Gempa M 6,1 Guncang Gorontalo, Ini Penyebab dan Dampaknya
Pusat gempa berada di laut 74 km barat daya Gorontalo.
Gempa bumi dengan magnitudo 6,1 mengguncang Gorontalo, pada hari ini Selasa (24/9), pukul 02.51 WIB. Pusat gempa berada di laut 74 km barat daya Gorontalo.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan, getaran gempa dirasakan di Kotamobagu, Bolaang Mongondow Selatan, dan Pohuwato dengan skala III-IV Modified Mercalli Intensity (MMI). Kemudian di Kabupaten Gorontalo, Kota Gorontalo, dan Gorontalo Utara dengan skala III MMI.
Skala Mercalli merupakan salah satu satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi, terutama jika tidak terdapat peralatan sesimometer di tempat kejadian.
Pada skala III MMI, getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.Sedangkan skala IV MMI, pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela atau pintu berderik dan dinding berbunyi.
“Tidak berpotensi tsunami,” kata BMKG.
Penyebab Gempa
BMKG mengungkapkan, penyebab gempa dengan magnitudo 6,1 yang mengguncang Gorontalo adalah aktivitas deformasi dalam lempeng Sangihe.
"Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi dalam lempeng Sangihe," ucap Kepala Stasiun Geofisika Gorontalo Andri Wijaya Bidang.
Dia menjelaskan, hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi tersebut berlokasi di laut pada jarak 77 kilometer arah barat daya Gorontalo pada kedalaman 132 kilometer.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik," ujar Andri.
Dampak Gempa
Andri menjelaskan, guncangan gempa antara III hingga IV MMI menyebabkan plafon PAUD Menara Ilmu dan pagar salah satu showroom mobil roboh di Kabupaten Gorontalo.
Setelah gempa tersebut, tercatat terjadi tiga gempa susulan, yaitu magnitudo 2,1, 2,7 dan 2,9.
"Mudah-mudahan semakin ke depan frekuensinya mulai menurun dan kita dalam posisi keadaan stabil atau normal baik," harap dia, dikutip dari Antara.
BMKG mengimbau agar masyarakat tetap tenang tidak panik. Masyarakat juga diminta tidak mudah terpengaruh oleh berita-berita hoaks yang sifatnya menyesatkan dan tidak bertanggung jawab.