Dekat dengan Pusat Gempa, Ini 6 Fakta Wilayah Bayah di Lebak yang Jarang Diketahui
Dekat dengan pusat gempa, ternyata Bayah punya 6 fakta ini yang jarang diketahui.
Dekat dengan pusat gempa, ternyata Bayah punya 6 fakta ini yang jarang diketahui.
Dekat dengan Pusat Gempa, Ini 6 Fakta Wilayah Bayah di Lebak yang Jarang Diketahui
Pada Minggu (25/2) terjadi gempa bumi berkekuatan 5,7 magnitudo yang terasa hingga Jakarta. Getaran berlangsung selama beberapa menit, mulai pukul 20:07 WIB malam.
Gempa dengan getaran cukup kuat itu rupanya berasal dari wilayah Samudera Hindia Selatan, atau tak jauh dari daratan Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten.
Diketahui sejumlah gempa cukup sering berpusat dari kawasan tersebut, sehingga area sekitar Bayah menjadi cukup rawan.
-
Dimana saja daerah rawan bencana di Banten? Warga diminta waspada akan kondisi ini. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan jika di Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak, Banten masuk kategori daerah prakiraan hujan lebat.
-
Kenapa gempa Batang terjadi? Bisa jadi gempa yang terjadi di Batang berkaitan erat dengan keberadaan Patahan Weleri.
-
Dimana gempa terjadi? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @batang.update memperlihatkan seorang anak dan ibu yang mencoba berlindung dari gempa Batang berkekuatan Magnitudo 4,4 pada 7 Juli kemarin.
-
Dimana negara rawan gempa berada? Statista mengumpulkan data antara tahun 1990 hingga 2022, untuk menilai bagian dunia mana yang paling rawan gempa.
-
Di mana gempa bumi sering terjadi di Indonesia? Wilayah yang rawan mengalami gempa bumi di Indonesia tersebar mulai dari Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku, Maluku Utara dan wilayah Papua.
Di balik rawannya kawasan Bayah karena dekat dengan pusat gempa bumi, terutama pada Minggu malam itu, terdapat sejumlah fakta yang jarang diketahui.
Berikut merdeka.com rangkum fakta dari Kecamatan Bayah di Kabupaten Lebak? Mari simak informasi selengkapnya.
Daerah Paling Dekat dengan Pusat Gempa pada Minggu 25 Februari 2024
Mengutip laman BMKG, Bayah menjadi daerah yang paling dekat pusat gempa yang terjadi pada Minggu (25/2) malam.
Gempa tersebut persisnya berada di wilayah lautan Samudera Hindia, dengan kedalaman 10 kilometer, titik koordinat 105,9 BT dan 7,61 LS, berjarak sekitar 85,7 km barat daya Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
Gempa tersebut kemudian cukup dirasakan oleh masyarakat setempat, seperti diungkap di akun Instagram Info Lebak Banten.
“Kerasa banget tadi abis salat Isya,” kata salah satu warga Lebak di akun tersebut.
Dilintasi Sesar Aktif
Mengutip ANTARA, kawasan Lebak yang di dalamnya termasuk Bayah, merupakan daerah yang dilintasi sesar aktif. Walau gempa bisa saja terjadi akibat subduksi.
Namun diketahui dua sesar itu bernama Cimandiri dan Baribis, yang melewati kawasan perairan hingga ke sebagian Provinsi Jawa Barat di bagian selatan.
Dalam laman ESDM disebutkan jika gempa yang terjadi pada Minggu malam itu disebabkan adanya aktivitas zona penunjaman, dengan mekanisme sesar naik berarah relatif barat laut - tenggara.
Merupakan Daerah dengan Susunan Tanah yang Lunak
Getaran gempa sangat dimungkinkan terjadi karena struktur tanah yang lunak. Kawasan dekat pusat gempa Bayah misalnya, tersusun dari dua jenis unsur tanah yakni sedang (kelas D) dan tanah lunak (kelas E).
Jenis-jenis tanah yang berada di dekat Bayah berbentuk sedimen batu pasir, lempung dan gamping. Kawasan tersebut juga dulunya meruapakan batuan rombak dari gunung berapi.
“Serta endapan Kuarter berupa endapan aluvial pantai, aluvial sungai, batuan rombakan gunungapi muda dan setempat aluvial rawa,” kata Plt Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid, mengutip Liputan6
Dahulu Bayah jadi Lokasi Pertambangan Batu Bara yang Terkenal
Mengutip laman Museum Multatuli, kawasan Bayah merupakan daerah yang juga dikelilingi perbukitan. Tanahnya kaya, dengan sumber utamanya batu bara.
Sebelum era kemerdekaan, kawasan tersebut dijadikan sebagai daerah tambang oleh pemerintahan Jepang. Agar operasional tambang berjalan maksimal, maka pemerintah Jepang membangun rel kereta api sepanjang 90 kilometer dari Saketi ke Bayah.
Sayangnya, pembangunan jalur rel kereta api menggunakan sistem kerja paksa hingga menelan korban sebanyak 93.000 orang.
Di masa penjajahan Jepang, Soekarno pernah mendatangi Banten sebanyak dua kali. Namun yang paling terkenal adalah saat dirinya menjadi penggerak warga setempat dalam sistem kerja paksa alias romusha.
Beberapa Kali Didatangi Soekarno
Ketika itu dirinya memberi semangat kepada ribuan warga Bayah untuk membantu Jepang dalam membangun rel kereta api. Fungsi rel diklaim untuk kesejahteraan, karena Jepang sebagai saudara tua Indonesia.
Kemudian Soekarno juga kembali datang ke Banten dan Bayah pada 1950-an, ketika dirinya sudah dilantik menjadi presiden. Ia memiliki misi untuk menyemangati para pemuda dalam mempertahankan semangat kemerdekaan dan persatuan.
Bayah masih Minim Mitigasi Gempa
Sementara itu, ditambahkan Wafid saat ini wilayah yang dekat dengan pusat gempa pada 25 Februari 2024 itu masih minim mitigasi gempa.
Ia menekankan pembangunan permukiman dan gedung-gedung harus menggunakan struktur tahan gempa.
Kemudian, wilayah tersebut juga harus disediakan fasilitas jalur evakuasi demi meminimalisir korban jiwa.
“Oleh karena wilayah bagian selatan Kabupaten Pandeglang, Lebak dan Sukabumi tergolong rawan gempa bumi dan tsunami, maka harus lebih ditingkatkan upaya mitigasi melalui mitigasi struktural dan non struktural," kata dia.
Adapun gempa bumi yang juga terasa di sebagian wilayah Jawa Barat selatan itu tidak berpotensi Tsunami.