Gelar pasar murah, ribuan warga Solo serbu beras hingga bawang
Warga bahkan harus mengantre cukup lama untuk mendapatkan bahan pangan tersebut.
Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Solo menggelar pasar murah di halaman balai kota, Rabu (29/6). Selain di balai kota, kegiatan serupa juga diadakan dalam rangka menekan inflasi. Alhasil, ribuan masyarakat menyerbu pasar murah ini.
Mereka terlihat berbondong-bondong ke balai kota untuk memborong berbagai jenis barang murah. Panitia menyediakan 20 stand, mulai dari bahan pangan sampai dengan sandang.
Dari 20 stand, paling banyak dikunjungi warga adalah stand milik Perum Bulog. Mereka menjual beras, gula, minyak goreng serta bawang putih. Warga bahkan harus mengantre cukup lama untuk mendapatkan bahan pangan tersebut. Mereka mengaku mendapatkan harga yang lebih murah dibandingkan di tempat lain.
"Di sini harganya lebih murah daripada di pasar. Selisihnya sebenarnya tidak terlalu jauh tapi biar lebih irit, lumayan," ujar Mita Larasati, warga Sriwedari.
Pantauan di lapangan, Bulog menjual satu kantong beras isi 5 kilogram dengan harga Rp 47.500, minyak goreng Rp 12.000 per liter, gula pasir Rp 13.000 per kilogram, dan bawang putih Rp 28.000 per kilogram.
"Selama Ramadan ini Perum Bulog sudah mengeluarkan 15 ribu paket sembako. Kami siap memenuhi berapapun kebutuhan masyarakat," ucap Kepala Subdivre Perum Bulog Solo, Rizal.
Sementara, Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo mengingatkan kepada masyarakat tidak berlebihan dalam berbelanja. Dia berharap pasar murah ini bisa membantu meringankan beban masyarakat.
"Saya mengingatkan warga, jangan berlebihan dalam berbelanja, seperlunya saja sesuai kebutuhan," pungkasnya.