Ganjar: Hari Ini Kita Dapat Cerita Macam-Macam dari Dunia Pertanian
Terutama, kata dia terkait produksi pangan nasional.
Data mengenai ketahanan pangan Indonesia bisa dirumuskan secara pasti
Ganjar: Hari Ini Kita Dapat Cerita Macam-Macam dari Dunia Pertanian
Bakal calon presiden (bacapres) PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo menyinggung soal informasi di dunia pangan dan pertanian. Terutama, kata dia terkait produksi pangan nasional.
- Gelar Dialog Kebangsaan, PGI Undang Megawati Jadi Pembicara
- Ganjar Optimis RI Jadi Lumbung Pangan Dunia: Bulog Harus Dikembalikan ke Fungsi Awal
- Diskusi Ricuh, Generasi Muda Golkar Singgung Upaya Penyelamatan Partai
- Diskusi Generasi Muda Golkar Ricuh, Belasan Orang Lempar Kursi dan Wartawan Jadi Korban
"Hari ini kita mendapatkan cerita macam-macam dari dunia pangan dan pertanian kita, enggak usah dibahas (kasus eks Mentan Syahrul Yasin Limpo). Kita bicara yang produksi saja," kata Ganjar dalam diskusi Jaringan Indonesia (Jari) di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Kamis (12/10).
"Berdebatlah kita habis-habisan, satu sisi mengatakan beras kita banyak, tapi berikutnya turun," sambung dia.
Padahal, kata Ganjar, data mengenai ketahanan pangan Indonesia bisa dirumuskan secara pasti.
Untuk itu, ujar dia dibutuhkan kolaborasi antar elemen.
"Kalau ini kita kerjakan, kita bagi saja yuk ada lembaga riset, kampus, perusahaan, jadikan satu grup kami tugaskan kemudian minta bereskan itu. Targetnya dua tahun semua sistem mesti settle," ucapnya.
Selain itu, menurut dia teknologi artificial intelligence (AI) juga bisa dimanfaatkan untuk merumuskan data ketahanan pangan secara nasional, mulai dari stok, komponen cuaca, hingga terkait kondisi alam yang berubah-ubah.
Lebih lanjut, dia menyebut pentingnya dilakukan modernisasi dalam aspek pertanian di Indonesia. Mengingat lahan yang semakin sempit dan teknologi yang makin tinggi.
"Distribusi dengan digitalisasi saya kira akan jauh lebih gampang melakukn kontrol termasuk industrilisasi wabilkhusus bibit pupuk. Pupuk ini masalah terus sampai hari ini. Maka DPR jadi kena terus lemparannya," kata dia.