Harga Beras Melonjak, Begini Perjuangan Warga di Jateng Saling Berebut Beras Murah
Harga beras yang melambung tinggi memaksa warga antre panjang untuk membeli beras murah.
Harga beras yang melambung tinggi memaksa warga antre panjang untuk membeli beras murah.
Harga Beras Melonjak, Begini Perjuangan Warga di Jateng Saling Berebut Beras Murah
Pada masa menjelang Ramadan, harga sejumlah kebutuhan pokok justru melonjak. Di Kota Semarang, harga beras terus naik dalam dua pekan terakhir.
Di tingkat agen wilayah Sampangan, harga beras medium naik Rp95 ribu per karung isi 25 kg menjadi Rp375 ribu.
Sedangkan harga beras premium naik Rp100 ribu per karung isi 25 kg menjadi Rp400 ribu.
-
Kenapa harga beras naik di Jawa Tengah? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
-
Bagaimana harga beras di pasaran? Harga beras di pasaran masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
-
Apa yang terjadi pada harga beras di Semarang? Di Pasar Simongan, Kota Semarang, harga beras jenis medium yang sebelumnya dijual dengan harga Rp10.000 per kilogram kini dijual dengan harga Rp13.500.
-
Dimana harga beras juga naik? Kenaikan harga sembako juga terjadi di Pasar Belakang Kodim Brebes. Harga telur ayam dari Rp26.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga beras medium yang naik Rp1.000 per kilogram.
-
Di mana harga beras naik selain di Jawa Tengah? Kenaikan harga beras juga terjadi di Boyolali.
-
Siapa yang prihatin dengan mahalnya beras? 'Pastinya, kami turut prihatin dan merasakan betul kegelisahan masyarakat, khususnya kalangan ibu-ibu, karena harga beras yang masih mahal. Apalagi, saat ini kita sedang Ramadhan, dan sebentar lagi akan memasuki Hari Raya Idul Fitri.
“Ngeri, dibilang langka ya langka, tapi stoknya ada walau tidak signifikan seperti hari-hari biasa. Penjualan beras premium turun ke medium, kalau penjualan medium juga menurun. Bahkan beras hancur-hancuran laku,”
kata Agung Eko Maryanto, salah seorang agen beras di Kota Semarang, dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Selasa (27/2).
Harga beras yang melambung tinggi memaksa warga antre panjang untuk membeli beras murah. Warga menilai pemerintah gagal menjaga pasokan bahan pangan yang berujung pada melonjaknya harga yang ditanggung oleh masyarakat.
Di Grobogan, ratusan warga menyerbu operasi pasar beras murah oleh Disperindag Grobogan pada Minggu (26/2) pagi. Dalam waktu setengah jam, tiga ton beras murah dari Bulog habis terjual.
Pembelian beras dibatasi hanya satu karung isi 5 kilogram setiap orang. Setelah membeli beras warga mencelupkan jarinya ke tinta.
“Kita rakyat kecil. Kalau harga beras sampai Rp17-18 ribu kan kita berat sebetulnya,” kata Sri, salah seorang warga Grobogan yang ikut antre beras itu.
Di Kota Tegal, harga beras kualitas medium yang mencapai Rp16.500 rupiah per kilogram memaksa warga antre di toko sembako mitra bulog Pasar Kejambon Sabtu (24/2) lalu.
Mereka memendam kekesalan terhadap pemerintah yang dinilai tidak mampu menjaga ketersediaan bahan pangan termasuk beras.
“Harapannya jangan seperti ini ya. Kita inginnya pemerintah memberikan beras yang cukup untuk rakyat,” kata Rahmat, salah seorang warga Tegal dikutip dari YouTube Liputan6.
Warga Menangis Tidak Kebagian Beras Murah
Warga harus saling berebut dan berdesak-desakan saat antre membeli beras murah di Disperindag Grobogan. Beras dijual seharga Rp10.200 per kilogram.
Salah seorang warga, Brigita, menceritakan perjuangannya untuk mendapatkan beras murah tersebut.
“Saya nggak dapet. Anak di rumah masih kecil, masih dua bulan, tak tinggal buat beras tapi malah nggak dapet. Padahal sudah antre di sini satu jam. Pengumuman jam 9 mulai, ini jam 10 selesai sudah habis,” ujar Brigita sambil menangis.