Ganjar minta Istana jelaskan alasan pilih Sutiyoso jadi Kepala BIN
Menurut Ganjar, dia menerima banyak protes akibat keputusan Jokowi menjagokan Sutiyoso sebagai calon Kepala BIN.
Politikus PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo, meminta istana negara menjelaskan alasan dan pertimbangan mendasari Presiden Joko Widodo menunjuk Sutiyoso sebagai calon tunggal Kepala Badan Intelejen Nasional (BIN).
"Saya belum tahu apa pertimbangannya. Mungkin akan lebih bijak yang menjelaskan mereka-mereka (lingkungan istana). Saya juga belum punya argumentasi yang rasional untuk menjelaskan itu," kata Ganjar kepada wartawan di Cawas, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Rabu (10/6) malam.
Menurut Ganjar, banyak protes dialamatkan kepadanya terkait penunjukkan Sutiyoso sebagai calon Kepala BIN. Terutama dari kalangan dan orang-orang menjadi korban peristiwa 27 Juli 1996.
"Rata-rata orang mengaitkan dengan hal itu (kejadian tragedi 27 Juli atau tragedi kudatuli)," ujar Gubernur Jawa Tengah itu.
Menurut Ganjar, pihak Istana Negara memang harus menjelaskan apa alasan Jokowi memilih Sutiyoso sebagai calon tunggal Kepala BIN. Sehingga perdebatan dan protes terhadap keputusan Jokowi terjawab dengan jelas.
"Ya pihak Istana lah. Lingkungannya Pak Jokowi. Karena itu yang akan mengclearence untuk seluruhnya," ujar mantan anggota DPR RI dua periode ini.
Presiden Jokowi sudah mengirimkan surat pengajuan calon tunggal kepala BIN kepada DPR pada Selasa (9/6) kemarin. Dipilihnya Sutiyoso menurut Jokowi karena pengalaman intelijen. Misalnya pernah menjalankan tugas di Kalimantan Barat, Operasi Flamboyan, dan pernah menjalankan operasi telik sandi terhadap Gerakan Aceh Merdeka.