Gempa 4,9 Magnitudo di Bali Jenis Dangkal, Sebabkan Sejumlah Tembok Retak & Genteng Jatuh
Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan atau aftershock usai guncangan pertama pukul 08.51 WITA sebelumnya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat kerusakan ringan dampak gempa berkekuatan 4.9 magnitudo di Kabupaten Gianyar. Getaran gempa sempat membuat penghuni hotel berhamburan meninggalkan gedung.
"Kerusakan ringan, tembok retak dan genteng jatuh," kata Kepala BPBD Made Rentin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/9).
-
Berapa kekuatan gempa di Bali? Gempa 4,9 Magnitudo mengguncang Bali, Sabtu (7/9).
-
Kapan gempa di Bali terjadi? Gempa terjadi pukul 08.51 WITA dan getarannya terasa hingga beberapa detik.
-
Bagaimana getaran gempa di Bali dirasakan? Gempa terjadi pukul 08.51 WITA dan getarannya terasa hingga beberapa detik.
-
Kerusakan apa yang terjadi akibat gempa Bantul? Bupati Halim menambahkan dampak dari gempa tersebut sebagian besar mengakibatkan kerusakan rumah ringan, rata-rata pada bagian atap. Sementara itu bangunan utama tetap utuh.
-
Dimana pusat gempa di Bali? Mengutip informsi BMKG, pusat gempa berada di 8.52 LS,115.35 BT atau 2 km timur laut Gianyar, Bali dengan kedalaman 10 km.
-
Kenapa gempa Batang terjadi? Bisa jadi gempa yang terjadi di Batang berkaitan erat dengan keberadaan Patahan Weleri.
Dia menyebut, meski berkekuatan kecil, getaran gempa begitu dirasakan warga di sejumlah wilayah. Saat ini, BPBD sedang mengecek kerusakan di sejumlah daerah lainnya.
Dari rekapitulasi laporan situasi dampak gempa bumi, terdapat lima bangunan rusak. Tetapi tidak ada korban jiwa. Rinciannya, tiga bangunan rusak di wilayah Kabupaten Gianyar yakni bangunan Balai Banjar Bukit Sari di Desa Sidan, satu bangunan SDN 3 Sidan, satu bangunan Kantor Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Gianyar. Kemudian satu rumah rusak ringan di Kota Denpasar teoatnya di Banjar Anggabaya, Penatih, Kecamatan Denpasar Timur. Di wilayah Kabupaten Badung, Bali, satu rumah juga rusak ringan.
Kepala Balai BMKG Wilayah III Denpasar, Cahyo Nugroho mengatakan, hasil analisa BMKG menunjukkan gempa bumi yang terjadi jenis dangkal akibat aktivitas sesar aktif di darat. Jenis itu diketahui setelah memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya.
Berdasarkan hasil analisis mekanisme sumber, gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan turun atau normal fault.
Di wilayah Gianyar getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah seakan-akan ada truk melintas pada siang hari. Selain itu, gerabah pecah, jendela atau pintu berderik dan dinding berbunyi.
"Hasil pemodelan tsunami dengan sumber gempa bumi tektonik menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami. Hingga pukul 10.21 WITA, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan atau aftershock," katanya.