Gelar Tes Massal, Unhas Temukan 25 Pegawai Positif Covid-19
Ketua Tim Satgas Covid-19 Unhas, Budu mengatakan, pada awalnya ditemukan sebanyak 17 pegawai yang reaktif. Namun setelah seluruh pegawai dites, ditemukan sebanyak 37 orang yang reaktif.
Tim Satgas Covid-19 Unhas mencatat sebanyak 25 pegawai Universitas Hasanuddin terpapar virus Corona usai dilakukan tes massal pada 16-17 Juni 2020.
Ketua Tim Satgas Covid-19 Unhas, Budu mengatakan, pada awalnya ditemukan sebanyak 17 pegawai yang reaktif. Namun setelah seluruh pegawai dites, ditemukan sebanyak 37 orang yang reaktif.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
Kemudian seluruh pegawai ini diambil tindakan lanjutan, yaitu dengan melakukan karantina mandiri dan melakukan test sweb (PCR) untuk memastikan mereka yang reaktif betul terinfeksi Covid-19.
Unhas telah menerima hasil pemeriksaan swab (PCR) terhadap ke-37 pegawai yang reaktif. Sebanyak 25 pegawai ditemukan positif terinfeksi Covid-19 walaupun sampai saat ini belum ada gejala klinis baik ringan maupun berat.
"Seluruh pegawai yang dinyatakan positif tersebut kondisinya dalam keadaan sehat, tidak ada gejala sakit apapun yang kita temukan," katanya di Makassar, Selasa (23/6).
Dia menjelaskan langkah melakukan screening (pemeriksaan) terhadap seluruh pegawai Unhas ini merupakan langkah yang sangat strategis. Dengan melakukan pemeriksaan ini, Unhas berkomitmen total dalam upaya memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19.
"Coba bayangkan kalau kita tidak melakukan pemeriksaan massal. Mereka ini tentu bisa menjadi sumber penularan bagi ribuan pegawai lainnya. Sekarang kita segera memutus rantai sebaran," ujar Budu.
Sementara itu, Rektor Unhas, Dwia Aries Tina Pulubuhu mengatakan, masyarakat harusnya memiliki cara pandang baru terhadap Covid-19. Virus ini memang menyebar dan berada di sekitar tetapi ini bukan hal memalukan. Siapa saja, tanpa kenal strata sosial, berpotensi terpapar.
"Covid-19 bukan aib. Ini bukan hal memalukan. Jangan takut memeriksakan diri, dan jangan malu jika terkena. Unhas memilih langkah ini untuk memberikan contoh, sambil menyiapkan protokol untuk tindak lanjut. Jika kita menemukan ada yang positif, protokol pencegahan akan segera bekerja," tutupnya.
Rapid test massal ini dilakukan dalam rangka pencegahan penularan Covid-19, Universitas Hasanuddin intensif melakukan langkah aktif dan progresif untuk turut serta melakukan pencegahan Covid-19 sejak dua minggu terakhir.
Langkah tersebut diambil menindaklanjuti laporan bahwa empat pegawai ditemukan positif terinfeksi.
Berdasarkan contact tracing, keempat pegawai tersebut kemungkinan terpapar dari luar kampus. Meskipun demikian, Unhas berkomitmen untuk memastikan seluruh pegawai dalam keadaan sehat dan terhindar dari infeksi virus corona. Rektor Unhas memerintahkan agar seluruh pegawai sebanyak 2.000 orang menjalani rapid test sebagai langkah pencegahan penularan.
(mdk/fik)