Gempa M 5,1 Guncang Selatan Jabar, BMKG Sebut karena Deformasi Batuan Dalam Lempeng Indo-Australia
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,64° LS ; 107,68° BT.
Gempa bumi dengan magnitudo 5,1 mengguncang Samudra Hindia, Selatan Jawa Barat, hari ini Rabu (13/11) sekitar pukul 08.41 WIB.
Direktur Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan, gempa bumi ini tidak memicu tsunami.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," kata Daryono melalui keterangan tertulis.
Dia menyebut, episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,64° LS ; 107,68° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 137 Km Barat Daya Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat pada kedalaman 90 km.
Daryono mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis menengah akibat adanya deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia (intra-slab).
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser naik (oblique thrust)," jelasnya.
Dampak Gempa Bumi
Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Garut, Cianjur, Ciwidey, Tasikmalaya, dan Pangandaran dengan skala intensitas III MMI. Artinya, getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan truk berlalu.
Getaran juga terasa di daerah Bandung, Bandung Barat dan Cimahi dengan skala intensitas II MMI. Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Hingga pukul 09.10 WIB, kata Daryono, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).