Gara-gara video mesum pelajar beredar, polisi rajin gelar razia
Hebohnya video mesum pelajar yang beredar luas di masyarakat Lubuklinggau, membuat anggota DPRD geram.
Polres Lubuklinggau, Sumatera Selatan, menggelar razia gabungan secara rutin terkait meningkatnya tindak kriminal beberapa pekan terakhir, termasuk marak beredar video mesum yang melibatkan pelajar di wilayah itu. Kapolres Lubuklinggau mengatakan razia gabungan ini dilakukan untuk menindaklanjuti pernyataan anggota DPRD terkait maraknya video mesum pelajar di daerah tersebut.
"Razia itu dilakukan menyikapi tingginya sorotan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat mengenai meningkatnya tindak kriminal dan video mesum akhir-akhir ini," kata Kapolres Lubuklinggau AKBP Dover Crisitai Lumbau Gaol melalui Wakapolres Kompol Adi Setiawan, seperti dikutip dari Antara, Jumat (12/9).
Adi mengatakan, razia gabungan itu dilakukan dengan menyisiri wilayah perbatasan Kabupaten Musirawas Utara dan beberapa lokalisasi dan di Jalan Lintas Sumatera wilayah itu. Menurutnya, dalam razia ini seluruh pengendara diperiksa satu persatu mulai kelengkapan kendaraan dan barang bawaannya, guna memastikan tidak adanya senjata tajam, senjata api, dan narkoba.
Dalam razia pertama, Minggu (7/9) petugas berhasil mengamankan dua orang kedapatan membawa senjata tajam, 16 sepeda motor dan empat mobil yang ditilang karena tidak dilengkapi surat kepemilikan. Kemudian mengamankan 16 orang diduga tidak dilengkapi kartu identitas diri (KTP), selain itu tujuh orang diduga oknum pelajar serta dua orang anggota Polisi dari Polres Rejang Lebong yang sedang berada di Lokalisasi Patok Besi setempat.
"Bagi yang tidak membawa identitas diri didata dan diberikan sanksi teguran agar tidak mengulangi perbuatannya, bagi warga kedapatan membawa sajam dibawa ke Polsek untuk dimintai keterangan," katanya.
Kabag Ops Polres Lubuklinggau Kompol Ernawan mengatakan kegiatan tersebut akan digelar secara rutin untuk menekan tindak kriminal di Kota Lubuklinggau yang akhir-akhir ini cenderung meningkat.
Ia mengimbau kepada para orangtua agar peduli dan lebih memperhatikan anaknya dalam pergaulan. "Khususnya ketika keluar malam hari karena dikhawatirkan terjerumus dalam pergaulan negatif," ujarnya.
Wakil Wali Kota Lubuklinggau H Sulaian Kohar melalui Kabag Humas dan Protokol Hendra Gunawan mengimbau kepada sekolah-sekolah agar meningkatkan pengawasan terhadap anak didiknya, terkait beredarnya video mesum yang pelakunya diduga pelajar yang menghebohkan Lubuklinggau baru-baru ini.
Baca juga:
Datangi Polrestabes, Rinada janji terbuka soal video mesum
Gemar koleksi video porno, Angga merambah bisnis film esek-esek
4 Skandal video mesum artis yang bikin heboh
4 Pengakuan Y perekam video mesum bersama Rinada
Kisah Rinada dan suami yang suka rekam hubungan intim
Pemeran pria foto syur berbaju PNS Bandung kirim surat ke Emil
Y sebut foto syur berbaju PNS Pemkot Bandung atas izin Rinada
-
Bagaimana Nurida Rahmanilah memulai Saung Belajar Garpu? “Tempat ini (Saung Baca Garpu) dulunya itu perpustakaan, sebelumnya dari hasil survei, yang dibutuhkan anak-anak di sini adalah tempat belajar kayak les gitu, ” terang perempuan yang juga berprofesi sebagai pengajar ini.
-
Bagaimana cara Ridwan belajar? Ridwan: "Mudah sih Bu soalnya, tetapi jawabannya susah."
-
Bagaimana napi di Lapas Kelas IA Malang belajar membaca Alquran? Tadarus Alquran di Lapas Kelas IA Malang "Pagi itu pondok pesantren, setelah selesai dilanjutkan pembacaan tadarus Alquran. Banyak yang saya dapatkan, saya dulu tidak dapat membaca Alquran, sekarang lancar membaca Alquran."
-
Apa yang dipelajari Ibunda Ria Ricis di pesantren Maskanul Huffadz? Ibunda Ria Ricis memberi kabar baik setelah menjalani wisuda penghafal Al-Quran di pesantren Maskanul Huffadz.
-
Bagaimana Rohana Kudus belajar membaca, menulis, dan menjahit? Di masa itu, bangku sekolah hanya untuk laki-laki, sehingga Siti Rohana hanya diajari sendiri oleh ayahnya di rumah.
-
Bagaimana Nasjah Djamin belajar melukis? Bakat melukisnya sudah mulai muncul ketika sekolah di MULO. Ia pun terinspirasi dari seorang pelukis jalanan bernama Buyet Ketek. Dengan kepiawaiannya dalam melukis, pria dengan nama asli Noeralamsyah itu bekerja di kantor Bukaka milik penjajah Jepang. Selain bekerja, ia juga banyak belajar melukis di kantor tersebut.