Ganjar miris Indonesia marak bencana tapi ada pesta kembang api
acara tasyakuran pergantian tahun itu juga diisi dengan orasi budaya yang dilakukan budayawan asal Semarang Prie GS.
Maraknya bencana di Indonesia menjadikan acara malam tahun bagi Pemerintahan Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) merayakannya hanya dengan ritual selamatan tumpengan di ruang loby Kantor Gubernuran, Pemprov Jateng di Jalan Pahlawan Kota Semarang, Jawa Tengah . Nampak hadir, Mantan Gubernur dan Mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah H Ali Mufiz mendampingi Ganjar Pranowo dalam acara tersebut. Selain melakukan doa bagi para korban pesawat jatuh Air Asia, dilakukan bagi keberlangsungan dan kesusksesan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng di tahun depan.
Selain itu hadir pejabat eselon I, Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) dan beberapa perwakilan dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah dalam acara yang berlangsung sederhana tersebut.
Ganjar Pranowo, selaku Gubernur Jawa Tengah mengaku proses pergantian malam tahun kali ini, bagi dirinya sangat tidak nyaman. Pasalnya, malam ini suasana di luar kantor Pemprov Jateng ada suasana gegap gempita kembang api menandai pergantian tahun. Di sisi lain, banyak masyarakat di Jateng khususnya tertimpa musibah seperti bencana banjir, bencana longsor dan kebakaran besar.
"Berganti tahun, tahun ini tentunya tidak nyaman. Rasanya di luar sudah jedar-jeder panggung musik sudah di mana-mana tapi rasa-rasanya lumayan. Lumayan kakinya agak berat melangkah ke sana. Yang nggondeli, ada problem longsor kemarin. Melihat banjir juga lumayan. Belum selesai kita dapat cobaan luar biasa. Karepe arep piknik mau pergi kecelakaan pesawat," paparnya dalam pidato pembukaan acara 'Tasyakuran Menyambut Tahun Baru 1 Januari 2015' Pemerintah Provinsi Jawa Tengah itu, Rabu (31/12).
Meski di sisi lain, Ganjar mengaku memberi acung jempol akan kekompakan dalam penanganan paska bencana, tetapi ke depan beberapa bencana baik di Jawa Tengah dan di Indonesia masih menjadi PR besar baik bagi Pemerintah Pusat maupun Pemprov Jateng di kemudian hari.
"Meski di sisi lain saya apresiasif betapa kompak dan cepat kita mudah-mudahan mampu. Saya tidak beri pengarahan, tapi pada pribadi. Tidak sekedar tahun baruan. Tapi di Klewer apinya masih menyala. Itulah PR besar kemudian tidak tega rasanya mau pergi tahun baruan," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Ganjar juga meminta maaf dan berharap pada tahun 2015 nanti, kinerja Pemprov Jateng kepada masyarakat Jateng lebih baik dari tahun sebelumnya. Bahkan Ganjar menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh jajaran pegawai Pemprov Jateng bila terdapat kesalahan dan kekurangsempurnaan dalam memimpin.
"Refleksi akhir tahun saya, pertama saya minta maaf kalau perjalanan satu tahun banyak hal orang ngomong mana to kerjaanya Ganjar," selorohnya.
Selain sambutan yang disampaikan Ganjar, acara tasyakuran pergantian tahun itu juga diisi dengan orasi budaya yang dilakukan oleh budayawan asal Kota Semarang Prie GS.
Di penghujung acara, Ganjar Pranowo melakukan prosesi pemotongan tumpeng diserahkan kepada sespuh Jawa Tengah yang pernah memimpin di Jateng yaitu H Ali Mufidz yang sekarang menjabat sebagai Ketua Yayasan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) di Jalan Gadjah Raya, Kota Semarang, Jawa Tengah.