Gagasan Manis Ganjar, Anies, Prabowo di Depan Wali Kota se-Indonesia
Ketiganya memaparkan janji manisnya di depan wali kota se-Indonesia saat Rakernas Apeksi XVI Makassar, Kamis (13/7).
Ketiganya memaparkan janji manisnya di depan wali kota se-Indonesia saat Rakernas Apeksi XVI Makassar, Kamis (13/7).
Gagasan Manis Ganjar, Anies, Prabowo di Depan Wali Kota se-Indonesia
Tiga bakal calon presiden (bacapres), Ganjar Pranowo, Anies Rasyid Baswedan, dan Prabowo Subianto telah memaparkan gagasan jika memimpin Indonesia.
Bacapres, Ganjar Pranowo mendapatkan kesempatan pertama untuk memaparkan gagasannya. Dalam paparannya, Gubernur Jawa Tengah ini menyinggung soal pembangunan yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo.
Menurut Ganjar, pembangunan dilakukan era kepemimpinan Jokowi menjadi pondasi kuat untuk pembangunan ekonomi Indonesia.
Pembangunan Infrastruktur dilakukan era Pak Jokowi dikatakan Ganjar, memberikan dampak yang baik bagi masyarakat.
"Ini mesti kita tuntaskan, karena ada added value-nya," ujar Ganjar.
- Eks Ketua MK Hamdan Zoelva Jadi Ketua Dewan Penasihat Tim Hukum Nasional Anies-Cak Imin
- Air Terjun Buatan di Bogor Ini Diklaim Pertama dan Terbesar Se-Indonesia, Intip Potretnya yang Curi Perhatian
- Kaesang Diusulkan Jadi Ketum, PSI Gelar Kopdar Seluruh Pengurus se-Indonesia
- Pesan Gus Baha hingga Gus Mus Buat Ganjar dari Rembang
Ganjar juga menyinggung soal proyek IKN. Bagi Ganjar, proyek IKN bukan hanya sebagai memindahkan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan, tetapi juga pola pikir masyarakat.
Gubernur Jawa Tengah ini menyebut proyek IKN akan mewujudkan mimpi Indonesia di masa depan. Ganjar mengatakan bahwa dengan berpindahnya IKN dari Jakarta ke Kalimantan, akan mengubah pola pikir dan perilaku masyarakat Indonesia ke depan.
"Kita semua berharap pusat pertumbuhan Indonesia dapat terdistribusi secara merata ke berbagai wilayah melalui IKN," kata dia.
Ganjar berpendapat bahwa Kalimantan memiliki potensi untuk menjadi pusat kreativitas dan inovasi. Dia berharap bahwa dengan memindahkan ibu kota ke Kalimantan, akan mendorong lebih banyak kreativitas dan hubungan kolaboratif di wilayah tersebut.
Selain itu, politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini juga menjelaskan soal ekonomi hijau dan biru.
Dia menjelaskan ekonomi hijau pendekatan pembangunan ekonomi yang berfokus pada pertumbuhan yang berkelanjutan dan berupaya untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan alam. "Tujuan utama dari ekonomi hijau adalah mengintegrasikan aspek-aspek lingkungan ke dalam kebijakan ekonomi untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan meminimalkan kerusakan lingkungan," tuturnya. Sementara ekonomi biru pendekatan ekonomi berfokus pada pemanfaatan sumber daya laut secara berkelanjutan dan inovatif untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan sosial, dan perlindungan lingkungan. "Konsep ekonomi biru menekankan pentingnya pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya laut secara cerdas, yang meliputi potensi ekonomi, pelestarian lingkungan laut, dan kesejahteraan sosial masyarakat pesisir," tuturnya.
Ganjar juga menyinggung soal korupsi. Dia menyebut perilaku korupsi harus ditolak oleh seluruh pejabat dan masyarakat Indonesia.
Dengan membersihkan korupsi, diharapkan pelayanan publik kepada masyarakat menjadi lebih baik. Permasalahan korupsi akan menjadi prioritas utama Ganjar.
"Kalau kemudian kita makin yakin untuk kita pemerintahannya bersih dan melayani. Maka apa yang menjadi problem masyarakat dan itu terjadi di semua tempat. Itu jadi prioritas pertama," ucap Ganjar.
