Frustrasi rematik tak kunjung sembuh, kakek 78 tahun gantung diri
"Kesehariannya dia di rumah saja, tapi sering mengeluh karena penyakitnya tidak kunjung sembuh," ujar Budiartha.
I Nengah Patra, seorang kakek berusia 78 tahun warga Lingkungan Karang Medain Utara, Kota Mataram, ditemukan tewas gantung diri dalam sumur tua di depan rumahnya, Kamis pukul 06.00 WITA. Dia mengatakan, orang tuanya itu ditemukan pertama kali oleh adiknya dalam keadaan tergantung di dalam sumur, saat Suwartha mau ke kamar mandi.
"Bapak ditemukan tewas pertama kali oleh adik saya I Komang Suwartha (52) saat melihat tali berwarna biru terikat kuat di sebuah pohon sawo, seperti menarik sebuah benda berat dari dalam sumur tua," kata I Wayan Budiartha (56) yang tinggal serumah di Lingkungan Karang Medain Utara bersama kedua orang tuanya yang sudah lanjut usia. Dikutip dari Antara.
Mengetahui kejadian itu, adiknya kemudian mengangkat jasad bapaknya yang sudah dalam kondisi tidak bernyawa itu ke luar sumur dan langsung memanggil seluruh keluarganya termasuk Budiartha. "Saat itu adik saya berteriak memanggil dari luar dan menyebut bapak," ujarnya.
Setelah Budiartha ke luar rumah, dirinya kaget melihat bapaknya sudah dalam keadaan meninggal akibat tergantung di dalam sumur. "Saya tidak menyangka dan kaget melihat keadaan bapak saya," ucapnya mengingat kronologis kejadian pagi tadi.
Budiartha mengatakan, kalau bapaknya semasa dia hidup sudah lama mengidap penyakit rematik. "Mungkin karena bapak frustrasi dengan penyakitnya yang sudah tidak kunjung sembuh menyebabkan dia berani mengambil risiko dengan menggantung dirinya," kata Budiartha.
Dia mengatakan, bahwa hari-hari sebelumnya, almarhum biasa saja selama berada di rumah, namun sering kali merasa bosan dengan penyakit yang dideritanya itu. "Kesehariannya dia di rumah saja, tapi sering mengeluh karena penyakitnya tidak kunjung sembuh," ujar Budiartha.
Sementara itu, adik Budiartha yang menemukan pertama kali bapaknya tergantung di dalam sumur itu masih dalam keadaan syok mengingat kejadian itu. Menurut Budiartha, pihak kepolisian sudah datang untuk melakukan olah tempat kejadian perkara. "Polisi sudah datang sekitar pukul 11.00 WITA dan mereka pergi dengan membawa tali yang mengikat di pohon sawo," ujarnya.
Dia mengatakan, dirinya bersama keluarga sudah dimintai keterangan, namun dia menolak dilakukan otopsi terhadap jenazah bapaknya. "Ini sudah jelas meninggal karena gantung diri, tidak ada yang perlu diperiksa lagi," katanya.
Saat ini jenazah Partha disemayamkan di rumahnya dan pengabenan direncanakan Senin (16/2) pekan depan.