Gempa M 4,6 Guncang Sukabumi Akibat Sesar Aktif, 68 Rumah Rusak
Guncangan gempa bumi tersebut terasa sampai Kabupaten Bogor.
Gempa bumi dengan magnitudo 4,6 mengguncang wilayah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (14/12).
Gempa M 4,6 Guncang Sukabumi Akibat Sesar Aktif, 68 Rumah Rusak
Gempa bumi dengan magnitudo 4,6 mengguncang wilayah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (14/12). Guncangan gempa bumi tersebut terasa sampai Kabupaten Bogor.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan, gempa Sukabumi dipicu aktivitas sesar aktif.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis dangkal akibat aktivitas sesar aktif,” jelas Daryono.
Daryono menyebut, gempa terletak pada koordinat 6.76 LS dan 106.53 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 25 km Barat Laut Sukabumi pada kedalaman 5 km.
68 Rumah Rusak
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sebanyak 68 rumah rusak akibat gempa Sukabumi.
Rinciannya, 61 rumah terdampak di Kabupaten Bogor dan tujuh rumah rusak di Kabupaten Sukabumi.
“Khusus rumah rusak di Kabupaten Sukabumi dengan rincian 2 rusak sedang dan 5 rusak ringan,”
kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari.
merdeka.com
Lokasi terdampak gempa Sukabumi di Bogor yakni Kecamatan Pamijahan, Leuwiliang, Nanggung, dan Ciampea. Sementara lokasi terdampak gempa di Sukabumi yakni Kecamatan Kabandungan, Kalapanunggal, Kadudampi, dan Cikembar.
Hingga kini, BPBD Kabupaten Sukabumi dan BPBD Kabupaten Bogor telah menerjunkan tim reaksi cepat ke lokasi terdampak untuk melakukan asesmen dan pendataan lanjutan dilapangan.
Gempa Sukabumi Karena Aktivitas Gunung Salak?
Tak sedikit publik mengaitkan gempa Sukabumi ini dengan aktivitas vulkanik Gunung Salak.
Kepala Pusat Badan Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Hendra Gunawan menjawab dugaan tersebut.
Hendra menegaskan, gempa Sukabumi pagi ini sama sekali tak terkait dengan aktivitas Gunung Salak.
“Gempa Sukabumi bukan dari Gunung Salak, itu (sumbernya) patahan,” kata Hendra kepada merdeka.com, Kamis (14/12).
Hendra memastikan, Gunung Api Salak tidak mengalami peningkatan aktivitas vulkanik dan tetap berada pada Level I (Normal).
“Sejauh ini normal. Status level 1,” ucap Hendra.