Gempa disertai petir rusak puluhan rumah di lereng Merbabu
Akibat gempa tersebut sebanyak 17 rumah warga mengalami rusak sedang dan puluhan rumah warga lainnya rusak ringan.
Gempa berkekuatan cukup besar disertai sambaran kilat terjadi di sekitar lereng Gunung Merbabu, tepatnya di Dusun Piji dan Krajan, Desa Sumogawe, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Senin (17/2) sekitar pukul 06.00 WIB.
Akibat gempa tersebut sebanyak 17 rumah warga mengalami rusak sedang dan puluhan rumah warga lainnya rusak ringan.
Rumah yang mengalami rusak sedang adalah milik Supanggih(50) warga RT 10 RW 5, Dusun Piji, Desa Sumogawe Suwarji(51) warga RT 01 RW 02 Dusun Krajan, Desa Sumogawe Sidik Sumarni, (70) dan Wiwit(40) keduanya warga RT 05 RW 02 Dusun Krajan.
Sementara puluhan rumah lainnya yang mengalami rusak ringan tersebar didua dusun yang sama. Informasi yang dihimpun merdeka.com di lokasi kejadian menyebutkan, gempa terjadi dengan durasi selama kurang lebih empat detik.
Sebelum terjadinya gempa muncul kilat besar dari arah Gunung Merbabu Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Selanjutnya terdengar suara dentuman yang sangat keras dan disusul gempa yang cukup kuat. Akibatnya, atap puluhan rumah puluhan warga sekitar langsung rusak dan banyak tembok yang retak.
"Ribuan warga panik dan berhamburan ke luar rumah untuk menyelamatkan diri dari reruntuhan genting dan eternit yang ambrol," ungkap Marwoto Ketua RT 01 RW 02 Dusun Krajan kepada merdeka.com.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, hanya kerugian material yang diderita puluhan warga akibat gempa ini ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.
"Saya dan istri langsung ke luar rumah karena bangunannya bergerak. Setelah gempa selesai, saya cek kondisi rumah ternyata atap rusak dan tembok ruang dapur banyak yang retak," jelasnya.
Marwoto menceritakan, kerusakan terparah di wilayah RW 02 Dusun Krajan terdapat di RT 1, 2, 3, 4, dan 5. Sejumlah rumah mengalami kerusakan cukup parah, atapnya rusak dan temboknya retak. Sedangkan puluhan rumah lainnya mengalami kerusakan pada bagian atap.
Warga lainya, Suwarji (51) mengungkapkan, gempa yang mengguncang desanya pagi tadi terjadi sangat kuat.
"Gempa terjadi hanya selama empat detik. Namun tembok sejumlah ruang bisa retak, kaca jendela pecah, dan atap rumah rusak," ujarnya.
Suwarji berharap Pemkab Semarang memberikan perhatian kepada para korban gempa di Desa Sumogawe. Karena sebagian besar warga korban gempa tidak memiliki uang untuk memperbaiki rumahnya yang mengalami kerusakan cukup parah.
"Saya berharap pemerintah segera mengucurkan bantuan agar rumah warga yang rusak bisa segera diperbaiki," ujarnya.
Kasi Trantib Kecamatan Getasan Didik Setiawan menyatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang untuk melakukan penanganan bencana ini.
"Pihak BPBD segera mendata rumah warga yang rusak baik sedang maupun ringan. Yang jelas, Pemkab Semarang siap memberikan bantuan kepada warga yang rumahnya rusak akibat gempa. Mudah-mudahan bantuan segera turun agar warga bisa segera memperbaiki rumahnya," ucapnya.
Kapolsek Getasan AKP Maryoto menyatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan di lokasi kejadian, tidak ada korban jiwa dalam bencana gempa bumi yang melanda wilayah Dusun Piji dan Krajan.
"Bencana ini hanya menimbulkan kerugian material. Kami bersama jajaran Koramil Getasan sudah melakukan pendataan rumah warga yang rusak dan melakukan langkah tanggap darurat," terangnya.