Gempa Magnitudo 5,7 Guncang Mentawai, Tak Berpotensi Tsunami
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa bumi tektonik dengan magnitudo 5,8, kemudian dimutakhirkan menjadi 5,7, terjadi di wilayah Mentawai pada Rabu (5/5) pukul 08.24.35 WIB. Gempa itu tidak berpotensi tsunami.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa bumi tektonik dengan magnitudo 5,8, kemudian dimutakhirkan menjadi 5,7, terjadi di wilayah Mentawai pada Rabu (5/5) pukul 08.24.35 WIB. Gempa itu tidak berpotensi tsunami.
"Hasil pemodelan menunjukkan gempa bumi tidak berpotensi tsunami," ujar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno dalam keterangannya di Jakarta.
-
Kapan gempa dan tsunami Aceh yang menghancurkan Rumah Sakit Umum Meuraxa? Peristiwa gempa dan tsunami Aceh pada 2004 masih terus dikenang sampai saat ini.
-
Apa penyebab tsunami Storegga? Dipicu oleh tanah longsor besar di bawah air di lepas pantai Norwegia, peristiwa ini menyebabkan gelombang raksasa setinggi lebih dari 20 meter (65 kaki) menghantam Kepulauan Shetland, yang terletak di utara daratan Skotlandia.
-
Mengapa Indonesia sering mengalami bencana alam seperti tanah longsor, tsunami, gempa, dan gunung meletus? Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng dunia yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, dan lempeng Australia yang bergerak saling menumbuk. Hal itu mengakibatkan Indonesia kerap mengalami bencana alam seperti tanah longsor, tsunami, gempa, maupun gunung meletus.
-
Kapan tsunami Storegga terjadi? Tsunami kolosal yang melanda Eropa utara lebih dari 8.000 tahun yang lalu mungkin telah membinasakan penduduk Zaman Batu di Inggris utara.
-
Kapan Gunung Krakatau meletus dan menyebabkan tsunami dahsyat? Letusan dahsyat Gunung Krakatau terjadi pada 27 Agustus 1883.
-
Di mana tsunami Storegga terjadi? Tsunami kolosal yang melanda Eropa utara lebih dari 8.000 tahun yang lalu mungkin telah membinasakan penduduk Zaman Batu di Inggris utara.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2,06 LS dan 99,59 BT pada kedalaman 41 Km. Lokasi ini berada di darat pada jarak 1 km arah timur Kota Tuapejat, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," jelas Bambang.
Guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Mentawai IV MMI (pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah ), Painan III-IV MMI (pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah ), Padang, Pariaman III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan ada truk berlalu ), Bukittinggi, Padang Panjang, Payakumbuh II MMI (getaran dirasakan beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang ).
Hingga saat ini, kata Bambang, belum ada laporan dampak kerusakan akibat gempa bumi itu. Selain itu hingga pukul 08.45 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
Bambang mengimbau warga agar tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat diingatkan untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan gempa. Tempat tinggal harus dipastikan aman sebelum dimasuki kembali.
Baca juga:
Gempa Magnitudo 5,7 Guncang Halmahera Barat
BMKG Catat 807 Kali Gempa Tektonik Sepanjang April 2021
Gempa Magnitudo 5,7 Guncang Mentawai, Warga Mengungsi
Gempa di Jatim Sebabkan 115 Warga Menjadi Korban, 10 Orang Meninggal
Gempa Magnitudo 2,9 Guncang Abang Karangasem, BMKG Sebut Akibat Sesar Aktif di Laut
Babak Belur India di Tengah Tsunami Covid-19 Gempa Bumi Mengguncang