Ganjar: Masyarakat Harus Lebih Cerdas Memilih Informasi, Teliti dan Cermat
Dia mengatakan, jika masyarakat tidak bisa memilah dan memilih informasi, maka penonton bisa terjebak pada pelbagai tontonan yang ditawarkan oleh media penyiaran. Di sisi lain, masyarakat juga harus cerdas menyebarkan informasi. Sehingga nantinya bisa membentuk karakter anak bangsa.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta masyarakat lebih cerdas bermedia. Terutama, dikatakan Ganjar, dalam memanfaatkan media sebagai saluran informasi, edukasi dan hiburan.
"Masyarakat harus lebih cerdas bermedia, sepositif apa. Cerdas memilih informasi, teliti, dan cermat," kata Ganjar pada acara Gerakan Literasi Sejuta Pemirsa 'Cerdas Bermedia di Era Penyiaran Digital' di Pendapi Gede Balai Kota Solo, Senin (29/3).
-
Di mana Ganjar Pranowo mengisi kuliah kebangsaan? Calon presiden dari PDIP Ganjar Pranowo mengisi kuliah kebangsaan di FISIP UI, Senin (18/9)
-
Apa yang dilakukan Rumiyati Ningsih di media sosial? Jadi Seorang Selebgram Tuh, beda banget sama suaminya yang kerja di film, Rumiyati malah asyik banget di sosmed, sekarang jadi selebgram nih.
-
Bagaimana Alam Ganjar mendukung Ganjar Pranowo? Kini semakin dewasa, Alam memberikan dukungan penuh kepada sang ayah yang akan mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 2024. Ia bahkan hadir di berbagai momen penting mendukung Ganjar Pranowo.
-
Kapan Ganjar Pranowo hadir di Rakernas PDIP? Mantan calon Presiden (Capres) nomor ururt 03 Ganjar Pranowo menghadiri agenda rapat kerja nasional (rakernas) PDIP di Beach City International Stadium (BCIS), Ancol Jakarta pada Jumat (24/5).
-
Kata-kata lucu apa yang dibagikan di media sosial? Kata-Kata lucu yang dibagikan di medsos bisa menjadi hiburan bagi orang lain.
-
Apa alasan Ganjar Pranowo pamit kepada warga? “Bapak ibu nuwun sewu nggih, kulo niku ajeng pamitan, soal e tanggal 5 September kulo pensiun, (bapak ibu permisi ya, saya mau pamitan. Soalnya tanggal 5 September sudah pensiun,” ucap Ganjar, seperti dikutip dari kanal YouTube pribadinya pada Selasa (8/8).
Dia mengatakan, jika masyarakat tidak bisa memilah dan memilih informasi, maka penonton bisa terjebak pada pelbagai tontonan yang ditawarkan oleh media penyiaran. Di sisi lain, masyarakat juga harus cerdas menyebarkan informasi. Sehingga nantinya bisa membentuk karakter anak bangsa.
Menurut politisi PDIP itu, saat ini dimensi penyiaran digital menjadi pekerjaan rumah seluruh pihak. Dimana perubahan infrastruktur menuju digital berjalan begitu cepat. Jika tidak bisa menyesuaikan, pasti akan dilibas semuanya dan ini diikuti oleh berkembangnya media sosial.
"Kalau dari perkembangan ini sekarang individu pun bisa membuat ataupun menyaingi. Dengan media online, media sosial masih jadi idola maka di sana persaingan terjadi. KPI mesti melotot dan mendengar kemana-mana karena ruang menjadi lebih banyak," tandasnya.
Ketua KPI Pusat Agung Suprio menambahkan, tugas KPI sangat berat mengingat keberadaannya yang dianggap memberikan pengaruh yang sangat besar kepada masyarakat.
"TV punya pengaruh yang sangat besar, tidak hanya informasi yang mengandung hoaks tetapi juga tontonan lain yang menyebabkan penontonnya terpengaruh tontonan TV yang kurang baik. KPI bertugas mengawasi tontonan itu," terangnya.
KPI, kata dia, juga bertugas membuat literasi yang dinamakan "Gerakan Literasi Sejuta Pemirsa".
"Kenapa literasi, karena kami ingin membentuk penonton yang cerdas agar bisa memilah dan memilih tontonan. Jadi mana yang baik dan yang tidak agar literasi bisa mencapai tujuannya," ujar dia.
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka menyampaikan, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat saat ini memberikan dampak positif dan negatif.
“Dampak positifnya, masyarakat bisa mendapatkan informasi dengan mudah, murah, cepat, kapanpun, dan di manapun. Dampak negatifnya, muncul peredaran informasi bohong atau hoaks maupun penyalahgunaan informasi," kata Gibran.
Untuk menghadapi itu, dikatakannya, kemampuan literasi masyarakat sangat diperlukan untuk memberikan bekal ketrampilan kepada masyarakat. Selain itu, masyarakat diharapkan dapat memilah dan memilih informasi yang benar sehingga tidak mudah terpengaruh jika ada informasi tidak sesuai dengan norma yang ada.
"Adanya gerakan literasi sejuta pemirsa ini diharapkan dapat menambah dan mengembangkan kemampuan sikap kritis masyarakat. Literasi media kepada publik harus terus digaungkan secara masif," pungkas Gibran.
Baca juga:
Ratusan Pekerja di Solo Divaksinasi Covid-19, Pariwisata Diharapkan Cepat Pulih
Ditemani Gibran, Ganjar Tinjau Simulasi Pembelajaran Tatap Muka di MAN 1 Solo
Survei Charta Politika: Prabowo, Ganjar, Anies Teratas, Risma Kalahkan AHY
Pemprov Jateng Bantu Penanganan Klaster Nusakambangan
Adu Kuat Capres Potensial Pilpres 2024