Ganjar: Penolakan Jenazah Corona Buat Sakit Hati, Saya Minta Pakai Rasa Kemanusiaan
"Jadi kalau jenazah itu sudah dikubur, virusnya ikut mati di dalam tanah. Tidak bisa keluar dan menjangkiti warga lagi," tegasnya.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo merasa teriris hatinya ketika mendengar kabar peristiwa penolakan pemakaman jenazah Covid-19 oleh warga Sewakul, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang. Ia meminta masyarakat mengedepankan rasa kemanusiaan di masa pandemi.
"Saya meminta maaf, tentunya kejadian penolakan pemakaman jenazah membuat sakit hati. Dan ini terjadi ke sekian kali, buat masyarakat Jateng, saya minta pakai rasa kemanusiaan," kata Ganjar Pranowo.
-
Bagaimana Alam Ganjar mendukung Ganjar Pranowo? Kini semakin dewasa, Alam memberikan dukungan penuh kepada sang ayah yang akan mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 2024. Ia bahkan hadir di berbagai momen penting mendukung Ganjar Pranowo.
-
Apa alasan Ganjar Pranowo pamit kepada warga? “Bapak ibu nuwun sewu nggih, kulo niku ajeng pamitan, soal e tanggal 5 September kulo pensiun, (bapak ibu permisi ya, saya mau pamitan. Soalnya tanggal 5 September sudah pensiun,” ucap Ganjar, seperti dikutip dari kanal YouTube pribadinya pada Selasa (8/8).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan Ganjar Pranowo mulai beruban? Ganjar sendiri mengaku mulai tumbuh uban ketika masih duduk di bangku SMA, pada usia yang belum mencapai 20 tahun.
-
Kapan pengumuman calon wakil presiden Ganjar Pranowo? PDI Perjuangan bersama partai koalisi secara resmi mengumumkan nama bakal calon wakil presiden Mahfud MD untuk mendampingi Capres Ganjar Pranowo, Rabu, 18 Oktober 2023.
-
Kenapa Ganjar Pranowo merasa rakyat sering sakit hati? Maka insyaallah Ganjar-Mahfud akan membawa amanah ini, agar kita lagi-lagi saya ceritakan sering kali rakyat sakit hati karena kepercayaan yang diberikan tidak amanah, ketika berbicara seringkali bohong, betul. Ketika dikasih kepercayaan sering kali berkhianat,
Dia mengungkapkan seharusnya penolakan jenazah tidak harus terjadi, apalagi ini menimpa perawat yang berjuang berani melawan resiko. Sedangkan untuk pengurusan jenazah pasien Corona dilakukan oleh tim khusus, tim ahli sudah menjelaskan kalau virus akan mati sendiri ketika inangnya mati dan tidak bisa menjangkiti orang ketika sudah dikubur.
"Jadi kalau jenazah itu sudah dikubur, virusnya ikut mati di dalam tanah. Tidak bisa keluar dan menjangkiti warga lagi," tegasnya.
Majelis ulama juga sudah berfatwa bahwa mengurus jenazah itu wajib hukumnya, sementara menolak jenazah itu dosa. Karena itu saya berharap kejadian di Ungaran ini menjadi yang terakhir. "Jangan lagi ada penolakan jenazah apalagi seorang perawat," jelasnya.
Dia berharap tim medis seperti dokter, perawat merupakan pahlawan kemanusiaan apalagi di masa pandemi. Kepada pihak-pihak yang mengurus jenazah pasien Covid-19 untuk lakukan komunikasi dengan pemerintah desa dan tokoh masyarakat setempat.
"Kalau warga sudah paham saya yakin semua menerima dan mencegah berkembangnya isu yang tidak benar atau hoaks yang sering kali ini memecah belah masyarakat," tutup Ganjar Pranowo.
Baca juga:
Cegah Corona, Ini 5 Fakta Penggunaan Sarung Tangan yang Perlu Diketahui
Raffi Ahmad Siapkan Skenario Terburuk Bayar Gaji 100 Karyawan karena Imbas Corona
Hari Pertama PSBB Jakarta, 81 Kendaraan di Jalan Tol Langgar Jaga Jarak Penumpang
Mensos Juliari: Anggaran Bantuan Sosial Tak Boleh Langgar Prosedur
Tak Ada Penghasilan Saat Pandemi Corona, Luna Maya Pusing Bayar Cicilan
Ketua Fraksi Golkar DPRD Sumut Meninggal Berstatus Positif Covid-19