Penyakit yang Sebabkan Keringat Dingin, Bukan cuma Masuk Angin
Keringat dingin bukan seperti keringat biasanya yang muncul saat olahraga atau cuaca panas. Keringat ini muncul ketika tubuh mengalami kondisi tertentu.
Ketika masuk angin, tubuh bisa mengalami keringat dingin. Tapi, keringat dingin juga bisa disebabkan karena kondisi lain, yang bahkan lebih berbahaya.
Penyakit yang Sebabkan Keringat Dingin, Bukan cuma Masuk Angin
Keringat dingin adalah keringat berlebih yang muncul bukan karena olahraga, cuaca panas atau cuaca dingin. Kondisi ini dapat terjadi di bagian tubuh mana pun, tetapi umumnya di telapak tangan, telapak kaki, dan ketiak.
Keringat dingin berbeda dengan keringat yang muncul saat tidur (night sweats). Night sweats hanya dialami saat tidur dan muncul di seluruh tubuh. Sementara itu, keringat dingin dapat dialami kapan saja.
Keringat dingin dapat disebabkan oleh berbagai macam kondisi. Beberapa kondisi yang menyebabkan keringat dingin merupakan kondisi yang berbahaya dan tergolong darurat.
-
Apa saja penyebab kulit kering saat dingin? Berikut ini adalah beberapa penyebab kulit kering dan bersisik saat cuaca dingin yang paling umum; 1. Kelembapan Udara RendahSaat cuaca dingin, kelembapan udara menurun drastis, menyebabkan kulit kehilangan kelembapannya. Udara yang kering menyerap kelembapan dari lapisan kulit, membuatnya terasa kering dan bersisik. Tanpa kelembapan yang cukup, kulit tidak dapat mempertahankan kelembutan dan elastisitasnya. 2. Penggunaan Pemanas RuanganPemanas ruangan yang digunakan untuk menghangatkan udara di dalam rumah juga mengurangi kelembapan di udara. Hal ini menyebabkan kulit kehilangan lebih banyak kelembapan, terutama jika digunakan dalam waktu yang lama. Udara kering dari pemanas dapat membuat kulit semakin kering dan pecah-pecah. 3. Paparan Angin DinginAngin dingin yang kencang bisa merusak lapisan pelindung kulit, menghilangkan minyak alami yang berfungsi menjaga kelembapan. Paparan terus-menerus terhadap angin dingin menyebabkan kulit menjadi kasar, kering, dan bersisik, terutama pada bagian tubuh yang terbuka seperti wajah dan tangan. 4. Mandi dengan Air PanasMandi atau mencuci muka dengan air panas dapat menghilangkan minyak alami kulit yang berfungsi sebagai pelindung dan pelembap. Meskipun mandi air panas terasa nyaman saat cuaca dingin, kebiasaan ini dapat memperparah kekeringan kulit, menyebabkan kulit menjadi lebih kering dan bersisik. 5. Penggunaan Sabun yang KerasSabun dengan bahan kimia keras atau pewangi yang kuat dapat menghilangkan minyak alami kulit, menyebabkan kulit menjadi kering dan iritasi.Pilihan sabun yang tidak sesuai dapat memperburuk kondisi kulit kering, terutama saat cuaca dingin ketika kulit lebih rentan terhadap kehilangan kelembapan. 6. Kurangnya Asupan AirDehidrasi dapat terjadi lebih cepat saat cuaca dingin karena orang cenderung minum lebih sedikit air dibandingkan saat cuaca panas. Kurangnya asupan air menyebabkan tubuh dan kulit kekurangan kelembapan yang diperlukan untuk menjaga kesehatannya, sehingga kulit menjadi kering dan bersisik. 7. Pakaian yang Tidak SesuaiPakaian yang terlalu ketat atau terbuat dari bahan yang mengiritasi dapat menggesek kulit dan menyebabkan kekeringan serta iritasi.Pakaian dari bahan sintetis yang tidak menyerap keringat dapat mengganggu keseimbangan kelembapan kulit, sementara pakaian wol yang kasar dapat menyebabkan kulit menjadi gatal dan kering.
