Gempa Magnitudo 6,1 Talaud Akibat Subduksi Lempeng Filipina, Tak Berpotensi Tsunami
Dia mengatakan bahwa berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya gempa bumi itu merupakan jenis gempa bumi menengah yang terjadi akibat aktivitas subduksi Lempeng Filipina.
Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bambang Setiyo Prayitno mengatakan bahwa gempa bumi dengan magnitudo 6,1 yang terjadi di wilayah Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, pada Minggu (5/12) pagi tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Dia mengatakan bahwa berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya gempa bumi itu merupakan jenis gempa bumi menengah yang terjadi akibat aktivitas subduksi Lempeng Filipina.
-
Bakat apa yang dimiliki Gempi? Gempita Nora Marten saat ini telah menginjak usia 9 tahun. Bagi mereka yang telah mengikuti perjalanan hidupnya sejak bayi hingga sekarang, tentu tidak percaya melihatnya tumbuh sebesar ini. Walaupun usianya masih muda, Gempi menunjukkan bakat yang luar biasa.
-
Kapan Gempi menunjukkan bakat berenang? Hal ini dapat dilihat dari unggahan Gisel beberapa waktu yang lalu. Di dalam gambar-gambar itu, Gempi sedang menjalani pelajaran berenang.
-
Di mana gempa Bantul berpusat? Gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Bantul menjadi sebuah alarm pengingat tentang keberadaan zona subduksi yang masih aktif di wilayah selatan Pulau Jawa.
-
Bagaimana Bunga Jeumpa diperbanyak? Perbanyakan Bunga Jeumpa ini dapat dilakukan dengan melalui biji yang tumbuh kurang lebih 3 bulan sesudah biji disebar.
-
Kapan Gege meninggal? Joe atau Juhana Sutisna dari P Project mengalami duka atas meninggalnya putra kesayangannya, Edge Thariq alias Gege, pada pertengahan Mei 2024.
-
Di mana gempa terjadi? Mengutip informsi BMKG, pusat gempa berada di 8.52 LS,115.35 BT atau 2 km timur laut Gianyar, Bali dengan kedalaman 10 km.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik," kata Bambang, dikutip dalam keterangan pers BMKG diterima di Jakarta.
Menurut BMKG, gempa yang terjadi pada Minggu pukul 06.47 WIB pusatnya berada pada kedalaman 156 kilometer di laut, sekira 147 kilometer tenggara Melonguane di Kabupaten Kepulauan Talaud. Magnitudo gempa itu semula dilaporkan 6,2 namun kemudian dimutakhirkan menjadi 6,1.
Berdasarkan peta guncangan gempa, dampak gempa itu berpotensi dirasakan di Morotai pada skala III MMI, getaran dirasakan nyata di dalam rumah. Hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan yang terjadi akibat gempa tersebut.
Sampai pukul 07.10 WIB, BMKG belum mendeteksi adanya aktivitas gempa susulan setelah gempa dengan magnitudo 6,1 pada pukul 06.47 WIB.
BMKG meminta warga yang tinggal di daerah sekitar pusat gempa menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa serta memeriksa bangunan tempat tinggal guna memastikan tidak ada kerusakan yang bisa membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.
Baca juga:
Melonguane Sulawesi Utara Diguncang Gempa Magnitudo 6,2
CEK FAKTA: Hoaks Video Warga Jambi Panik Saat Gempa
Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Musi Banyuasin Sulsel
2.552 Bencana Alam Landa Indonesia pada 2021, 584 Orang Meninggal
Gempa Dangkal Guncang Salatiga
Gempa Magnitudo 2.7 Guncang Mojokerto