Gerindra: Beban Nadiem Cukup Berat, Sehingga Dibutuhkan Wamen
Selain itu, politikus Gerindra ini mengungkapkan, kondisi pandemi Covid-19 ini membuat dunia pendidikan tidak optimal lantaran harus melakukan pembelajaran jarak jauh. Sehingga diperlukan terobosan -terobosan baru di dunia pendidikan.
Anggota Komisi X DPR RI, Ali Zamroni mendukung jika Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi memiliki wakil menteri. Pasalnya tugas kementerian yang dibawahi Nadiem Makarim tersebut semakin berat setelah dilebur menjadi satu dengan Kementerian Riset dan Teknologi.
“Sangat setuju ada wamen. Apalagi kemendikbud sudah ada beban tambahan dengan bergabung ristek ke dalam tubuh Kemendikbud,” katanya saat dihubungi, Senin (14/6).
-
Apa yang dibahas di Rapimnas Gerindra? Dia menjelaskan, dalam Rapimnas akan membahas hal-hal penting yang menjadi sikap politik Partai Gerindra, kemudian akan diumumkan pada saat penutupan Rapimnas.
-
Di mana Gurun Namib terletak? Gurun Namib yang terletak di sebagian Namibia, Afrika Selatan, dan Angola ini diakui sebagai gurun tertua di dunia, dengan perkiraan usia minimal 55 juta tahun, namun kemungkinan besar lebih tua.
-
Apa yang ditemukan di "Gerbang Neraka"? Ditemukan banyak sekali kerangka manusia di tempat ini, termasuk beberapa tanpa kepala.
-
Di mana letak Gurun Namib? Gurun ini membentang sekitar 1.600 km di sepanjang pantai barat Afrika di antara tiga negara, di beberapa tempat yang paling kering, tenang, dan tidak ramah lingkungan di Bumi.
-
Siapa yang tinggal di Ndalem Yudanegara? Pada saat ini, Dalem Yudonegaran ditempati oleh GBPH H. Yudaningrat, putera Sri Sultan HB IX dengan KRAy Hastungkoro. Dia tak lain adalah adik dari Sri Sultan HB X, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan juga Raja Keraton Yogyakarta saat ini.
-
Apa yang dimaksud dengan gurindam? Gurindam merupakan karya sastra lama, berupa sajak yang terdiri dari dua baris dalam setiap baitnya. Biasanya sajak pada gurindam mengandung sebuah nasihat dan petuah.
Selain itu, politikus Gerindra ini mengungkapkan, kondisi pandemi Covid-19 ini membuat dunia pendidikan tidak optimal lantaran harus melakukan pembelajaran jarak jauh. Sehingga diperlukan terobosan -terobosan baru di dunia pendidikan.
“Apalagi di masa pandemi ini sektor pendidikan butuh banyak aksi-aksi nyata dalam merumuskan sebuah kebijakan,” ujarnya.
Ali Zamroni menambahkan, Kemendikbud Ristek seharusnya memiliki wakil menteri karena mengelola anggaran besar dan nasib pendidikan di Indonesia. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang anggarannya lebih kecil saja, dia mengungkapkan, memiliki wakil menteri.
“Saya melihat beban Nadiem cukup berat, sehingga dibutuhkan wamen. Dengan anggaran Rp84 triliun saya melihat beban kerja kemendikbud begitu berat. Kemenparekraf yang anggarannya cuma Rp4,9 triliun saja ada wamennya,” tutupnya.
Sebelumnya, pengamat pendidikan dari Platform Indonesia untuk Jaringan Guru (Pijar Guru), Doni Koesoema menyebut tugas Nadiem bertambah setelah masuknya bidang riset dan teknologi ke kementeriannya
"Menurut saya Nadiem butuh wakil menteri karena tugasnya terlalu banyak dan luas," kata Doni.
Menurutnya, wakil menteri bisa jadi penyeimbang kekuasaan yang saat ini sepenuhnya di tangan Nadiem. Khususnya, dalam memimpin Kemendikbudristek. Wakil menteri bisa jadi mitra sekaligus pengawas Nadiem dalam mengambil kebijakan pendidikan.
"Karena kalau tidak ada partner yang memiliki fungsi kritis bisa merugikan pendidikan di masa depan bila ada kesalahan mengambil keputusan," ungkapnya.
Suara serupa pernah diutarakan Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) Jamal Wiwoho, sebelum Nadiem dilantik sebagai Mendikbudristek. Jamal menilai dengan adanya Wamen, pekerjaan Nadiem akan lebih ringan. Nadiem juga dapat berbagi fokus ketika mengambil satu kebijakan.
"Bisa sharing pengalaman, sharing autokritik, sharing kritik, saling diskusi, hasil diskusi diambil lalu dikeluarkan sebagai kebijakan akan lebih bagus," ujar Jamal, yang juga rektor Universitas Sebelas Maret (UNS), beberapa waktu lalu.
Nadiem dipercaya memimpin Kemendikbudristek. Kementerian ini terbentuk setelah Presiden Joko Widodo memutuskan melebur Kemenristek ke dalam Kemendikbud. Sementara, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang sebelumnya melekat dengan Kemenristek, resmi menjadi badan otonom.
Baca juga:
PDIP Sebut Tugas Mendikbud Ristek Berat, Nadiem Butuh Wakil Menteri
Percepat Transformasi Pendidikan, Nadiem Dinilai Butuh Dua Wakil Menteri
Mendikbud-Ristek Sebut 30 Persen Sekolah Telah Menggelar Belajar Tatap Muka
Nadiem: PTM Terbatas Tak Sama dengan Sekolah Tatap Muka Normal
Nadiem Tegaskan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Beda dengan Sekolah Normal
Nadiem: Kalau Sudah Bisa PTM Terbatas, Jangan Lupa Tetap Jaga Prokes