah, Sabtu (04/05/2024). Ibu Pasijah kini satu-satunya warga Dusun Rejosari Senik yang masih bertahan bersama anak dan suaminya setelah sebelumnya dusun ini dihuni 225 KK yang pindah karena dusun mereka terendam air laut. Kecintaannya terhadap hutan mangrove yang dihuni ribuan burung-burung laut mendorongnya untuk eksis hidup pada rumah di yang kini dikelilingi air lau dan setiap bulannya rata-rata ia menanam seribu hingga dua ribu batang mangrove © 2024 maverick
Ibu Pasijah kini satu-satunya warga Dusun Rejosari Senik yang masih bertahan. Foto: merdeka.com / Arie Basuki
Ibu Pasijah (54 tahun) menanam mangrove di kawasan yang dulunya areal pertanian kini menjadi lautan akibat abrasi perubahan iklim di Rejosari Senik, Demak, jawa tengah, Sabtu (04/05/2024). Ibu Pasijah kini satu-satunya warga Dusun Rejosari Senik yang masih bertahan bersama anak dan suaminya setelah sebelumnya dusun ini dihuni 225 KK yang pindah karena dusun mereka terendam air laut. Kecintaannya terhadap hutan mangrove yang dihuni ribuan burung-burung laut mendorongnya untuk eksis hidup pada rumah di yang kini dikelilingi air lau dan setiap bulannya rata-rata ia menanam seribu hingga dua ribu batang mangrove © 2024 maverick
Ia bersama anak dan suaminya tinggal di dusun yang sebelumnya pernah dihuni 225 KK. Foto: merdeka.com / Arie Basuki
Ibu Pasijah (54 tahun) menanam mangrove di kawasan yang dulunya areal pertanian kini menjadi lautan akibat abrasi perubahan iklim di Rejosari Senik, Demak, jawa tengah, Sabtu (04/05/2024). Ibu Pasijah kini satu-satunya warga Dusun Rejosari Senik yang masih bertahan bersama anak dan suaminya setelah sebelumnya dusun ini dihuni 225 KK yang pindah karena dusun mereka terendam air laut. Kecintaannya terhadap hutan mangrove yang dihuni ribuan burung-burung laut mendorongnya untuk eksis hidup pada rumah di yang kini dikelilingi air lau dan setiap bulannya rata-rata ia menanam seribu hingga dua ribu batang mangrove © 2024 maverick
Hampir semua warga yang tinggal di dusun ini sebelumnya telah pindah karena abrasi . Mereka memilih untuk pindah karena rumah mereka terendam air laut. Foto: merdeka.com / Arie Basuki
Ibu Pasijah (54 tahun) menanam mangrove di kawasan yang dulunya areal pertanian kini menjadi lautan akibat abrasi perubahan iklim di Rejosari Senik, Demak, jawa tengah, Sabtu (04/05/2024). Ibu Pasijah kini satu-satunya warga Dusun Rejosari Senik yang masih bertahan bersama anak dan suaminya setelah sebelumnya dusun ini dihuni 225 KK yang pindah karena dusun mereka terendam air laut. Kecintaannya terhadap hutan mangrove yang dihuni ribuan burung-burung laut mendorongnya untuk eksis hidup pada rumah di yang kini dikelilingi air lau dan setiap bulannya rata-rata ia menanam seribu hingga dua ribu batang mangrove © 2024 maverick
Kecintaannya terhadap hutan mangrove yang dihuni ribuan burung-burung laut itu telah mendorongnya untuk tetap eksis hidup pada rumah yang kini dikelilingi air laut. Foto: merdeka.com / Arie Basuki
Ibu Pasijah (54 tahun) menanam mangrove di kawasan yang dulunya areal pertanian kini menjadi lautan akibat abrasi perubahan iklim di Rejosari Senik, Demak, jawa tengah, Sabtu (04/05/2024). Ibu Pasijah kini satu-satunya warga Dusun Rejosari Senik yang masih bertahan bersama anak dan suaminya setelah sebelumnya dusun ini dihuni 225 KK yang pindah karena dusun mereka terendam air laut. Kecintaannya terhadap hutan mangrove yang dihuni ribuan burung-burung laut mendorongnya untuk eksis hidup pada rumah di yang kini dikelilingi air lau dan setiap bulannya rata-rata ia menanam seribu hingga dua ribu batang mangrove © 2024 maverick
Setiap bulannya, Ibu Pasijah rata-rata menanam seribu hingga dua ribu batang pohon mangrove. Foto: merdeka.com / Arie Basuki
Ibu Pasijah (54 tahun) menanam mangrove di kawasan yang dulunya areal pertanian kini menjadi lautan akibat abrasi perubahan iklim di Rejosari Senik, Demak, jawa tengah, Sabtu (04/05/2024). Ibu Pasijah kini satu-satunya warga Dusun Rejosari Senik yang masih bertahan bersama anak dan suaminya setelah sebelumnya dusun ini dihuni 225 KK yang pindah karena dusun mereka terendam air laut. Kecintaannya terhadap hutan mangrove yang dihuni ribuan burung-burung laut mendorongnya untuk eksis hidup pada rumah di yang kini dikelilingi air lau dan setiap bulannya rata-rata ia menanam seribu hingga dua ribu batang mangrove © 2024 maverick
