Gara-gara Rokok & Disebut Sundal, Penggembala Sapi Bunuh Rekan
Kondisi jasad korban penuh luka tusuk dan memar di wajahnya setelah dilakukan pencarian sejak Sabtu malam karena yang bersangkutan tidak juga pulang ke rumah padahal pamit gembala sapi pagi harinya.
Cuma gara-gara sebatang rokok, Aso alias Pe'lo (19) seorang penggembala sapi bunuh Fatir (15) rekannya. Peristiwa dipicu karena sebatang rokok dan umpatan 'sundal' dari mulut korban.
Kapolres Takalar AKBP Gany Alamsyah mengatakan pelaku yang merupakan warga Dusun Junggea, Desa Bontoparang, Kecamatan Mangara Bombang, Kabupaten Takalar dan korban berteman serta satu profesi.
-
Apa jenis penipuan yang marak terjadi belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
-
Kapan makam tersebut ditemukan? Kemunculan makam tersebut berawal pada tahun 2022.
-
Apa yang terjadi di perlintasan Madukoro, Semarang? Peristiwa itu mengakibatkan ledakan hebat disusul kobaran api.
-
Kapan bakso sapi dianggap matang? Didihkan kembali hingga bakso mengambang dan matang.
-
Apa pasal yang menjerat pelaku pembunuhan siswi di Palembang? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
Semula, keduanya bersama-sama menggembala sapi dan beristirahan di pinggir sungai, Sabtu (1/12) sekira pukul 07.00. Suasana akrab berubah panas ketika pelaku meminta rokok kepada korban.
"Pelaku minta rokok ke pelaku, dengan bercanda korban sebut kata rokok sundala' (sundal)," ungkap Gany saat dikonfirmasi, Senin (3/12).
Umpatan tersebut membuat pelaku naik pitam dan langsung menikam korban. "Korban dan pelaku ini berteman, pagi-pagi berdua gembala sapi di pinggir sungai, duduk-duduk sambil memantau ternaknya masing-masing. Tapi saat itu korban Fatir sempat keluarkan kata kotor sundal, pelaku Aso tersinggung dan menikam rekannya itu dengan pisau di bagian paha, perut dan leher. Saat korban sudah meninggal dunia diinjak-injaknya lagi di bagian kepala korban dan membuangnya ke sungai," bebernya.
Jasad korban dibuang pelaku ke sungai dan ditemukan oleh keluarga dan warga setempat, Minggu, pagi (2/11) pukul 09.00 Wita dalam kondisi mengapung.
Kondisi jasad korban penuh luka tusuk dan memar di wajahnya setelah dilakukan pencarian sejak Sabtu malam karena yang bersangkutan tidak juga pulang ke rumah padahal pamit gembala sapi pagi harinya.
"Kemudian pelaku diringkus tim gabungan unit reskrim Polres Takalar dan tim Resmob Polda Sulsel, Minggu malam, (2/11) pukul 18.30 Wita," katanya.
(mdk/rhm)