Sementara itu, Anies Baswedan menyinggung soal kemiskinan ekstrem yang terjadi di perkotaan. Anies mengatakan kemiskinan ekstrem sangat terlihat jelas di perkotaan.
"Kemiskinan ekstrim justru terjadi di pusat-pusat kota, bukan di pedalaman, jadi kota itu punya masalah yang kompleks," kata Anies.
Bacapres usungan NasDem, PKS, dan Demokrat ini memaparkan tiga proses pembuatan karya yang menurutnya sangat penting untuk menciptakan kota yang layak huni, adil, dan maju.
"Jadi sebelum menjadi sebuah hasil karya, harus melalui tiga hal, gagasan, narasi lalu menjadi karya," kata Anies.
Pertama, Anies menyoroti pentingnya mengatasi ketimpangan pembangunan antar wilayah di Indonesia. Dia menekankan bahwa distribusi penduduk yang tidak merata menjadi salah satu tantangan utama dalam membangun kota masa depan. "Jadi kota itu punya masalah yang kompleks," kata Anies. Anies memperlihatkan bahwa ketimpangan APBD kota menjadi salah satu akar permasalahan di perkotaan. Oleh karena itu, Anies mendorong adanya kebijakan yang mengarah pada pemerataan pembangunan, sehingga semua penduduk dapat merasakan manfaat dari kemajuan kota. "Selain itu, kota juga harus didorong untuk menjadi kota yang mandiri. Artinya apa? Artinya pendapatannya bisa menutupi sebagian besar belanja kota tersebut," kata Anies.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menggarisbawahi pentingnya mempercepat pemenuhan layanan dasar di kota-kota.
Dia menegaskan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan akses terhadap air bersih, pangan, sandang, papan, dan pendidikan yang layak. "Untuk meningkatkan kualitas layanan publik di seluruh kota di Indonesia seperti yang dilakukan di Jakarta dan mendorong pemerintah kota lainnya untuk mengadopsi pendekatan yang serupa. Pemenuhan kebutuhan dasar ini merupakan landasan utama dalam menciptakan kota yang berkelanjutan dan inklusif," kata Anies.
Anies juga menyinggung pentingnya peran kota sebagai pusat kebudayaan dan seni. Dia meyakini bahwa keberagaman budaya dan seni merupakan kekayaan yang dapat memperkuat identitas kota dan meningkatkan kualitas hidup warganya.
Anies mendorong adanya investasi dalam infrastruktur kebudayaan dan seni, seperti gedung teater, galeri seni, dan ruang publik yang ramah seni. Ia berharap kota-kota dapat menjadi destinasi wisata budaya yang menarik serta tempat kolaborasi bagi para seniman lokal dan internasional.
Selain itu, Anies juga menekankan pentingnya pengembangan transportasi umum yang efisien dan terjangkau di kota-kota. Menurutnya, sistem transportasi yang baik akan berdampak positif pada kualitas hidup warga, mengurangi kemacetan, dan mengurangi polusi udara. "Memperbaiki sistem transportasi di DKI Jakarta dan mendorong kota-kota lain untuk mengadopsi kebijakan yang serupa," kata dia.
Anies juga menyampaikan visinya tentang kota masa depan yang ideal, layak huni, adil, dan maju. Menurutnya, kota harus menjadi pintu kolaborasi dengan wilayah sekitarnya dan bersama-sama menciptakan keberlanjutan bagi seluruh masyarakat. Anies mengajak semua pemerintah kota dan pemangku kepentingan untuk bersatu dalam mewujudkan visi tersebut guna menciptakan kualitas hidup yang lebih baik bagi semua warga Indonesia.Terkait IKN, Anies tidak menjelaskan secara gamblang. Dia mengatakan program pemerintah akan berjalan baik jika memiliki dasar kuat.
"Dan tidak perlu otot politik untuk bisa dilaksanakan. Sesuatu punya dasar kuat dan baik dirasakan masyarakat dengan sendirinya akan menggelinding," kata dia.
Berbeda jika program yang dibuat tidak memiliki dasar kuat dan tidak jelas manfaatnya, dia meyakini wali kota akan kerja keras dengan otot politik untuk menjalankan program yang direncanakan.
