Rematik karena Dingin Disebabkan oleh Apa? Begini Penjelasannya
Rematik adalah kondisi yang menyebabkan peradangan, nyeri, dan kaku pada sendi.
Rematik adalah kondisi yang menyebabkan peradangan, nyeri, dan kaku pada sendi. Meskipun ada banyak faktor yang dapat memicu gejala rematik, cuaca dingin sering kali menjadi salah satu penyebab yang umum diperbincangkan.
Banyak penderita rematik merasa bahwa gejala mereka memburuk ketika suhu udara turun, terutama di musim hujan atau dingin. Perubahan saraf dan aliran darah saat suhu turun dapat meningkatkan rasa nyeri dan kekakuan pada sendi.
-
Kenapa alergi udara dingin terjadi? Dalam bentuk paling umum dari kondisi ini, udara dingin memicu pelepasan histamin dan bahan kimia lainnya ke dalam aliran darah. Bahan kimia ini menyebabkan kemerahan, gatal, dan terkadang reaksi seluruh tubuh (sistemik).
-
Kenapa cuaca dingin bikin sakit? Terjadinya cuaca dingin beberapa saat belakangan menyebabkan seseorang mudah sakit, begini cara hangatkan tubuh untuk membuatnya lebih kuat.
-
Kenapa udara dingin sekarang? Suhu udara yang terasa lebih dingin saat ini disebabkan oleh fenomena Angin Monsun Australia. Angin ini bertiup dari Australia menuju Asia, melintasi wilayah Indonesia dan perairan Samudera Hindia.
-
Penyakit apa yang bisa menyebabkan keringat dingin? Keringat dingin dapat disebabkan oleh berbagai macam kondisi. Beberapa kondisi yang menyebabkan keringat dingin merupakan kondisi yang berbahaya dan tergolong darurat.
-
Gejala apa yang muncul saat alergi udara dingin? Gejala alergi dingin yang tidak mengancam jiwa tetapi serius dapat meliputi:gatal-gatal merah dan berbekas sensasi terbakar pada kulit yang terkena saat tubuh menghangatbengkak di tempat yang terpapar udara dingindemam sakit kepalanyeri sendi kelelahan gelisah
-
Apa yang menyebabkan suhu dingin di Indonesia? Selain dampak angin dari Australia, berkurangnya awan dan hujan di Pulau Jawa hingga Nusa Tenggara turut berpengaruh ke suhu yang dingin di malam hari. Sebab, tidak adanya uap air dan air menyebabkan energi radiasi yang dilepaskan oleh bumi pada malam hari tidak tersimpan di atmosfer.
Berikut ini merdeka.com merangkum informasi tentang rematik karena dingin dan penyebabnya serta cara mengatasi rematik akibat dingin. Simak ulasannya sebagai berikut.
Perubahan Saraf saat Cuaca Dingin
Saat suhu udara turun, tubuh merespons dengan berbagai mekanisme untuk mempertahankan suhu inti tubuh. Salah satu perubahan yang terjadi adalah penyempitan pembuluh darah di kulit dan jaringan-jaringan luar tubuh, termasuk sendi.
Proses ini disebut sebagai vasokonstriksi, dan tujuannya adalah mengurangi kehilangan panas. Namun, penyempitan pembuluh darah ini juga dapat menyebabkan berkurangnya aliran darah ke sendi dan otot, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kekakuan dan nyeri sendi, terutama pada penderita rematik.
Selain itu, suhu dingin juga memengaruhi saraf sensorik di tubuh, yang berperan dalam mengirimkan sinyal nyeri ke otak. Dalam kondisi dingin, saraf ini dapat menjadi lebih sensitif, sehingga rasa nyeri lebih mudah dirasakan.
Bagi penderita rematik, hal ini berarti bahwa suhu dingin dapat memperparah peradangan yang sudah ada dan menyebabkan sendi terasa lebih sakit dan kaku.
Cara Mengatasi Rematik karena Dingin
Meskipun cuaca dingin tidak dapat dihindari, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk meringankan gejala rematik yang dipicu oleh suhu rendah. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan:
1. Melakukan Olahraga Ringan
Olahraga ringan merupakan salah satu cara efektif untuk mengatasi rematik, terutama ketika cuaca dingin. Gerakan tubuh yang dilakukan saat olahraga dapat membantu meningkatkan aliran darah ke sendi dan otot, sehingga mengurangi kekakuan dan nyeri.
Aktivitas fisik juga merangsang produksi endorfin, yaitu hormon yang berfungsi sebagai pereda nyeri alami. Beberapa jenis olahraga ringan yang cocok untuk penderita rematik antara lain berjalan kaki, bersepeda statis, yoga, atau peregangan ringan.
Olahraga air hangat seperti berenang di kolam air hangat juga sangat baik untuk mengurangi tekanan pada sendi. Penting untuk tetap aktif meskipun cuaca dingin, karena tidak bergerak justru dapat memperburuk gejala rematik.
2. Memperbaiki Pola Tidur
Tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting bagi penderita rematik. Ketika tidur, tubuh melakukan proses pemulihan dan perbaikan jaringan, termasuk sendi yang meradang.
Sayangnya, cuaca dingin sering membuat tidur kurang nyaman, terutama jika sendi terasa nyeri dan kaku.Untuk memperbaiki pola tidur saat cuaca dingin, pastikan Anda menggunakan selimut yang cukup hangat dan pakaian tidur yang nyaman.
Menggunakan bantalan pemanas atau botol air hangat pada sendi yang nyeri sebelum tidur juga dapat membantu meredakan rasa sakit dan membuat tidur lebih nyenyak.
Usahakan untuk menjaga suhu ruangan tetap hangat dan nyaman agar tubuh dapat beristirahat dengan baik.
3. Menghindari Stres
Stres memiliki dampak yang signifikan terhadap gejala rematik. Ketika seseorang mengalami stres, tubuh melepaskan hormon kortisol, yang dalam jangka panjang dapat memperburuk peradangan dan rasa nyeri pada sendi.
Oleh karena itu, penting untuk mengelola stres dengan baik, terutama saat gejala rematik memburuk akibat cuaca dingin. Beberapa teknik relaksasi yang bisa membantu mengatasi stres termasuk meditasi, latihan pernapasan, atau teknik mindfulness.
Menghabiskan waktu dengan aktivitas yang menenangkan seperti membaca buku, mendengarkan musik, atau berjalan santai juga bisa membantu mengurangi stres. Dengan mengurangi tingkat stres, tubuh akan lebih mampu mengatasi peradangan dan rasa nyeri akibat rematik.