GeNose Didesak untuk Disetop, Adian Napitulu Sebut akan Melukai Rakyat Kecil
Anggota Komisi VII DPR Adian Napitupulu, tidak sepakat jika lonjakan kasus Covid-19 di Tanah Air dikaitkan dengan akurasi alat deteksi Covid menggunakan napas buatan dalam negeri, GeNose C19 atau Gadjah Mada Electric Nose.
Anggota Komisi VII DPR Adian Napitupulu, tidak sepakat jika lonjakan kasus Covid-19 di Tanah Air dikaitkan dengan akurasi alat deteksi Covid menggunakan napas buatan dalam negeri, GeNose C19 atau Gadjah Mada Electric Nose.
Adian mengatakan, patut dipertanyakan beberapa desakan yang menginginkan penggunaan GeNose dihentikan. Sebab, menurut politikus PDIP tersebut, jika karena GeNose tidak akurat, seharusnya lonjakan kasus Covid-19 sudah terjadi 1-2 dua bulan lalu.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Mengapa TPU Cikadut dianggap berjasa selama pandemi Covid-19? Kehadiran TPU Cikadut juga amat berjasa kala pandemi Covid-19 sedang ganas-ganasnya tiga tahun lalu. Hal itu menjadikan area pemakaman tersebut sebagai lokasi penunjang dari ratusan pasien yang meninggal dunia.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Apa itu Geudeu-geudeu? Permainan tradisional rakyat dari Pidie ini serupa dengan gulat yang kita kenal pada umumnya. Namun, dalam satu tim terdiri dari tiga orang dengan mental serta jiwa petarung yang tinggi. Biasanya kegiatan ini dipertandingkan antar kampung setiap selesai panen padi.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
"Itu pernyataan yang berdasarkan data, rasa atau kepentingan? Menurut saya kalau berdasarkan data jika GeNose menjadi penyebab maka harusnya lonjakan Covid terjadi setidaknya 1 atau 2 bulan setelah GeNose di pergunakan atau sekitar bulan Maret atau April 2021 bukan bulan Juni," kata Adian, Jumat (25/6/2021).
"Nah faktanya bulan Maret dan April justru kasus Covid Indonesia justru pada titik terendah, landai sekali. Saya melihat mereka yang mengkambing hitamkan GeNose tanpa data bisa jadi hanya menduga duga. Hanya dapat dari 'katanya' atau 'infonya', tanpa pegang data yang valid. Atau bisa juga bagian dari kelompok yang memiliki kepentingan politik maupun bisnis," sambungnya.
Adian mengatakan, adanya GeNose merupakan bukti pemerintah hadir di tengah masyarakat. Terbukti, penggunaan GeNose digemari masyarakat karena tidak harus dicolok hidungnya seperti tes PCR atau antigen, harga tes GeNose pun terjangkau yakni berkisar Rp30 ribu.
Oleh karena itu, pria 50 tahun tersebut menegaskan, menghentikan penggunaan GeNose akan melukai rakyat kecil yang harus tetap beraktivitas untuk mencari nafkah meskipun di masa pandemi.
"GeNose dengan harga yang terjangkau di bandingkan antigen menjadi bukti bahwa Negara hadir untuk semua Rakyat tidak hanya untuk si Kaya saja. GeNose diizinkan digunakan kan pasti ada prosesnya, apalagi dari Kemenkes juga sudah kasih izin," ucap Adian.
"Ketika GeNose ditiadakan, yang paling terpukul sebenarnya rakyat kecil juga, yang tetap harus beraktivitas untuk mencari nafkah. Berikutnya, perjalanan akan berbiaya tinggi dan mempengaruhi mobilitas manusia yang berikutnya bisa memukul perekonomian," jelasnya.
Lebih lanjut, Adian menyebut GeNose merupakan alat uji yang paling murah dan bukan murahan, apalagi asal-asalan. Buktinya, GeNose teruji dan izin edarnya dikeluarkan Kemenkes (KEMENKES RI AKD 20401022883).
Kehadiran GeNose juga membawa dua sisi positif yakni bisa dijangkau oleh beragam kalangan dan di sisi lain membantu negara untuk melakukan identifikasi mereka yang terkena Covid-19 dengan cepat dan murah.
"Menghentikan penggunaan GeNose akan membuat kesehatan hanya menjadi milik orang orang kaya saja yang mampu membayar mahal hanya untuk tes saja. Sederhananya GeNose menjawab kebutuhan Rakyat dan Negara," tegasnya.
Adian juga tak memungkiri kemungkinan adanya persaingan bisnis antara GeNose dan antigen. "Sangat mungkin walaupun konspirasi konflik itu sulit di buktikan namun aromanya bisa tercium," tuturnya.
"Menurut saya baiknya GeNose maupun segala bentuk dan jenis alat tes lainnya dibiarkan untuk digunakan dengan catatan selama alat itu memenuhi standar," ucapnya.
Adian pun mengusulkan, penggunaan GeNose sebaiknya tidak hanya digunakan di bandara atau stasiun saja. Tapi, juga diterapkan di terminal, pasar, mal, Kelurahan, dan berbagai tempat umum.
"Sehingga akses masyarakat untuk melakukan deteksi dini terhadap covid 19 semakin terbuka dengan harga yang juga terjangkau," pungkasnya.
Baca juga:
Bertambah 2, KAI Layani Pemeriksaan GeNose C19 di 65 Stasiun
Tes GeNose C19 Kini Sudah Tersedia di 18 Bandara Angkasa Pura II
Lakukan Uji Coba, Bandara Kualanamu Siap Layani Penumpang dengan Tes GeNose C19
Pemkot Yogyakarta Wacanakan Gunakan GeNose untuk Pemeriksaan Covid-19
Terjaring Razia Masker, Puluhan Warga Jalani Tes Covid-19 dengan GeNose di Tangerang
Satgas Covid-19: GeNose Tidak Dapat Mendeteksi Jenis Virus