Gibran Persilakan Polisi Periksa Pemain Persis Solo Akibat Pukuli Pelempar Batu
Menurut Bryan, aksi tersebut sebagai upaya membela diri para pemain dan staf official yang merasa terancam keselamatannya.
Kasus pelemparan bus Persis Solo oleh suporter Persita Tangerang terus menjadi sorotan. Polisi telah menangkap 7 orang yang diduga pelaku.
Dalam peristiwa tersebut, sejumlah pemain Persis Solo yang geram mengejar dan memukul terduga pelaku. Aksi mereka viral di di media sosial. Media officer Persis Solo Bryan Barcelona membenarkan kejadian tersebut.
-
Siapa yang didampingi Gibran Rakabuming Raka saat mengunjungi warga Solo? Pada kunjungannya di Kampung Mutihan, Kelurahan Sondakan, Kecamatan Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Gibran datang bersama Respati Ardi-Astrid Widayani.
-
Apa yang sebenarnya terjadi dengan Gibran Rakabuming Raka? Penelusuran Setelah dilakukan penelusuran, klaim Gibran Rakabuming Raka ditangkap polisi karena narkoba adalah tidak benar alias hoaks.
-
Apa tujuan dari gagasan hilirisasi yang digaungkan oleh Gibran Rakabuming Raka? Program tersebut bertujuan untuk memperluas hilirisasi yang dilakukan pemerintah, terutama dengan mempertimbangkan cadangan nikel dan timah serta potensi besar energi baru dan terbarukan di Indonesia.
-
Apa yang menjadi keunggulan utama Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres Prabowo Subianto menurut relawan? Relawan menyebut ragam keunggulan Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres Prabowo Subianto. Meski masih berusia muda, Gibran diklaim paham persoalan ekonomi, transisi perekonomian berbasis digital dan beberapa perubahan tren masa kini.
-
Siapa yang mendampingi Gibran saat deklarasi Prabowo-Gibran? Kehadirkan Selvi Ananda, istri dari Gibran saat deklarasi Prabowo-Gibran sebagai Capres dan Cawapres di Gedung Indonesia Arena Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta Rabu, (25/10/23) menyita perhatian.
-
Mengapa Gibran Rakabuming Raka mempersilakan pihak yang menggugat Presiden Jokowi? Gibran mempersilakan saja pihak-pihak yang ingin menggugat ayah kandungnya tersebut."Iya, iya silakan," ujar Gibran saat ditemui di Warakas, Jakarta Utara, Selasa (16/1).
Menurut Bryan, aksi tersebut sebagai upaya membela diri para pemain dan staf official yang merasa terancam keselamatannya.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka pun bereaksi keras. Ia bahkan meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menindak tegas para pelaku. Tak hanya pada kasus pelemparan bus Persis Solo di Tangerang, namun juga pada kasus tragedi Kanjuruhan Malang yang menewaskan ratusan penonton.
Terkait kasus yang dialami Persis Solo, Gibran juga mempersilakan aparat kepolisian memeriksa sejumlah pemain dan staf official jika diperlukan.
"Silakan didalami, kalau ada yang salah dari pemain kami, ya saya mohon maaf. Kita fair aja, silakan diperiksa, monggo," ujar Gibran, Senin (30/1).
Terkait alasan manajemen maupun pemain bahwa aksi mengejar itu untuk pembelaan diri, Gibran mengembalikan penilaian tersebut ke polisi.
"Masalah atau tidak masalah nanti pak Kapolri dan jajarannya saja yang menentukan," katanya.
Putra sulung Presiden Jokowi itu tidak bermaksud membela Persis Solo. Namun ia bisa memakluminya, karena kondisi kelelahan yang dialami para pemain dan official usai bermain tandang jauh dari Solo.
"Sekarang dibayangkan saja, jauh-jauh ke tempat mereka, pulang habis tanding capek, busnya dilempari batu, rasanya piye?" keluhnya.
"Semua harus minta maaf, semua salah, aku ya salah," katanya lagi.
Menurutnya, para pemain Persis Solo yang melakukan pengejaran dan pemukulan juga harus meminta maaf. Mereka juga harus kooperatif jika ada pemeriksaan dari kepolisian.
Lebih lanjut Gibran menyampaikan, dirinya akan berkoordinasi dengan Kapolri terkait permasalahan sepakbola di Indonesia. Tak hanya soal pelemparan bus Persis Solo di Tangerang, namun juga permasalahan lain, termasuk tragedi Kanjuruhan.
"Intinya saya dan pak Kapolri harus berkoordinasi untuk masalah ini. Harus ada tindakan tegas. Kalau dibiarkan nanti akan ada terus seperti itu. Tidak akan pernah berhenti," tandasnya.
"Harus ada orang yang di tersangkakan, simpel wae. Pihak manapun yang terlibat. Saya kembalikan lagi ke pak Kapolri," pungkasnya.
(mdk/eko)