Bali dan Lombok Diguncang Gempa 4,8 Magnitudo
Gempa bumi yang terjadi jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia di bawah lempeng Eurasia.
Gempa bumi yang terjadi jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia di bawah lempeng Eurasia.
Bali dan Lombok Diguncang Gempa 4,8 Magnitudo
Gempa bumi terjadi di wilayah Bali dan Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan kekuatan 4,8 magnitudo, pada Kamis (25/1) pukul 22.41 WITA.
Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar, Bali, Cahyo Nugroho mengatakan, wilayah Bali dan Lombok diguncang gempa bumi tektonik.
Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi ini berkekuatan Magnitudo 4,8, berlokasi di laut pada jarak 55 kilometer tenggara Kuta Selatan, Bali, pada kedalaman 101 kilometer.
Jenis gempa
Cahyo menerangkan, jenis dan mekanisme gempa bumi dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia di bawah lempeng Eurasia.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik dengan kombinasi mendatar atau oblique thrust fault.
Dampak gempa
Sementara, dampak gempa bumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Kota Mataram, Lombok Timur, Lombok Barat, Lombok Tengah dan getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
Kemudian, di wilayah Kuta, Kuta Selatan, Tabanan, Klungkung, Bangli, Gianyar, Karangasem, Denpasar, getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang dan getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
Selanjutnya, di wilayah Lombok Utara, Sumbawa Barat getaran juga dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
"Hingga saat ini, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut," kata Cahyo, Kamis (25/1).
Cahyo mengatakan, hasil pemodelan tsunami dengan sumber gempa bumi tektonik menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
Kemudian, gempa bumi susulan pada pukul 22.55 WITA dan hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya satu aktivitas gempa bumi susulan atau aftershock.
"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya. Agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah," ujar Cahyo.