Gibran Disebut Anak Ingusan, Ulama Pendukung Jokowi: Panda Nababan Lupa Sejarah
Pendukung Jokowi menilai Panda gagal paham terhadap tren perkembangan pemimpin masa kini.
Politikus senior PDIP Panda Nababan menyebut Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka belum layak maju di Pilpres 2024. Menurutnya, Gibran masih ‘anak ingusan’ yang harus banyak belajar di dunia politik.
Pendukung Jokowi geram mendengar pernyataan Panda Nababan. Majelis Pimpinan Nasional Solidaritas Ulama Muda Jokowi (MPN Samawi) menilai Panda Nababan gagal paham terhadap tren perkembangan pemimpin masa kini.
-
Apa yang sebenarnya terjadi dengan Gibran Rakabuming Raka? Penelusuran Setelah dilakukan penelusuran, klaim Gibran Rakabuming Raka ditangkap polisi karena narkoba adalah tidak benar alias hoaks.
-
Mengapa Gibran Rakabuming Raka mempersilakan pihak yang menggugat Presiden Jokowi? Gibran mempersilakan saja pihak-pihak yang ingin menggugat ayah kandungnya tersebut."Iya, iya silakan," ujar Gibran saat ditemui di Warakas, Jakarta Utara, Selasa (16/1).
-
Bagaimana DKPP menilai tindakan KPU terkait Gibran? DKPP pun menjatuhkan sanksi berupa peringatan keras terakhir kepada Hasyim karena melanggar kode etik dan pedoman perilaku dalam 4 perkara, masing-masing dengan nomor 135-PKE-DKPP/XII/2023; 136-PKE-DKPP/XII/2023; 137-PKE-DKPP/XII/2023; dan 141-PKE-DKPP/XII/2023.
-
Apa tujuan dari gagasan hilirisasi yang digaungkan oleh Gibran Rakabuming Raka? Program tersebut bertujuan untuk memperluas hilirisasi yang dilakukan pemerintah, terutama dengan mempertimbangkan cadangan nikel dan timah serta potensi besar energi baru dan terbarukan di Indonesia.
-
Siapa yang mendampingi Gibran saat deklarasi Prabowo-Gibran? Kehadirkan Selvi Ananda, istri dari Gibran saat deklarasi Prabowo-Gibran sebagai Capres dan Cawapres di Gedung Indonesia Arena Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta Rabu, (25/10/23) menyita perhatian.
-
Apa yang menjadi keunggulan utama Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres Prabowo Subianto menurut relawan? Relawan menyebut ragam keunggulan Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres Prabowo Subianto. Meski masih berusia muda, Gibran diklaim paham persoalan ekonomi, transisi perekonomian berbasis digital dan beberapa perubahan tren masa kini.
“Beliau gagal paham fakta Global Trend. Perdana Menteri Finlandia anak muda, Presiden Kosovo dan Perdana Menteri Selandia Baru juga sama. Presiden Macron waktu terpilih pertama di Prancis juga muda. Ini jelas global tren,” kata Sekretaris Jenderal Majelis Pimpinan Nasional Samawi, Nizar Ahmad Saputra, Kamis (29/6).
Nizar menyebut, Panda Nababan tak paham literasi sejarah pemimpin bangsa yang merupakan anak-anak muda. Indonesia memiliki pemimpin-pemimpin muda kompeten yang terbukti berkontribusi terhadap perjalanan bangsa.
“Panda Nababan darurat literasi, ahistoris, lupa sejarah. Bukankah kita semua mafhum bahwa Bung Karno, Hatta, Tan Malaka, Syahrir, dan lain-lain itu tokoh muda? Tokoh Boedi Oetomo kala itu anak-anak muda yang tertuang dalam sejarah juga Sumpah Pemuda,” jelasnya.
Nizar mengatakan, pernyataan Panda Nababan yang menyebut Gibran ‘anak ingusan’ dinilai tidak tepat. Apalagi ditujukan kepada putra Presiden Joko Widodo. Gibran dinilai telah berbuat banyak untuk Kota Solo dan meraih banyak prestasi.
“Diksi anak ingusan itu tidak pas, tendensius dan konotasinya meremehkan. Padahal yang dia komentari ini, dengan tangan dan gaya dinginnya, sudah berbuat banyak. Solo dipimpin Gibran, angka kemiskinan turun jauh. Ekonomi meningkat tajam. Kunjungan wisatawan menggeliat. Sisi kehidupan keberagaman juga semakin inklusif, Solo di peringkat ke-4 sebagai Kota Toleran. Apa begini anak ingusan?” kata Nizar.
Dalam sebuah diskusi baru-baru ini, Panda Nababan menyebut Gibran ‘anak ingusan’. Menurutnya, Gibran tidak layak maju di Pilpres 2024.
"Gibran anak ingusan kok, gimana? Nanti anak itu besar kepala, masih belajar dulu lah," kata Panda Nababan.
Dia mengatakan, Gibran masih perlu belajar banyak dari ayahnya Presiden Joko Widodo yang sudah berkiprah lebih jauh di politik.
"Dia butuh proses seperti bapaknya, panjang. Nggak langsung ujug-ujug kayak gitu, kayak dinasti aja," ungkapnya.