-
Bagaimana udara dingin membuat kulit kering? Udara yang kering menyerap kelembapan dari lapisan kulit, membuatnya terasa kering dan bersisik. Tanpa kelembapan yang cukup, kulit tidak dapat mempertahankan kelembutan dan elastisitasnya.
-
Kenapa alergi udara dingin terjadi? Dalam bentuk paling umum dari kondisi ini, udara dingin memicu pelepasan histamin dan bahan kimia lainnya ke dalam aliran darah. Bahan kimia ini menyebabkan kemerahan, gatal, dan terkadang reaksi seluruh tubuh (sistemik).
-
Siapa yang bisa terkena keringat dingin? Penting bagi orangtua atau pengasuh untuk selalu memantau kondisi bayi, memberikan perawatan yang hangat dan nyaman, serta berkonsultasi dengan profesional kesehatan jika diperlukan untuk memastikan kesejahteraan bayi.
-
Kenapa kulit kering saat dingin? Secara umum, kulit kering terjadi karena suhu udara yang dingin akan menyerap kembali kelembapan alami yang ada pada sel kulit.
-
Kenapa kulit jadi kering saat cuaca dingin? Ketika suhu udara menurun, kelembapan udara juga ikut berkurang, menyebabkan kulit kehilangan kelembapannya. Hal ini dapat menyebabkan kulit menjadi kering, gatal, dan bersisik.
Penyakit yang Sebabkan Keringat Dingin
- Syok. Syok adalah kondisi ketika aliran darah ke otak dan organ vital lain berkurang sehingga organ tersebut kekurangan oksigen dan nutrisi. Syok termasuk ke dalam kondisi darurat yang dapat mengancam nyawa bila tidak segera ditangani.
- Hipoksia. Hipoksia adalah kondisi di mana kadar oksigen berkurang di dalam sel-sel akibat penyakit atau karena keracunan. Kondisi ini dapat terjadi saat seseorang berada di tempat yang memiliki kadar udara sedikit, misalnya seperti di dataran tinggi.
- Vertigo. Vertigo adalah pusing yang membuat penderitanya merasa dirinya atau sekelilingnya berputar. Hubungi dokter bila keringat dingin disertai vertigo dan gejala lain, seperti nistagmus (gerakan mata tidak teratur), penglihatan ganda (melihat dua gambar yang sama), telinga berdenging (tidak bisa mendengar suara dengan baik), atau kesulitan dalam berbicara.
- Hipotensi. Hipotensi adalah kondisi tekanan darah yang di bawah batas normal. Hipotensi bisa menjadi kondisi yang berbahaya jika sampai menyebabkan otak dan organ lain kekurangan oksigen. Kondisi ini juga dapat berkembang menjadi syok jika tekanan darah turun cukup signifikan.
- Hipertiroidisme. Hipertiroidisme adalah kondisi saat kelenjar tiroid terlalu aktif dan memproduksi hormon tiroksin yang terlalu banyak.
- Migrain. Migrain adalah jenis sakit kepala yang dapat menyebabkan nyeri parah dalam jangka panjang.
- Infeksi. Infeksi terjadi ketika virus atau bakteri menyerang tubuh kita. Setiap infeksi yang menyebabkan demam juga dapat menyebabkan keringat dingin. Selain itu, infeksi yang parah atau sepsis dapat memicu syok sehingga secara otomatis menyebabkan keringat dingin.
- Kanker. Keringat dingin dapat disebabkan oleh jenis kanker hati, limfoma, kanker tulang, dan kanker darah (leukemia). Pengobatan kanker, seperti radioterapi, juga dapat memicu keringat dingin.
- Serangan jantung. Keringat dingin dapat menjadi tanda serangan jantung. Segera cari pertolongan dokter jika keringat dingin yang dialami disertai sesak napas, nyeri dada yang terasa seperti tertekan, nyeri atau rasa tidak nyaman di leher, rahang, perut dan punggung, serta pusing dan merasa akan pingsan.
- Hipoglikemia. Hipoglikemia atau kadar gula darah yang di bawah normal juga dapat memicu keringat dingin. Keringat dingin muncul karena reaksi tubuh terhadap hipoglikemia mirip seperti reaksi tubuh terhadap hipoksia.
