Gelombang Ketiga Covid-19 di Eropa, Kemenkes Minta Masyarakat Waspada
"Kewaspadaan kita, kerja sama kita, dukungan dari seluruh masyarakat, kita bekerja sama bahu menekan laju penularan dan mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus," katanya
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan gelombang ketiga Covid-19 terjadi di sejumlah negara Eropa. Kondisi itu membuat sebagian besar benua Eropa terpaksa melakukan lockdown.
Nadia mengingatkan situasi Covid-19 yang terjadi di Eropa harus menjadi pembelajaran bagi Indonesia. Masyarakat, kata dia, harus menekan mobilitas agar kasus Covid-19 tidak meningkat.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
"Tentunya kita tidak ingin Indonesia masuk pada kondisi ini. Kewaspadaan kita, kerja sama kita, dukungan dari seluruh masyarakat, kita bekerja sama bahu menekan laju penularan dan mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus," katanya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Kementerian Kesehatan RI, Jumat (30/4).
Juru bicara vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan ini menyebut, Indonesia memang belum mengalami lonjakan kasus Covid-19 cukup signifikan. Namun, dalam beberapa hari terakhir ini kasus Covid-19 cenderung meningkat.
Dia mengambil contoh per 29 April 2021, kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 5.833. Padahal pekan sebelumnya, kasus positif Covid-19 hanya bertambah sekitar 4.000 hingga 5.000.
"Kemarin angkanya melonjak 5.833 kasus. Artinya ada tambahan sebanyak 600 kasus. Ini tentunya menjadi alarm bagi kita," jelasnya.
Selain kasus positif, kasus kematian Covid-19 juga meningkat. Dalam sepekan terakhir, kasus kematian Covid-19 meningkat sebesar 20 persen.
Di saat yang bersamaan, kata Nadia, pasien Covid-19 yang menjalani perawatan intensif di rumah saki meningkat.
"Begitu juga rawat inap di rumah sakit terjadi peningkatan sebanyak 1,28 persen. Sementara jumlah spesimen kalau kita lihat masih 12,25 persen," tandasnya.
Baca juga:
Muncul Klaster Tarawih, Menag Minta Edukasi Panduan Ibadah Ramadan Lebih Intensif
Kapolda Sumut: Kemungkinan Ada Tersangka Baru Kasus Daur Ulang Alat Rapid Test
Cirebon Siap Hentikan Operasional Kereta Pada 6-17 Mei, Begini Penjelasan PT KAI
Antisipasi Penyebaran Klaster Tarawih, Puluhan Warga Banyumas Jalani Tes Swab
Guru di Bangka Meninggal Akibat Covid-19, Ada Riwayat Perjalanan ke Palembang