Gangguan operasi hulu migas capai 893 kasus hingga Oktober 2016
Gangguan keamanan di daerah operasi hulu minyak dan gas bumi (migas) hingga bulan Oktober 2016 mencapai 893 kasus. Gangguan itu meliputi pencurian peralatan, pencurian minyak, penutupan jalan, penghentian operasi, demonstrasi hingga perusakan material.
Gangguan keamanan di daerah operasi hulu minyak dan gas bumi (migas) hingga bulan Oktober 2016 mencapai 893 kasus. Gangguan itu meliputi pencurian peralatan, pencurian minyak, penutupan jalan, penghentian operasi, demonstrasi hingga perusakan material.
Jumlah kasus tersebut turun signifikan jika dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 1.720 kasus. Kendati demikian hal tersebut masih menjadi tantangan bagi kontraktor kontrak kerja sama (kontraktor KKS).
"Jumlah gangguan keamanan memang turun signifikan dibanding periode 2015. Namun demikian, gangguan keamanan yang terstruktur dan konvensional pada tingkat lokal dan nasional mengakibatkan tertundanya berbagai kegiatan inti kegiatan hulu migas," ujar Wakil Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), M I Zikrullah, usai membuka acara Security Summit 2016 di Solo, Rabu (16/11).
"Contohnya survei, pengeboran, pengembangan lapangan baru, atau bahkan hasil produksi melalui pipa dicuri oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab,” sambung Zikrullah.
Zikrullah menekankan, faktor nonteknis seperti gangguan keamanan, menjadi salah satu penyebab mempengaruhi pencapaian target produksi migas nasional. Menurutnya, industri hulu migas tetap mengantisipasi gangguan keamanan dengan melakukan berbagai upaya pencegahan dan mitigasi.
"Kita menerapkan sistem manajemen pengamanan, kerja sama dengan Polri, TNI dan media dengan menerapkan teknologi pengamanan, serta upaya pengamanan berbasis masyarakat," urainya.
Menurut dia, pengamanan terintegrasi antara kontraktor KKS, SKK Migas, TNI, maupun Polri, akan memberikan dampak positif dalam menciptakan rasa aman dan nyaman bagi para pelaku industri hulu migas. "Bila faktor keamanan dan tantangan sosial dikelola dengan baik , akan memberikan dampak positif terhadap kegiatan operasional hulu migas," pungkasnya.