Gempa Magnitudo 5,8 Guncang Laut Bali, Begini Penjelasan BMKG
Gempa tektonik dengan kekuatan 5,8 magnitudo mengguncang wilayah Laut Bali sekitar pukul 07.16 Wib, pada Sabtu (9/9).
Getaran terasa hingga Lombok
Gempa Magnitudo 5,8 Guncang Laut Bali, Begini Penjelasan BMKG
Gempa tektonik dengan kekuatan 5,8 magnitudo mengguncang wilayah Laut Bali sekitar pukul 07.16 Wib, pada Sabtu (9/9).
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Dr. Daryono mengatakan hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,8.
"Berlokasi di laut pada jarak 160 km timur laut Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat pada kedalaman 511 km. Gempa bumi ini diduga merupakan susulan dari gempa bumi utama M7,4 yang terjadi pada tanggal 29 Agustus 2023,"
kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Dr. Daryono dalam keterangan, Sabtu (9/9).
merdeka.com
Daryono menerangkan, jenis dan mekanisme gempa bumi dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dalam atau deep focus,
Akibatnya ada aktivitas slab pull atau tarikan extensional lempeng Australia ke bawah pengaruh gaya gravitasi.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan turun atau normal," jelas Daryono..
Sementara, dampak gempa bumi dirasakan di daerah Denpasar, Mataram, Lombok Utara, Lombok Barat dan Lombok Tengah dengan skala getaran dirasakan nyata dalam rumah atau terasa getaran seakan- akan truk berlalu dan di daerah Kuta dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," kata Daryono..
Sementara, gempa bumi susulan hingga pukul 07.30 Wib, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan atau aftershock.
"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," ujar Daryono.