Kondisi rumah Ibu Pasijah yang terpantau dari udara terlihat dikelilingi air laut dan hutan mangrove. Foto: merdeka.com / Arie Basuki
Ibu Pasijah (54 tahun) menanam mangrove di kawasan yang dulunya areal pertanian kini menjadi lautan akibat abrasi perubahan iklim di Rejosari Senik, Demak, jawa tengah, Sabtu (04/05/2024). Ibu Pasijah kini satu-satunya warga Dusun Rejosari Senik yang masih bertahan bersama anak dan suaminya setelah sebelumnya dusun ini dihuni 225 KK yang pindah karena dusun mereka terendam air laut. Kecintaannya terhadap hutan mangrove yang dihuni ribuan burung-burung laut mendorongnya untuk eksis hidup pada rumah di yang kini dikelilingi air lau dan setiap bulannya rata-rata ia menanam seribu hingga dua ribu batang mangrove © 2024 maverick
Ibu Pasijah juga memperlihatkan aktivitasnya di dapur dengan kondisinya yang terendam air laut. Foto: merdeka.com / Arie Basuki
Ibu Pasijah (54 tahun) menanam mangrove di kawasan yang dulunya areal pertanian kini menjadi lautan akibat abrasi perubahan iklim di Rejosari Senik, Demak, jawa tengah, Sabtu (04/05/2024). Ibu Pasijah kini satu-satunya warga Dusun Rejosari Senik yang masih bertahan bersama anak dan suaminya setelah sebelumnya dusun ini dihuni 225 KK yang pindah karena dusun mereka terendam air laut. Kecintaannya terhadap hutan mangrove yang dihuni ribuan burung-burung laut mendorongnya untuk eksis hidup pada rumah di yang kini dikelilingi air lau dan setiap bulannya rata-rata ia menanam seribu hingga dua ribu batang mangrove © 2024 maverick
Ibu Pasijah saat memberikan bekal makanan untuk suaminya melaut. Foto: merdeka.com / Arie Basuki
Ibu Pasijah (54 tahun) menanam mangrove di kawasan yang dulunya areal pertanian kini menjadi lautan akibat abrasi perubahan iklim di Rejosari Senik, Demak, jawa tengah, Sabtu (04/05/2024). Ibu Pasijah kini satu-satunya warga Dusun Rejosari Senik yang masih bertahan bersama anak dan suaminya setelah sebelumnya dusun ini dihuni 225 KK yang pindah karena dusun mereka terendam air laut. Kecintaannya terhadap hutan mangrove yang dihuni ribuan burung-burung laut mendorongnya untuk eksis hidup pada rumah di yang kini dikelilingi air lau dan setiap bulannya rata-rata ia menanam seribu hingga dua ribu batang mangrove © 2024 maverick
Ibu Pasijah juga tak lupa selalu melaksanakan ibadahnya tetap waktu. Ia mengungkapkan selalu bersyukur dengan kehidupannya yang sekarang mereka jalani. Foto: merdeka.com / Arie Basuki
Ibu Pasijah (54 tahun) menanam mangrove di kawasan yang dulunya areal pertanian kini menjadi lautan akibat abrasi perubahan iklim di Rejosari Senik, Demak, jawa tengah, Sabtu (04/05/2024). Ibu Pasijah kini satu-satunya warga Dusun Rejosari Senik yang masih bertahan bersama anak dan suaminya setelah sebelumnya dusun ini dihuni 225 KK yang pindah karena dusun mereka terendam air laut. Kecintaannya terhadap hutan mangrove yang dihuni ribuan burung-burung laut mendorongnya untuk eksis hidup pada rumah di yang kini dikelilingi air lau dan setiap bulannya rata-rata ia menanam seribu hingga dua ribu batang mangrove © 2024 maverick
Dengan perahu rakit yang ia buat dari drum, Ibu Pasijah mengarungi perairan hutan mangrove untuk menanam bibit pohon tersebut. Foto: merdeka.com / Arie Basuki
Ibu Pasijah (54 tahun) menanam mangrove di kawasan yang dulunya areal pertanian kini menjadi lautan akibat abrasi perubahan iklim di Rejosari Senik, Demak, jawa tengah, Sabtu (04/05/2024). Ibu Pasijah kini satu-satunya warga Dusun Rejosari Senik yang masih bertahan bersama anak dan suaminya setelah sebelumnya dusun ini dihuni 225 KK yang pindah karena dusun mereka terendam air laut. Kecintaannya terhadap hutan mangrove yang dihuni ribuan burung-burung laut mendorongnya untuk eksis hidup pada rumah di yang kini dikelilingi air lau dan setiap bulannya rata-rata ia menanam seribu hingga dua ribu batang mangrove © 2024 maverick
Ibu Pasijah melambaikan tangannya saat berdiri did epan pintu rumahnya yang terendam air laut menjadi lautan akibat abrasi di Rejosari Senik, Demak, jawa tengah, Sabtu (04/05/2024). Foto: merdeka.com / Arie Basuki