"Tapi kalau dia tidak memiliki dasar kuat, kemudian tidak jelas siapa yang mendapat manfaat, maka wali kota itu akan kerja keras dengan otot politik untuk terus membuat program yang diinginkan jalan," bebernya.
"Jadi saya melihat bila ini rencana yang baik, pasti jalan terus," imbuhnya.
Anies pun heran sering ditanyakan soal IKN hingga bertanya-tanya apakah ada masalah. Seharusnya, dirinya mendapatkan pertanyaan soal harga pangan murah dan subsidi BBM.
"Saya juga kadang-kadang heran, kenapa sering ditanyakan, apa ada masalah. Kok saya tidak ditanyain bagaimana pangan murah, bagaimana subsidi BBM kok tidak pernah ditanyakan, kok IKN selalu ditanyakan," kata dia.
Sementara itu, Prabowo Subianto menyampaikan visinya tentang strategi kontinuitas pemerintahan yang sudah dijalankan sebelumnya.
Dalam pemaparannnya, Ketua Umum Partai Gerindra ini menekankan pentingnya pembangunan nasional yang berkelanjutan dan perlu dilanjutkan dari generasi ke generasi.
"Seandainya saya menerima mandat dari rakyat, saya akan melanjutkan strategi yang telah dijalankan pemerintah sebelumnya. Kita perlu membangun bangsa ini per generasi," ungkap Prabowo.
Prabowo menyoroti masa pembangunan Indonesia pada tahun 1970-an, yang menurutnya merupakan titik awal dari pembangunan negara ini. Ia mengingatkan bahwa bangsa Indonesia harus tetap waspada dan tidak terlalu naif dalam berhubungan dengan negara lain.
"Kita harus waspada. Kita terlalu lugu dan terlalu baik. Kita terlalu ramah. Bangsa-bangsa lain belum tentu seperti kita. Mereka cenderung hanya memperhatikan kepentingan mereka sendiri," tegas Prabowo.
Prabowo juga menyoroti pengembangan kota. Ia mendorong adanya pendekatan integral di tingkat provinsi untuk mencapai pembangunan yang holistik dan berkelanjutan. "Pendekatan integral provinsi harus menjadi prioritas. Pendidikan harus menjadi salah satu bidang utama, bersama dengan kesehatan dan pengembangan dokter spesialis," tambah Prabowo. Prabowo juga menyebut kota-kota di Indonesia seharusnya terlihat lebih cantik dan indah. Hal itu, terkait dengan sektor pariwisata agar bisa menjadi devisa negara. "Pemerintah daerah harus mempercantik kotanya masing-masing. Itu akan menarik minat para wisatawan berkunjung sehingga menambah pemasukan negara untuk membiayai pembangunan," kata dia.
Ketua Dewan Pengurus Apeksi Bima Arya menyampaikan ada tiga hal yang menjadi konsen dari pelaksanaan rapat kerja tahun ini.
Tiga hal itu di antaranya, APEKSI fokus mengawal otonomi daerah, merebut Indonesia Emas 2045 dengan melibatkan pemuda melalui event Youth City Changers, dan terakhir pembangunan di kota harus tetap berlanjut. "Kami ingin memastikan meskipun ini di tahun politik tapi pembangunan tidak boleh terhenti, pembangunan harus terus lanjut dan berjalan. Kami ingin betul, kami punya harapan serta optimis pemilu 2024 berjalan dengan damai," harapan Bima Arya kepada para bakal capres. Karenanya itu, pengurus APEKSI melalui rapat kerja memberikan panggung kepada seluruh kandidat yang digadang-gadang mengikuti kontestasi politik pemilihan presiden (Pilpres) 2024, mendatang.Dengan harapan hasil rekomendasi seluruh wali kota se-Indonesia dalam Rakernas APEKSI XVI di Kota Makassar menjadi pertimbangan bakal capres dalam menentukan kebijakan saat menjadi pemimpin Indonesia nantinya. "Kami ingin menyerahkan gagasan dari seluruh kota-kota di Indonesia, ini kami kirimkan ke bapak Presiden Jokowi dan Menteri terkait, tapi kami kirimkan juga kepada calon pemimpin negeri," tutupnya. Kontributor Makassar: Ihwan Fajar