Gempa Magnitudo 5,6 di Sukabumi Diduga Akibat Patahan Lempeng Indo-Australia
Gempa tersebut dapat disebut sebagai gempa intraslab (oceanic intraslab earthquake) seperti halnya gempa 6,1 yang terjadi di selatan Jawa Timur pada 10 April 2021.
Gempa dengan magnitudo 5,0 yang terjadi di laut pada jarak 89 km arah Selatan Kota Sukabumi, Jawa Barat, pada kedalaman 58 km pada Selasa (26/4) pukul 16.23 WIB diduga dipicu adanya patahan dalam Lempeng Indo-Australia.
"Gempa ini merupakan jenis gempa dangkal yang diduga dipicu adanya penyesaran/patahan dalam Lempeng Indo-Australia," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono di Jakarta, Selasa (27/4).
-
Bakat apa yang dimiliki Gempi? Gempita Nora Marten saat ini telah menginjak usia 9 tahun. Bagi mereka yang telah mengikuti perjalanan hidupnya sejak bayi hingga sekarang, tentu tidak percaya melihatnya tumbuh sebesar ini. Walaupun usianya masih muda, Gempi menunjukkan bakat yang luar biasa.
-
Apa makna dari gerakan-gerakan yang ada di Tari Rayak-rayak Sukabumi? Disebutkan bahwa tari Rayak-rayak Sukabumian ini merupakan penggambaran dari rasa syukur oleh kaum muda di sana. Ini terlihat dari gerakannya yang banyak menyibakkan tangan sebagai tanda bentuk sorak sorak bergembira. Ini diartikan sebagai bentuk rasa syukur yang dihadirkan melalui ekspresi tarian suka cita.
-
Kapan Gempi menunjukkan bakat berenang? Hal ini dapat dilihat dari unggahan Gisel beberapa waktu yang lalu. Di dalam gambar-gambar itu, Gempi sedang menjalani pelajaran berenang.
-
Kapan Gege meninggal? Joe atau Juhana Sutisna dari P Project mengalami duka atas meninggalnya putra kesayangannya, Edge Thariq alias Gege, pada pertengahan Mei 2024.
-
Di mana gempa terjadi? Mengutip informsi BMKG, pusat gempa berada di 8.52 LS,115.35 BT atau 2 km timur laut Gianyar, Bali dengan kedalaman 10 km.
-
Berapa kekuatan gempa yang terjadi? Gempa 4,9 Magnitudo mengguncang Bali, Sabtu (7/9).
Gempa tersebut dapat disebut sebagai gempa intraslab (oceanic intraslab earthquake) seperti halnya gempa 6,1 yang terjadi di selatan Jawa Timur pada 10 April 2021.
Gempa di Sukabumi tersebut memiliki mekanisme sumber berupa pergerakan geser atau mendatar (strike-slip fault).
Guncangan gempa dirasakan di wilayah cukup luas hingga Tangerang dan Jakarta. Di daerah Sukabumi, Rangkasbitung, Bayah, Cihara, Cilograng, Panggarangan, dan Bogor, guncangan dirasakan dalam skala intensitas III MMI.
Sementara di Tangerang Selatan, Jakarta, dan Bandung, dirasakan dalam skala intensitas II MMI. Hingga saat ini belum ada laporan kerusakan rumah yang ditimbulkan akibat gempa.
Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami karena hiposenternya relatif dalam, dengan kekuatan yang relatif kecil untuk dapat menciptakan deformasi lantai samudra dan mengganggu kolom air laut.
Daryono mengatakan, gempa tersebut adalah gempa yang kedua yang guncangannya signifikan oleh masyarakat dan terjadi di Samudra Hindia selatan Jawa, karena pada pukul 10.22.59 WIB juga terjadi gempa dengan magnitudo 4,6 yang berpusat di laut pada jarak 91 km arah barat daya Gunungkidul, Yogyakarta, dengan kedalaman 24 km dirasakan di Gunung Kidul, Bantul, dan Sleman.
Baca juga:
Gempa Magnitudo 5,6 di Sukabumi Akibat Aktivitas Subduksi
BNPB Ingatkan Warga Sukabumi Waspadai Kemungkinan Gempa Susulan
Gempa M 5,6 di Sukabumi, Warga Cianjur Rasakan Getaran Keras
Gempa Magnitudo 5,6 di Sukabumi, Getaran Terasa hingga Jakarta dan Bogor
Sukabumi Diguncang Gempa Magnitudo 5.6
Gempa Magnitudo 5,6 Guncang Sukabumi, Tak Berpotensi Tsunami