Ganjar Soal Kartu Vaksin untuk Pelonggaran Kegiatan: Vaksinasi Kita Belum Tinggi
Ganjar menyebut pemberian kelonggaran bagi mereka yang sudah divaksin untuk bepergian kurang tepat.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyatakan belum mengambil kebijakan menunjukkan sertifikat vaksin terkait kelonggaran masyarakat untuk beraktivitas di tempat umum seperti mal, tempat wisata dan tempat publik. Sebab, banyak masyarakat yang belum divaksin di Jawa Tengah.
"Kita belum sampai ke sana. Kalau semua harus pakai syarat vaksin, sementara vaksinasi belum tinggi, itu tidak adil," kata Ganjar Pranowo, Senin (9/8).
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan Ganjar Pranowo menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah? Sosok Ganjar Pranowo tentunya sudah tak asing lagi bagi khalayak publik. Ya, dirinya merupakan seorang pejabat hebat. Dikethaui, Ganjar merupakan seorang politisi mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode sejak 23 Agustus 2013 – 5 September 2023.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Apa alasan Ganjar Pranowo pamit kepada warga? “Bapak ibu nuwun sewu nggih, kulo niku ajeng pamitan, soal e tanggal 5 September kulo pensiun, (bapak ibu permisi ya, saya mau pamitan. Soalnya tanggal 5 September sudah pensiun,” ucap Ganjar, seperti dikutip dari kanal YouTube pribadinya pada Selasa (8/8).
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
Dia menyebut pemberian kelonggaran bagi mereka yang sudah divaksin untuk bepergian kurang tepat. Hal itu membuat keadilan di masyarakat tercederai.
"Lalu mereka yang sudah divaksin mendapat prioritas pertama untuk keluyuran. Itu nanti timbul rasa tidak enak sama rakyat," jelasnya.
Ganjar menilai sebenarnya bisa saja syarat vaksin itu diterapkan saat vaksinasi sudah tinggi. Namun, menurutnya, untuk sekarang orang mau berkunjung ke mal atau tempat publik lain bisa dilakukan meskipun belum divaksin. Asalkan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
"Kalau itu bisa dilakukan, jumlahnya dibatasi sejak pintu masuk. Sebenarnya itu bisa. Tapi nanti kalau sudah boleh dibuka," terangnya.
Dia menuturkan kasus Covid-19 di Jateng saat ini mulai membaik. Leveling di sejumlah daerah sudah turun. Namun untuk pembukaan tempat publik, dia meminta menunggu keputusan dari pusat.
"Tapi tentu kita harus menunggu keputusan evaluasi dari pusat, biar seragam. Tidak boleh nanti jalan sendiri-sendiri. Kalau sudah ada keputusan, maka sebenarnya itu bisa dilakukan," pungkasnya.
Seperti diketahui, sejumlah daerah memberikan kelonggaran pada warganya untuk bepergian dengan syarat menunjukkan sertifikat vaksin.
Di Jakarta misalnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan bahwa sertifikat vaksinasi akan jadi salah satu syarat pelonggaran berbagai aktivitas publik di ibu kota. Diantaranya kegiatan ekonomi, keagamaan, sosial dan budaya.
Baca juga:
Ganjar: Vaksinasi Dosis Pertama Baru 5,4 Juta Warga Jateng dari 28 Juta Target
Ganjar Kewalahan Penuhi Permintaan Vaksin dari Masyarakat
VIDEO: Megawati Sentil Ganjar, 'Kalau Masih Dengar Saya Liat Itu Banjir Rob Semarang'
Ini Komentar Ganjar Soal Baliho Puan Bertebaran
Beredar Foto Sejumlah Camat di Tegal Karaoke, Ini Reaksi Ganjar