Ganjar akan bangun tanggul raksasa atasi banjir di Semarang
Tapi Ganjar masih kesulitan soal sumber pendanaan.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku masih kesulitan untuk mengatasi banjir akibat rob di Kota Semarang, Jawa Tengah. Untuk mengatasi banjir karena air laut itu, ada dua cara.
Pertama membangun DAM untuk lepas pantai atau Giant Sea Wall (GSW). Selain itu, diperlukan juga pembangunan sabuk pantai.
Soal konsep itu, Ganjar baru saja menerima pemaparan konsep sabuk pantai dari para akademisi dan ahli Universitas Diponegoro (Undip) Semarang. "Konsep yang ditawarkan oleh Ikatan Alumni Teknik Sipil (Ikateksi) Undip itu sangat bagus dan ramah lingkungan," tegas Ganjar saat di Gedung Gubernuran, Pemprov Jateng Jalan Pahlawan Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (19/2).
Ikuti berita Ganjar Pranowo di Liputan6.com
Sayangnya, konsep itu terkendala persoalan dana. "Saya minta bagaimana cara penganggarannya, mereka (Ikateksi) masih berharap ada dana dari APBD untuk studi," terangnya.
Karena itu, Ganjar belum memutuskan soal anggaran untuk studi proyek tersebut. Nantinya, Universitas Gajah Mada (UGM) akan ikut membantu Pemprov Jateng untuk studi penataan reformasi birokrasi di Pemprov Jateng.
"UGM membantu reformasi birokrasi semuanya, dana juga dari mereka sendiri. Nah apakah Undip bisa? bukan kami mau gratis tidak, tapi kami minta saran untuk pendanaan terhadap keberlangsungan proyek tersebut," paparnya.
Sedangkan Giant Sea Wall atau DAM lepas pantai digagas oleh konsultan swasta. Konsep mereka membutuhkan anggaran Rp 5 triliun dan sanggup menyediakan sendiri dengan bantuan investor asal China.
"Yang Sea Wall lebih siap, mereka tidak butuh uang, cuma surat. Dana disediakan semua dari investor asal China,"terangnya.
Meski GSW terlihat lebih siap, namun masih perlu dikaji dari sisi teknologi dan lingkungan. "Jika lancar, maka dalam beberapa bulan ke depan sudah ada kepastian mana konsep yang akan dipilih dan tahun depan bisa dimulai. Kalau bulan depan bisa didudukkan bersama untuk memilih satu, maka 2015 bisa dimulai. Tahun ini setidaknya sudah harus ada keputusan dan mulai penganggaran," katanya.
-
Bagaimana Alam Ganjar mendukung Ganjar Pranowo? Kini semakin dewasa, Alam memberikan dukungan penuh kepada sang ayah yang akan mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 2024. Ia bahkan hadir di berbagai momen penting mendukung Ganjar Pranowo.
-
Kapan Ganjar Pranowo menemani Kaisar Jepang berkeliling Candi Borobudur? Pada Kamis (22/6), Kaisar Jepang, Hironomiya Naruhito berkunjung ke Candi Borobudur.
-
Apa yang menjadi ciri khas fisik Ganjar Pranowo? Ganjar Pranowo merupakan salah satu calon presiden yang akan mengikuti kontestasi pemilihan presiden Indonesia 2024. Salah satu hal yang menjadi ciri khasnya secara fisik adalah rambut putih yang berkilau.
-
Bagaimana Ganjar Pranowo melihat potensi wisata Kecamatan Selo untuk olahraga? Apalagi, kata Ganjar, kontur alam di kecamatan ini cocok dijadikan salah satu wisata berkonsep olahraga atau sport tourism. Salah satunya adalah olahraga paralayang.
-
Apa yang membuat Ganjar Pranowo terkesan dengan Kecamatan Selo? Hal itu membuat Gubernur Jateng Ganjar Pranowo takjub terhadap keindahan pesona alam Kecamatan Selo yang berpotensi menjadi tujuan wisata unggul di Indonesia. “Ini bisa menjadi destinasi wisata yang bagus banget. Saya kira orang yang datang ke sini akan senang. Saya sendiri berdiri di sini kalau balik kanan, itu sebelah kanan saya merapi, ini merbabu,” kata Ganjar
-
Kapan Ganjar Pranowo mulai beruban? Ganjar sendiri mengaku mulai tumbuh uban ketika masih duduk di bangku SMA, pada usia yang belum mencapai 20 tahun.
Baca juga:
Ganjar Pranowo saat hadiri diskusi Tan Malaka di Semarang
Pemerintah berniat aktifkan jalur tua menuju museum KA Ambarawa
Jalur KA Purwokerto-Semarang diresmikan, diharapkan atasi macet
Soal diskusi Tan Malaka, muncul petisi untuk Ganjar Pranowo
Dituding DPRD Jateng politisasi dana desa, Ganjar tetap santai