Ganja dinilai lebih banyak manfaatnya, bisa buat obat epilepsi
Yayasan Saliva Nusantara minta ganja dilegalkan saja.
Dalam UU No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika, ganja merupakan jenis narkotika golongan 1. Namun, Yayasan Sativa Nusantara mengklaim, ganja justru bisa dimanfaatkan sebagai bahan dasar obat-obatan.
"90 Persen bahan dasar obat yang dibuat di Indonesia itu impor. Kalau impor kan mahal. Makanya BPJS itu selalu merugi karena bahan dasarnya dari luar negeri," kata Inang Winarso saat ditemui merdeka.com di Studio Sanggar Akar, Jl. Tebet Dalam 1 No. 22 Tebet, Jakarta Selatan, Senin (2/5).
Kata Inang, jika 70 persen bahan dasar obat memanfaatkan kekayaan alam yang ada di Indonesia, bisa menghemat sekitar Rp 250 miliar setiap tahunnya. Termasuk penggunaan ekstrak biji dan bunga dari ganja sebagai bahan dasar obat-obatan.
Inang menyebutkan, penggunaan ganja sebagai bahan dasar obat telah digunakan oleh beberapa negara. Sebab tanaman ajaib ini, kata dia, memiliki kandungan yang bisa dijadikan bahan dasar obat.
"Di luar negeri sudah banyak digunakan bahan baku itu ya Ganja. Tanaman ini tanaman ajaib. Kandungan-kandungannya bisa dijadikan bahan baku obat dan lebih mujarab ketimbang bahan obat-obat impor," jelas Inang.
Inang mengatakan, penderita sakit menahun yang menggunakan ganja sebagai obat. Mulai dari kalangan menengah sampai kalangan atas.
"Surviver yang memanfaatkan ganja sebagai obat itu banyak. Mulai dari kalangan menengah ke bawah samapai atas. Tapi masalahnya yang mau testimoni itu berapa banyak. Anak usia 11 tahun bisa lebih baik hidupnya saat dikasih ganja daripada obat-obatan kimia," kata Inang.
Sementara itu, terkait Kementerian Kesehatan, dia menyebut telah menunjuk salah satu laboratorium untuk melakukan penelitian tentang pemanfaatan ganja. Yakni laboratorium penelitian di Tawangmangu. Izin penelitian itu pun telah mendapat persetujuan dari Departemen Kesehatan.
Untuk itu, dia berharap, media bisa memberikan edukasi terkait manfaat ganja. Sebab bagi masyarakat, ganja hanya dinilai sebagai penyebab kerusakan otak dan lain sebagainya.
"Tanaman ganja itu banyak manfaatnya daripada yang diceritakan orang bisa bikin ini. Seperti yang dijelaskan, ekstrak ganja itu kan baik buat obat epilepsi dan berbagai alergi-alergi lainnya," tutur Inang.
Tak hanya biji dan bunga, Inang juga menyebut akar dan batang dari tanaman ganja bisa dimanfaatkan untuk industri. Bila dijadikan serat, tanaman ini bisa dimanfaatkan untuk kain untuk baju. Sementara daunnya bisa dimanfaatkan untuk kuliner.