Gibran Minta Relokasi Pengungsi Erupsi Lewotobi Dipercepat: Warga Sudah Sulit, Birokrasinya Jangan Dipersulit
Gibran juga berpesan, harus dilakukan perencanaan yang matang melalui survei lapangan dalam menentukan lokasi relokasi yang akan dibangun.
Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming meninjau langsung para warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Posko Lapangan Kobasoma di SDK Pukaunu, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis, 14 November 2024.
Dalam kunjungannya, Gibran menyampaikan apresiasi dari Presiden Prabowo kepada jajaran Pemerintah Pusat dan Daerah atas gerak cepat yang diberikan untuk memastikan keselamatan dan pemenuhan kebutuhan warga di pengungsian.
- Saat Gibran Bingung Banyak Bupati dan Wali Kota Absen saat Rembug Pembangunan Jateng di Solo
- Gibran Perintahkan Relawan: Suara Pemilih Harus Dikawal sampai TPS-nya Tutup!
- Gibran Ingatkan Relawan: Jangan Terlena Hasil Survei Di Atas 50 Persen
- Gibran Tanggapi Hasil Survei LSI Denny JA: Last Minute Sangat Krusial, TPS Harus Kita Kawal
“Pak Presiden menyampaikan terima kasih banyak atas kerja keras Bapak dan Ibu semua,” tutur Gibran dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (15/11).
Gibran menekankan bahwa setelah evakuasi serta penampungan jangka pendek, menengah dan panjang harus segera dipetakan proses relokasi warga ke permukiman yang lebih baik. Hal ini harus dilakukan dengan cepat, agar warga dapat kembali beraktivitas kembali dan roda ekonomi daerah kembali berjalan seperti sedia kala.
“Jadi Bapak Ibu, warga yang ada di pengungsian ini sudah dalam keadaan sulit, birokrasinya jangan dipersulit lagi dengan proses-proses assessment yang berbelit-belit. Kita ingin yang cepat,” kata Gibran.
Namun, Gibran berpesan, juga harus dilakukan perencanaan yang matang melalui survei lapangan dalam menentukan lokasi relokasi yang akan dibangun.
“Pastikan dalam menentukan titik lokasi yang baru ini untuk lebih dulu berdialog dengan warga. Jangan sampai nanti sudah dibangun, tapi tempatnya tidak ditinggali. Pastikan juga nanti dari pemangku wilayah, pastikan fasumnya juga siap,” tambahnya.
Gibran juga menyoroti pentingnya menjaga kesehatan warga pengungsi, terutama bagi yang lebih rentan terkenan penyakit. Menurutnya, kelompok rentan tersebut membutuhkan perhatian lebih.
“Pastikan selama masa-masa darurat ini makanannya cukup. Mohon atensi khusus untuk ibu hamil, ibu menyusui, lansia, difabel, dan juga anak-anak. Pastikan tidak ada penyakit-penyakit selama masa-masa pengungsian,” pungkasnya.
Sebelumnya Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait, melaporkan bahwa jajarannya telah melakukan survei di 2 lokasi pengungsian dan melakukan dialog dengan warga terkait relokasi ke hunian permanen.
“Pak Wapres, kami sudah mensurvei 2 lokasi pengungsian. Karena kami mendapatkan arahan dari Pak Wapres dan Presiden untuk memakai pola dialog," jelasnya.
Menurut Maruarar, pada prinsipnya, para pengungsi siap direlokasi untuk melanjutkan hidup yang lebih baik lagi.
"Kami tanya anak-anaknya mau pindah atau tidak, jawabannya mau pindah, ibu-ibu dan bapak-bapak jawabannya mau pindah alasannya mereka Sudah trauma karena beberapa tahun lalu itu sudah mengalami hal yang sama dan ada korban jiwa,” kata Maruarar.