Fakta-fakta Terbaru Gempa Garut 6,2 Magnitudo, Pantai Sayangheulang Sempat Surut
Bencana gempa 6,2 magnitudo sempat membuat air laut di Pantai Sayangheulang surut.
Bencana gempa sempat membuat air laut di Pantai Sayangheulang surut.
Fakta-fakta Terbaru Gempa Garut 6,2 Magnitudo, Pantai Sayangheulang Sempat Surut
Gempa bumi melanda sisi selatan Jawa Barat pada Sabtu (28/4) pukul 23:29 WIB.
Getaran diketahui berpusat di Samudera Hindia Selatan, Kabupaten Garut, dengan besaran magnitudo hingga 6,2.
Akibat bencana ini, kepanikan terjadi di sejumlah daerah mulai dari Bandung, Jakarta sampai Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
-
Bagaimana gempa Sangihe terjadi? 'Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault ),' kata Daryono dalam siaran pers yang diterima merdeka.com.
-
Kenapa gempa Batang terjadi? Bisa jadi gempa yang terjadi di Batang berkaitan erat dengan keberadaan Patahan Weleri.
-
Kenapa gempa Sangihe terjadi? 'Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dalam akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam slab Lempeng Laut Filipina yang tersubduksi ke bawah Pulau Mindanao.
-
Apa dampak Gempa Bantul? Gempa M 6,4 Bantul berdampak pada sejumlah kerusakan.
-
Apa saja dampak gempa Bandung? Akibat kejadian ini, sejumlah bangunan rumah dan sekolah di wilayah Pangalengan hingga Kabupaten Garut rusak parah bahkan hancur. Berikut potret dampaknya.
-
Apa penyebab gempa Sangihe? Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofiksika (BMKG) menyatakan gempa itu dipicu aktivitas deformasi batuan.
Dari informasi di lapangan, gempat terjadi selama kurang lebih 10 detik dengan fluktuasi yang naik turun. Kawasan laut selatan di Jawa Barat juga sempat surut setelah bencana gempa.
Walau demikian, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut jika bencana ini tidak berpotensi Tsunami.
Berikut fakta-fakta gempa Garut, Sabtu (27/4) malam.
Gambar: Instagram @daryonobmkg
Pantai Sayangheulang Sempat Surut
Berdasarkan laporan dari anggota Polsek Pameungpeuk, di sekitar Pantai Sayangheulang, Pameungpeuk, Garut, kondisi air lautnya sempat surut beberapa waktu setelah gempa.
Namun, perlahan kondisi laut sudah kembali pasang seperti semula dan tidak terjadi tanda-tanda seperti Tsunami.
“Untuk situasi pasca gempa, kondisi lautnya mengering dan kondisinya langsung kembali pasang serta sementara tidak ada ciri-ciri seperti bencana alam Tsunami,” katanya, di akun Instagram @infocianjur24jam
Pengunjung Jalan Braga Berhamburan
Getaran gempa dirasa cukup kuat dan membuat panik masyarakat.
Terlihat dalam tayangan yang beredar di akun Instagram @infojawabarat, para pengunjung di kawasan wisata Jalan Braga berhamburan ke luar bangunan.
Pengunjung di Jalan Braga, Kota Bandung tampak berhamburan setelah gempa Garut.
Sumber: Ig Info Jawa Barat
Mereka saling mengamati kondisi di sekitar, untuk memastikan kondisi gempa masih berlangsung atau tidak.
Siuasi saat itu cukup tegang, karena warga masih khawatir adanya gempa susulan termasuk karena berada di dekat bangunan bertingkat.
Goncangkan Mobil di Garasi
Kuatnya getaran bahkan sampai membuat salah satu mobil milik warga yang terparkir di halaman garasi rumah bergerak.
Kondisi serupa juga terjadi di sebuah motor yang terparik di samping mobil tersebut. Sang pemilik rumah kemudian panik dan mengajak penghuni lainnya untuk keluar rumah.
Di dalam tayangan di akun Info Jawa Barat ini, gempa berlangsung cukup lama dan warga tersebut masih bisa menyelamatkan diri.
Gedung Kwarcab Tasikmalaya Alami Kerusakan
Gempa tersebut juga terasa hingga Tasikmalaya, Jawa Barat dan menyebabkan gedung organisasi yang mengelola gerakan pramuka (Kwarcab) setempat mengalami kerusakan.
Menurut video yang beredar, getaran gempa dirasa cukup kuat hingga menyebabkan bagian plafon atap runtuh. Kemudian, kaca bagian depan di jendela dan pintu juga hancur akibat getaran gempa yang cukup kuat.
“Melaporkan info terkini kondisi kwarcab, bagian atapnya rubuh (plafon) lalu kaca depannya pecah, Masya Allah,” kata perekam video yang diketahui bernama Lesham Mukit.
Penjelasan BMKG
Sementara itu, Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG Daryono menjelaskan bahwa pusat gempa berada di Samudera Hindia bagian selatan wilayah Kabupaten Garut.
Jaraknya sejauh 156 kilometer arah barat daya Kabupaten Garut, dengan kedalaman pusat gempa di 70 kilometer.
Gempa bumi ini terjadi karena adanya deformasi batuan di dalam lempeng Indo-Australia yang terletak di bawah lempeng Eurasia di wilayah selatan Jawa Barat, yang juga dikenal sebagai gempa dalam lempeng (intra-slab earthquake).
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik,” kata dia, mengutip ANTARA.
Laporan sementara BNPB, kejadian gempa bumi tersebut telah mengakibatkan terjadinya korban luka-luka dan kerusakan bangunan di Kabupaten Garut, Tasikmalaya, Sukabumi, Bandung Barat, Ciamis, Bandung, Pangandaran, Purwakarta, Sumedang dan Kota Tasikmalaya.
Tidak Ada Aktivitas Gempa Susulan dan Potensi Tsunami
Daryono juga mengatakan bahwa sampai dengan pukul 23:55 WIB, tidak terjadi adanya aktivitas gempa susulan, walau mekanisme pegerakan naik.
Kemudian, tidak ada potensi Tsunami dari aktivitas kegempaan tektonik tersebut. Namun demikian, dirinya meminta warga tetap waspada dengan menghindari bangunan yang rusak maupun rapuh.
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi terjadi tsunami. Tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” tambah dia