BMKG: Gempa Magnitudo 7.0 di Kepulauan Sangihe Dipicu Aktivitas Deformasi Batuan
BMKG menyatakan gempa magnitudo 7.0 itu dipicu aktivitas deformasi batuan dalam.
Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 7.0 mengguncang kawasan Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, Kamis (11/7) pukul 09.13 WIB. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofiksika (BMKG) menyatakan gempa itu dipicu aktivitas deformasi batuan.
-
Kenapa gempa Batang terjadi? Bisa jadi gempa yang terjadi di Batang berkaitan erat dengan keberadaan Patahan Weleri.
-
Dimana gempa terjadi? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @batang.update memperlihatkan seorang anak dan ibu yang mencoba berlindung dari gempa Batang berkekuatan Magnitudo 4,4 pada 7 Juli kemarin.
-
Dimana gempa bumi terjadi? Gempa tersebut persisnya berada di wilayah lautan Samudera Hindia, dengan kedalaman 10 kilometer, titik koordinat 105,9 BT dan 7,61 LS, berjarak sekitar 85,7 km barat daya Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
-
Bagaimana gempa Bali terjadi? Hasil analisa BMKG menunjukkan gempa bumi yang terjadi jenis dangkal akibat aktivitas sesar aktif di darat. Jenis itu diketahui setelah memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya.
-
Kapan gempa di Indonesia terjadi? Tercatat 161 kali gempa bumi terjadi di Indonesia antara tahun 1990 dan 2022.
BMKG: Gempa Magnitudo 7.0 di Kepulauan Sangihe Dipicu Aktivitas Deformasi Batuan
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, pusat empat berada 373 km Barat Laut Tahuna, Kepulauan Sangihe, tepatnya pada 6.14 LU, 123.28 B.
Kedalaman episenter 632 Km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dalam akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam slab Lempeng Laut Filipina yang tersubduksi ke bawah Pulau Mindanao. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault )," kata Daryono dalam siaran pers yang diterima merdeka.com
Gempa ini berdampak dan dirasakan di daerah Halmahera Barat, Halmahera Selatan, Halmahera Tengah, Taliabu, Ternate, dan Talaud dengan skala intensitas II-III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu).
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," jelas Daryono.
Berdasarkan hasil monitoring BMKG, hingga pukul 09.38 WIB, belum ada aktivitas gempabumi susulan ( aftershock ).
"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa," imbau Daryono.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," lanjutnya.
Warga juga diminta memastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi
Berikut kanal resmi BMKG: Instagram/Twitter @infoBMKG, website http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id, telegram channel https://t.me/InaTEWS_BMKG atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg.