Ganjar Pranowo: Difabel Butuh Kesetaraan Bukan Dikasihani
Ganjar mengaku terus mengumpulkan masukan dari para penyandang disabilitas agar yang bersangkutan dapat bekerja di berbagai bidang sesuai dengan jenis disabilitasnya.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan para penyandang disabilitas membutuhkan kesetaraan dari berbagai pihak, bukan dikasihani karena kondisi fisik dari yang bersangkutan.
"Ketika saya sering berkomunikasi dengan kawan-kawan disabilitas, satu hal yang membanggakan adalah mereka tidak butuh dikasihani, mereka hanya butuh setara, mereka hanya butuh akses yang sama, itulah tugas pemerintah untuk itu," kata Ganjar saat menyampaikan sambutan secara daring pada "Konferensi Nasional: Sebuah Inisiatif Ketenagakerjaan dan Kewirausahaan Inkusif" di Semarang dilansir Antara, Rabu (6/10).
-
Apa yang diharapkan dari Prabowo-Gibran oleh warga disabilitas? Dukungan ini disampaikan di Youth Center Sport Jabar Arcamanik, Jalan Pacuan Kuda, Sukamiskin, Arcamanik, Kota Bandung, Minggu (28/1).Dukungan kepada Prabowo-Gibran ini disebutkan sebagai balasan atas kontribusi Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap kelompok disabilitas. Jokowi dinilai banyak membantu warga disabilitas, termasuk di Jabar. "Kami masyarakat disabilitas Jabar tidak akan pernah mengkhianati Presiden Jokowi. Saya yakin pasangan Prabowo-Gibran akan terus memberikan perhatian terhadap penyandang disabilitas," kata Tokoh warga disabilitas Jabar, Supriatna Gumilar.
-
Kenapa warga disabilitas di Jawa Barat mendukung Prabowo-Gibran? Dukungan ini disampaikan di Youth Center Sport Jabar Arcamanik, Jalan Pacuan Kuda, Sukamiskin, Arcamanik, Kota Bandung, Minggu (28/1).Dukungan kepada Prabowo-Gibran ini disebutkan sebagai balasan atas kontribusi Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap kelompok disabilitas. Jokowi dinilai banyak membantu warga disabilitas, termasuk di Jabar.
-
Apa yang dilakukan Kapolresta Pekanbaru saat berkunjung ke rumah penyandang disabilitas? Kapolresta Pekanbaru AKBP Jeki Rahmat Mustika membawa ahli bahasa saat berkunjung ke rumah penyandanh disabilitas tuna rungu dan tuna wicara Zulkarnain Nasution.
-
Bagaimana Ridwan Kamil meyakinkan warga disabilitas untuk mendukung Prabowo-Gibran? Dia meyakini, warga disabilitas yang memberikan dukungannya kepada Prabowo-Gibran menginginkan kehidupan yang lebih baik.Sosok yang akrab disapa Kang Emil itu juga menegaskan, dengan semangat bersama, Prabowo-Gibran bakal mewujudkan harapan yang diinginkan bangsa Indonesia, termasuk warga disabilitas. "Kita hadir karena kita meyakini pilihan kita di 14 Februari akan membuat hidup kita jauh lebih baik dari hari ini. Maju ke depan, bukan balik kanan. Makanya, semangat 02 melanjutkan Pak Jokowi dan memperbaiki kalau ada yang kurang. Program baik Pak Jokowi harus diapresiasi, bukan dihentikan," kata Kang Emil.
-
Di mana dukungan Prabowo-Gibran dari warga disabilitas di Jawa Barat dideklarasikan? Dukungan ini disampaikan di Youth Center Sport Jabar Arcamanik, Jalan Pacuan Kuda, Sukamiskin, Arcamanik, Kota Bandung, Minggu (28/1).Dukungan kepada Prabowo-Gibran ini disebutkan sebagai balasan atas kontribusi Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap kelompok disabilitas. Jokowi dinilai banyak membantu warga disabilitas, termasuk di Jabar.
-
Bagaimana cara para pelaku mencuri kursi roda milik kakek disabilitas itu? Mereka kemudia berbagi tugas untuk menjalankan aksi pencurian satu unit kursi roda milik kakek disabilitas itu.
Orang nomor satu di Jateng itu mengaku terus mengumpulkan masukan dari para penyandang disabilitas agar yang bersangkutan dapat bekerja di berbagai bidang sesuai dengan jenis disabilitasnya.
Ganjar mencontohkan, difabel netra memiliki potensi yang bagus yakni dalam konteks komunikasi dan daya ingat.
"Mereka ini sebenarnya menjadi petugas di 'call center' oke, mereka bisa kerja kok di situ, gak kalah sama yang lain, menjadi penulis konten, penyiar radio, telemarketing, petugas administrasi, analis keuangan, akuntan itu mereka bisa kerjakan, dan tidak kalah dengan yang lain," ujarnya.
Contoh lainnya, lanjut Ganjar, difabel fisik mempunyai kelebihan secara sensorik dan terampil sehingga mereka dapat ditempatkan pada pekerjaan yang hanya perlu pelatihan.
Ganjar mengaku merasa malu dan bersalahvsebab menyadari masih banyak perkantoran di lingkungan Pemprov Jateng yang belum terlalu ramah untuk penyandang disabilitas.
"Ini butuh teknologi dan pengetahuan bahwa mereka kerja dimanapun oke. sesuai dengan kondisi masing-masing. Kesetaraannya, aksesabilitasnya itu mesti diberikan," kata Ganjar.
Dari konferensi ini, Ganjar berharap pihaknya dapat menerima rekomendasi, baik dari sisi regulasi, administrasi hingga politik anggaran.
"Dalam hal politik anggaran seperti kami, sebagai gubernur, pemerintah daerah apa yang bisa kita bantu pada kawan-kawan ini," ujarnya.
Baca juga:
Siksa Difabel, Pasutri Pengelola Penitipan Anak di Sleman Ditangkap
Meniti Perjuangan Menembus Batas, Seniman Kaligrafi Disabilitas Asal Sragen
Stafsus Presiden Angkie Harap 6 Provinsi jadi Percontohan Vaksinasi Disabilitas
Menengok Atlet Tenis Meja Difabel Latihan Jelang Peparda Jabar
Aksesibilitas Kursi Roda Belum Ramah di Ibu Kota