Cara Mencegah Keringat Dingin
Untuk mencegah munculnya keringat dingin, Anda perlu menjaga kesehatan tubuh dan menghindari faktor-faktor yang dapat memicu kondisi tersebut.
Berikut ini adalah beberapa cara mencegah keringat dingin yang dapat Anda lakukan:
- Minum air putih setidaknya 8 gelas per hari. Air putih dapat membantu menjaga tubuh tetap terhidrasi dan mencegah dehidrasi yang dapat menyebabkan keringat dingin.
- Melakukan olahraga secara rutin. Olahraga dapat meningkatkan sirkulasi darah dan oksigen ke seluruh tubuh, sehingga mengurangi risiko syok, hipoksia, hipoglikemia, dan hipotensi yang dapat menyebabkan keringat dingin.
- Menghindari merokok dan konsumsi alkohol berlebihan. Rokok dan alkohol dapat mengganggu fungsi tiroid dan sistem saraf, sehingga mempengaruhi kadar hormon tiroksin yang berperan dalam mengatur produksi keringat.
- Mengelola stres secara bijak. Stres dapat meningkatkan detak jantung dan tekanan darah, sehingga menyebabkan hipertensi dan syok. Stres juga dapat memicu reaksi alergi atau infeksi yang dapat menyebabkan keringat dingin.
- Menggunakan antiperspiran. Antiperspiran adalah produk perawatan tubuh yang dapat mengurangi produksi keringat di area tertentu, seperti tangan, ketiak, atau punggung. Antiperspiran dapat membantu mencegah keringat dingin akibat hiperhidrosis sekunder.
Keringat Dingin dan Keringat Biasa
Perbedaan keringat dingin dengan keringat biasa adalah sebagai berikut:
- Keringat biasa adalah mekanisme tubuh menurunkan suhu badan. Keringat biasa terjadi ketika tubuh membutuhkan lebih banyak air untuk mendinginkan diri dari suhu yang terlalu tinggi. Keringat biasa biasanya terjadi di seluruh tubuh, tetapi lebih banyak di wajah, leher, dada, dan punggung.
- Keringat dingin adalah kondisi ketika aliran darah ke otak dan organ vital lain berkurang sehingga organ tersebut kekurangan oksigen dan nutrisi. Kondisi ini dapat terjadi karena berbagai faktor, baik fisik maupun psikis. Kondisi ini dapat menyebabkan kulit terasa dingin namun tubuh mengeluarkan keringat layaknya keringat biasa. Kondisi ini sering terjadi di bagian kaki, telapak tangan, dan ketiak.
Cara Mengatasi Keringat Dingin
Keringat dingin adalah kondisi di mana tubuh mengeluarkan keringat tanpa adanya peningkatan suhu tubuh yang signifikan. Kondisi ini biasanya terjadi sebagai respons tubuh terhadap stres, kecemasan, atau ketakutan.
Meskipun keringat dingin biasanya tidak berbahaya, namun bisa menjadi sangat tidak nyaman bagi yang mengalaminya.
Ada beberapa cara untuk mengatasi keringat dingin, mulai dari perubahan gaya hidup hingga pengobatan medis. Pertama-tama, penting untuk mencari tahu penyebab keringat dingin tersebut.
Apakah itu karena kondisi stres atau kecemasan, atau mungkin ada kondisi medis yang mendasarinya. Jika itu terjadi secara teratur, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.
Jika keringat dingin disebabkan oleh stres atau kecemasan, maka penting untuk mencari cara untuk mengurangi stres dan kecemasan tersebut.
Berbagai metode relaksasi seperti meditasi, yoga, atau teknik pernapasan dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan, sehingga mengurangi kemungkinan keringat dingin.
Selain itu, menjaga kesehatan tubuh secara umum juga dapat membantu mengatasi keringat dingin. Hal ini termasuk menjaga pola makan yang sehat, cukup istirahat, dan berolahraga secara teratur. Hindari konsumsi alkohol dan kafein, karena kedua zat ini dapat memicu keringat berlebih.
Jika keringat dingin disebabkan oleh kondisi medis seperti penyakit jantung atau infeksi, maka pengobatan medis mungkin diperlukan. Dokter dapat merekomendasikan obat-obatan atau prosedur medis tertentu untuk mengatasi kondisi medis yang mendasarinya.